Menu Tutup

Abaikan Saja 5 Keajaiban ASI Ini Kalau Mau Buah Hatinya Jadi Anak Sapi

DatDut.Com – Tradisi menyusui (breast feeding) dilakukan oleh masyarakat Arab jauh sebelum Nabi Muhammad Saw. dilahirkan. Nabi sendiri juga ikut mencicipi tradisi ini saat beliau bayi. Nabi disusui pertama kali oleh ibundanya, Aminah, selama tiga hari, lalu dilanjutkan oleh Tsuwaibah, seorang budak dari Abu Lahab, paman Nabi Saw.

Lantaran tradisi bangsawan Arab saat itu, bayi disusui oleh murdi’at (para wanita yang berprofesi menyusui bayi), bayi Muhammad pun disusui oleh  seorang wanita salehah dari Bani Sa’ad yang berasal dari dusun Arab Baduy, Halimah Sa’diyah. Tujuan menyerahkan penyusuan kepada para murdi’at adalah agar sang bayi menghirup udara segar yang bersih di pedusunan dan mempelajari Bahasa Arab fushah.

Namun sayang, kini fenomena menyusui bayi dengan ASI ini telah mulai bergeser tidak hanya di kota besar, tetapi terjadi pula di desa-desa. Padahal, WHO sendiri telah mengkampanyekan gerakan ASI dunia, dengan mencanangkan pemberian ASI ekslusif. Bayi yang baru dilahirkan hanya diberikan ASI, bahkan sampai  9 bulan pertama.

Sayang seribu sayang, banyak di antara para ibu yang justru lebih mempercayakan nutrisi pertama anaknya  pada susu formula, yang berasal dari sapi. Maka jangan marah, ya Mom, kalau buah hatinya disebut anak sapi.

Memang ada banyak alasan para ibu untuk tidak memberi ASI kepada bayinya. Ada yang beralasan karena kesibukan berkarir di luar, pengetahuan tentang ASI yang masih minim, ASI tidak keluar atau sedikit, bayi tidak mau ASI (mana ada bayi tidak mau ASI?), karena sakit tertentu yang diidap ibu, bahkan karena tidak mau payudara menjadi kendur dan penampilan menjadi tidak
menarik lagi. Padahal semua itu bisa disiasati dengan cerdas.

ASI memiliki kandungan yang luar biasa. Merugilah para ibu yang tidak memberikan ASI kepada bayi, karena risiko terkena breast cancer (kanker payudara) menjadi tinggi, dan malang sekali sang bayi yang tidak mendapatkan makanan terbaik di usia emasnya sehingga pertumbuhannya tidak optimal. Selain itu, ternyata banyak manfaat dari ASI itu. Berikut di antara 5 kelebihan ASI:

1. ASI Membuat Bayi Sehat dan Kebal Penyakit

Susu formula memang bergizi, namun gizi dalam ASI jauh lebih tinggi. ASI adalah cairan tanpa tanding. Ia karunia Tuhan yang mengandung semua zat penting yang dibutuhkan bayi, seperti protein, AA, DHA, omega 6, laktosa, taurin, laktobasilus, vitamin A, kolostrum, lemak, zat besi, kalsium, laktoferin dll.

Zat-zat tadi tidak diragukan lagi membuat bayi jauh lebih sehat dan berkembang secara maksimal. Bayi akan terhindar dari alergi, dan virus. Semua zat tadi pas takarannya untuk bayi.

Sebagai contoh, seorang bayi yang mengalami BBLR (berat badan lahir rendah). Dalam kasus bayi yang seperti itu, hebatnya cairan ASI sang ibu sesuai kadarnya dengan yang dibutuhkan bayi berkebutuhan khusus tersebut.

ASI mengandung kolostrum, yaitu cairan ASI yang keluar pertama kali, berwarna kuning, encer dan bening. Kolostrum merupakan zat imunitas pertama untuk bayi di jam-jam awal hidupnya, di mana kekebalan tubuh bayi, fungsi paru-paru, jantung, sistem  pencernaan belum sempurna dan bayi sangat rentan terhadap paparan penyakit.

2. ASI Ekonomis, Praktis, dan Higienis

Dari sisi ekonomi, tentu saja ASI sangat ekonomis. Susu formula harganya cukup mahal. Dari informasi teman, ia menghabiskan dana untuk susu formula, minimal 2 juta perbulan. Kalau 2 juta dikalikan 12 bulan, maka jumlahnya tidak kurang dari 24 juta.

