Menu Tutup

Makna Sakinah, Mawadah, dan Rahmah Menurut Dr. Moch. Syarif Hidayatullah

DatDut.Com – Setiap kali ada yang menikah atau merayakan ulang tahun pernikahhan, kita sering mendengar ungkapan “sakinah, mawaddah, dan rahmah” atau biasa disingkat dengan samawa atau samara. Lalu, apa sebetulnya maknanya? Mungkin banyak juga yang belum tahu.

Ini pandangan Dr. Moch. Syarif Hidayatullah, Direktur Pusat Penerjemahan Alquran dan Hadis (PPQH) Jakarta, terkait ungkapan itu. Pertama, kata “sakinah” itu maknanya “tsubut” (tetap), “istiqrar” (mantap) dan “sukun” (tenang). Itu pendapat Raghib al-Asfhihani. Kalau pendapat saya, “sakinah” itu sebetulnya membuat ‘pasangan betah di rumah’. Ini terkait kata “sakinah” yang berdekatan dengan kata “sakan” dan “maskan” (tempat tinggal).

Kedua, kata “mawaddah” yang sering diartikan sebagai ‘penuh cinta’, tetapi saya lebih memilih mengartikannya sebagai ‘saling menginginkan’. Karena kata itu berdekatan dengan kata wadda yang berarti ‘menginginkan’.

Ketiga, kata “rahmah” yang sering diartikan sebagai ‘penuh kasih’, tetapi saya lebih memilih mengartikannya sebagai ‘merasa sedarah’, karena kata ini berdekatan dengan kata rahim yang juga bermakna ‘sedarah’.

Jadi, ketika digabung tiga kata ini, maka maknanya: ‘keluarga yang membuat pasangannya betah di rumah, yang masing-masing merasa saling menginginkan, dan merasa sedarah’. Dengan kata lain, ungkapan ini mengandung doa yang sangat kuat agar pasangan bisa langgeng dan saling membutuhkan dalam mitsaqan ghalizan (ikatan yang kuat) yang bernama pernikahan.

 

Baca Juga:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *