Menu Tutup

Walikota-Bupati yang Lebih Tenar daripada Gubernurnya

DatDut.Com – Lewat sejumlah prestasi yang telah diraih, banyak walikota dan bupati yang terkenal dan menjadi buah bibir di tengah masyarakat. Bahkan ketenaran mereka kadang melebihi Gubernur mereka sendiri, seperti 5 walikota dan bupati berikut ini:

1. Tri Rismaharini

Sosok Walikota Surabaya, Tri Rismaharini, lebih dikenal daripada atasannya, sang Gubernur Jawa Timur, Dr. H. Soerkarwo atau yang akrab disapa Pakde Karwo.

Nama Tri Rismaharini beberapa kali menjadi perbincangan hangat di berbagai pelosok negeri, tidak terkecuali menjadi sorotan dunia Internasional.

Namanya menjadi sangat tenar setelah dia berhasil menutup lokalisasi Dolly, meski banyak menuai pro dan kontra. Namun Risma tak serta merta membiarkan para mantan PSK Dolly menjadi pengangguran setelah menutup mata pencaharian mereka.

Ia bahkan juga memberikan pelatihan-pelatihan bagi para mantan PSK di Dolly, dengan menggaet sejumlah UKM, dan Dinas setempat.

Pada masa jabatan kepemimpinannya (2011-2015), ia telah banyak sekali membuat perubahan dan prestasi luar biasa. Terutama dalam meningkatkan kualitas pelayanan publik.

Sebagaimana diinformasikan oleh Kompas.com (25/11/2015), Surabaya berhasil meraih Piala Adipura Kencana untuk yang keempat kalinya, berkat pengelolaan yang baik pada TPA, taman-taman, lingkungan perumahan, sekolah, kantor pemkot/kecamatan, puskesmas, pasar, dan stasiun, serta lingkungan di jalan-jalan.

Termasuk penghargaan lainnya yang pernah ia raih adalah penghargaan kota berkelanjutan ASEAN Enviromentally Award 2012, dan penghargaan tingkat ASIA-Pasifik FutureGov Awards 2013, seperti dilansir Merdeka.com. Selain itu, dia juga mendapatkan penghargaan Mayor of the Month sebagai walikota terbaik ke-3 sedunia, pada Februari 2014.

2. Bima Arya

Nama Walikota Bogor periode 2014-2019, Bima Arya Sugiarto, menjadi tenar di telinga masyarakat luas sejak pria kelahiran 17 Desember 1972 ini mengeluarkan Surat Edaran No 300/321 yang isinya melarang perayaan Asyura.

Sikapnya tersebut menuai banyak kritikan tajam dari beberapa Tokoh Jaringan Islam Liberal. Di antaranya Ulil Abshar Abdalla.

Bima beralasan bahwa keputusannya tersebut guna meminimalisasi konflik sektarian di samping memang para ulama Bogor juga mulai resah dengan adanya perayaan Asyura ala Syiah tersebut. (Baca: 5 Pembelaan untuk Bima Arya). Sejak itulah, nama Bima Arya tenar, bahkan lebih terkenal dari Gubernur Jawa Barat sendiri.

Dia mendapatkan penghargaan Social Media Award 2015 sebagai kepala daerah yang mendapat sentimen positif di media sosial (22/10/2015), sebagaimana diinformasikan oleh Kabar24.Bisnis.Com. Penghargaan ini berdasarkan hasil riset yang dilakukan lembaga survei Frontier yang bekerja sama dengan majalah Marketing.

3. Ridwan Kamil

Walikota Bandung periode 2013-2018, Ridwan Kamil, hanya setahun setelah dia menjabat sebagai Wali Kota Bandung, berhasil mendapatkan beberapa penghargaan.

Di antaranya, penghargaan walikota terbaik dunia dalam Forum Young Leadership Simposium World Cities Summit di Singapura, penghargaan Wahana Tata Nugraha dari Kemenhub dalam bidang penataan lalu lintas dan transportasi, dsb. Hal ini, seperti diberitakan oleh Kompas.com.