Itu jumlah yang bagi saya tidak sedikit. Kalau dibelikan cendol bisa kelelep tuh satu kecamatan. Hehe. Itu artinya dengan memberikan ASI kepada bayi, kita bisa menghemat 24 juta perbulan. Dana ini bisa kita simpan untuk kebutuhan pendidikannya jika mungkin.

ASI juga sangat praktis. Ketika bayi haus, ibu tinggal membuka pakaiannya dan segera memberikan ASI pada bayi. Gak pake lama, gak bikin bayi menunggu kesal. Para ibu juga tidak perlu repot malam-malam merebus botol, menyeduh susu formula dalam keadaan ngantuk, sehingga jam istirahat ibu berkurang. ASI bisa kapan saja, di mana saja.

ASI juga sangat higienis, tidak perlu sterilizer. Cukup ibu mandi dua kali sehari, dan setiap hari mengganti pakaian dalamnya. Tidak kena debu, terpapar bakteri atau virus dan tentu saja tidak ada istilah basi. Dan suhu ASI disesuaikan oleh Allah dengan kebutuhan bayi. Saat bayi kedinginan, susu ASI secara otomatis menjadi lebih hangat dari biasanya. Luar biasa, bukan?

3. ASI Menjadikan Bayi Memiliki IQ dan EQ yang Bagus

ASI mengandung komposisi zat gizi yang sangat dibutuhkan oleh pertumbuhan otak bayi. Berbagai uji klinis telah membuktikan bahwa bayi yang dibesarkan dengan ASI, memiliki IQ (Intelegencia Quotion) lebih tinggi dan maksimal.

Pada usia 7 sampai 8 tahun, anak yang setidaknya mendapatkan ASI selama 6 bulan pertama hidupnya, lebih menunjukkan kecerdasan yang menakjubkan. Ada ibu yang mengatakan, “Ah, anak saya juga tidak diberi ASI, tapi dia tidak kalah cerdas tuh!” Jawabannya gampang. “Apalagi kalau anak Ibu diberi ASI, pasti lebih cerdas,” itu jawabannya.

Saat ibu menyusui bayinya, terjadi ikatan emosional yang lekat antara mereka. Ibu merasa sangat bahagia saat bisa memenuhi kebutuhan bayinya. Ego keibuannya terpenuhi, ia merasa dibutuhkan dan dirindukan bayinya setiap waktu.

Bayi tentu saja akan merasa nyaman saat disusui. Ia bisa merasakan denyut jantung ibunya yang sangat ia hafal iramanya sejak dalam kandungan. Aroma ibunya yang membuatnya nyaman dan tenang.
Sehingga ia menjadi tenang, percaya diri, mandiri dan merasa dicintai. Emotional Quotion-nya berkembang pesat.

4. ASI Bikin Ibu Cantik dan Sehat

Apabila menyusui dengan benar, darah nifas ibu akan segera kering. Rahim dan perut bagian bawah akan segera mengempis, dan berat tubuh ibu akan kembali normal. Ibu akan kembali cantik seperti sedia kala.

Kalau ibu tidak memberikan ASI-nya, maka ia biasanya akan mengalami sakit yang cukup parah. Payudara mengeras, demam dan menggigil. Kalau ASI tidak dikeluarkan, maka resiko terkena kanker payudara semakin besar. Satu tambahan lagi, dengan memberikan ASI, ibu sudah melakukan KB alami. Jadi tidak perlu pasang kontrasepsi, asal ibu menyusui bayinya dengan benar.

5. ASI Ramah Lingkungan

Bisa dibayangkan, apabila kebanyakan ibu di dunia menggunakan susu formula, maka berapa juta sapi yang harus dipelihara. Sapi membutuhkan biaya perawatan tinggi, kebersihannya, pakannya, proses pemerasannya, berapa banyak suatu perusahaan mengeluarkan cost untuk sapinya.

Padahal, ternyata sapi mengeluarkan sebuah senyawa bernama metana yang konon dari berbagai sumber diketahui sebagai senyawa yang paling parah daya rusaknya terhadap lapisan ozon bumi dibandingkan dengan asap pabrik, asap kendaraan darat dan udara.

Zat ini dikeluarkan dari kotoran sapi. Belum lagi kalau menggunakan susu formula, kita membutuhkan listrik untuk mensterilkan botol, atau gas untuk merebusnya, banyak sampah botol, kaleng dan plastik yang akan dihasilkan dari susu formula.

Dengan segala kelebihan ASI itu, masih segankah Ibu memberi ASI?

Baca Juga: