DatDut.Com – Setiap kali ada yang menikah atau merayakan ulang tahun pernikahhan, kita sering mendengar ungkapan “sakinah, mawaddah, dan rahmah” atau biasa disingkat dengan samawa atau samara. Lalu, apa sebetulnya maknanya? Mungkin banyak juga yang belum tahu.
Ini pandangan Dr. Moch. Syarif Hidayatullah, Direktur Pusat Penerjemahan Alquran dan Hadis (PPQH) Jakarta, terkait ungkapan itu. Pertama, kata “sakinah” itu maknanya “tsubut” (tetap), “istiqrar” (mantap) dan “sukun” (tenang). Itu pendapat Raghib al-Asfhihani. Kalau pendapat saya, “sakinah” itu sebetulnya membuat ‘pasangan betah di rumah’. Ini terkait kata “sakinah” yang berdekatan dengan kata “sakan” dan “maskan” (tempat tinggal).
Kedua, kata “mawaddah” yang sering diartikan sebagai ‘penuh cinta’, tetapi saya lebih memilih mengartikannya sebagai ‘saling menginginkan’. Karena kata itu berdekatan dengan kata wadda yang berarti ‘menginginkan’.
Ketiga, kata “rahmah” yang sering diartikan sebagai ‘penuh kasih’, tetapi saya lebih memilih mengartikannya sebagai ‘merasa sedarah’, karena kata ini berdekatan dengan kata rahim yang juga bermakna ‘sedarah’.
Jadi, ketika digabung tiga kata ini, maka maknanya: ‘keluarga yang membuat pasangannya betah di rumah, yang masing-masing merasa saling menginginkan, dan merasa sedarah’. Dengan kata lain, ungkapan ini mengandung doa yang sangat kuat agar pasangan bisa langgeng dan saling membutuhkan dalam mitsaqan ghalizan (ikatan yang kuat) yang bernama pernikahan.
- Pengumuman Kelulusan Sertifikasi Dai Moderat ADDAI Batch 3 - 2 September 2023
- ADDAI Akan Anugerahkan Sejumlah Penghargaan Bergengsi untuk Dai dan Stasiun TV - 18 November 2022
- ADDAI Gelar Global Talk Perdana, Bahas Wajah Islam di Asia Tenggara - 7 Oktober 2022