Politisi muda berprestasi ini tambah menjadi buah bibir, setelah keberhasilannya menyelenggarakan Konferensi Asia Afrika yang ke-60 di Bandung beberapa bulan lalu.

Keberhasilannya memimpin Kota Bandung membawanya menerima tiga penghargaan Tempo Media Group dari lima penghargaan yang ditetapkan.

Ketiga penghargaan itu di antaranya terkait infrastruktur kota, pariwisata daerah, dan kota dengan penilaian keseluruhan terbaik. Demikian diberitakan oleh nasional.tempo.co.

4. Nurdin Abdullah

Nurdin Abdullah adalah Bupati Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan, periode 2008 hingga 2013 dan periode 2013 – 2018. Pada Mei 2015 Nurdin menerima penghargaan “Tokoh Perubahan” dari Suratkabar Republika dan penghargaan “Anugerah Kepala Daerah Terbaik” dari Koran Sindo.

Diberitakan dari Kompasiana.com, Profesor Ilmu Kehutanan di Universitas UNHAS ini adalah sosok inspirator yang berhasil menerapkan inovasi dan rekayasa teknologi dengan mendatangkan ahli pertanian dari Jepang.

Berkat ilmunya, ia berhasil mengubah lahan kritis menjadi lahan subur dengan menerapkan pola pertanian organik dan berhasil menjadi penghasil benih unggul yang pada akhirnya menaikkan tingkat ekonomi masyarakatnya terutama petani.

Uniknya, usai pria jebolan Fakultas Ilmu Pertanian Universitas UNHAS ini menyelesaikan periode pertama masa jabatannya sebagai Bupati Bantaeng, ia tidak berniat lagi mencalonkan diri.

Akan tetapi masyarakat yang ingin beliau menjabat lagi berbondong-bondong datang ke depan rumahnya, bukan untuk demo, tapi memintanya mendaftarkan diri dalam pemilihan calon bupati periode selanjutnya.

Berkat penataan dan pembangunan daerah, Nurdin terpilih lagi menjadi bupati pada tahun 2013 lalu. Pria yang mendapatkan gelar doktornya di Kyushu University Tokyo, Jepang ini, masuk dalam daftar 19 tokoh alternatif menurut Komunike Bangsa Peduli Indonesia (KBPI), sejajar dengan Jusuf Kalla, Ridwan Kamil, dan Tri Rismaharini. Demikian informasi yang didapat dari Thenewbantaeng.com.

5. Azwar Anas

Banyuwangi mendapatkan cukup banyak penghargaan di berbagai bidang selama masa kepemimpinan Bupati A. Azwar Anas (2010-2015).

Padahal sebelum dia menjabat, stigma masyarakat Indonesia tentang Banyuwangi adalah daerah santet, kotor, dan hanya sebagai tempat perlintasan pelancong yang ingin menuju Bali.

Tapi kini, A. Azwar Anas berhasil memperbaiki stigma tersebut. Terbukti dari banyaknya penghargaan, baik penghargaan yang diterima oleh Kota Banyuwangi atau penghargaan untuk dirinya, baik pernghargaan nasional atau internasional. Hal ini sebagaimana diberitakan oleh Republika.co.id.

Di antaranya penganugerahan Investment Award, Goverment Award, Democracy Award, Penghargaan Adipura, Piala Gubernur, Penghargaan Satya Lencana Pembangunan dari Presiden Susilo Bambang Yudoyono.

Banyuwangi juga termasuk dalam jaringan 40 kota di dunia yang ditetapkan sebagai Kota Welas Asih berkat sejumlah program yang menghargai nilai kasih sayang, humanisme dan kebhinekaan, serta penghargaan Progresif Leader yang diserahkan langsung oleh Presiden Joko Widodo dalam ajang Inspiring Young Leader, dan masih banyak yang lainnya.

 

 

Baca Juga:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *