Menu Tutup

Jika Ada 5 Ciri Ini pada Seorang Dai, Maka Dia Sesungguhnya Selebriti!

DatDut.Com – Pada dekade belakangan, hampir semua stasiun televisi (apalagi di bulan Ramadan) menayangkan acara tablig akbar, renungan, dan tausiah dari para dai. Di bulan Ramadan atau hari-hari besar Islam lainnya, mereka panen. Sebagian dai memang muka lama, tetapi sebagian lagi adalah dai muka baru.

catatanDai yang terakhir ini umumnya mendadak beken karena terdongkrak popularitasnya setelah mengisi salah satu acara di televisi yang beberapa tahun ini memberi banyak ruang untuk para dai. Bila Anda temukan salah satu dari 5 ciri ini, maka ketahuilah dia bukan dai, tapi selebriti:

[nextpage title=”1. Memenuhi Selera Industri Hiburan”]

1. Memenuhi Selera Industri Hiburan

Dai-dai ini pada banyak hal memenuhi selera yang diingini industri hiburan: muda, tampan, modis, bersuara bagus, dan pandai mengolah kata. Bekal ini pula yang turut memperlancar mereka memasuki industri hiburan.

Sebagai bagian dari industri hiburan seperti televisi, para dai itu telah menjadi selebriti baru dengan komoditi bernama dakwah. Mereka terkenal, dipuja, dan diperlakukan istimewa.

Karenanya, pelaku dunia usaha pun kini tak ragu memasang para dai sebagai citra produknya. Apalagi belakangan beberapa di antaranya mampu menjadi  trendsetter atas produk yang menjadikan mereka sebagai maskotnya.

[nextpage title=”2. Ber-make up dan Tampilan Fisik Maksimal”]

2. Ber-make up dan Tampilan Fisik Maksimal 

Sebagai selebriti, mereka harus patuh pada aturan-aturan baku industri hiburan. Sebelum berdakwah, mereka harus di- make up  supaya enak dilihat. Nah, agak aneh jadinya. Masa ustad mesti pakai gincu dan dibedakin. Nah, kalau ada yang pakai maskara lebih ngeri lagi, dong!

Tampilan fisik juga harus proporsional. Busana yang dipakai pun harus dari perancang ternama, atau busana yang disediakan para pengiklan. Jadi, fokus pemirsa tidak ke materi dakwahnya, tapi ke fisik dan apa yang melekat di fisik si dai.

[nextpage title=”3. Didukung Kecanggihan Teknologi”]

3. Didukung Kecanggihan Teknologi

Sebagian acara dakwah didukung dengan kecanggihan tata panggung, tata suara, dan tata cahaya yang memadai agar semuanya berjalan sempurna. Ini memang tidak ada masalah serius.

Cuma kalau kemudian ini yang jadi patokan dalam kesuksesan berdakwah, ampun deh. Berdakwah memang butuh terobosan, tapi jangan lupa mana substansi dan mana bungkus atau kemasannya.

[nextpage title=”4. Bermanajemen dan Mematok Tarif”]

4. Bermanajemen dan Mematok Tarif

Salah satu dampak ekonomi dari munculnya seorang dai di TV adalah naiknya tarif dakwah mereka. Untuk mendukung hal ini, dai-dai ini memiliki pengawal dan manajemen profesional. Fungsi pengawal ini sebetulnya hanya melengkapi citra mereka sebagai bintang. Tak lebih karena sebetulnya tak ada ancaman serius pada para dai ini.

Manajemen sendiri juga berfungsi untuk negosiasi tarif karena tak mungkin bila itu dilakukan oleh si dai. Gak etis alias pamali. Maka, tim manajemen inilah yang melakukan kegiatan negosiasi dan penjadwalan si dai. Mirip artis, bukan?! Gak mirip gimana, wong sebagiannya juga pakai manajemen artis.

[nextpage title=”5. Tak Memiliki Karisma Dai Tradisional”]

5. Tak Memiliki Karisma Dai Tradisional

Yang dimaksud karisma dai tradisional itu terlihat dari kefasihan membaca Alquran, kepiawaian mengutip sabda Nabi Muhammad, dan menyitir petuah-petuah bijak para ulama pendahulu. Ini tidak berarti bahwa dai-dai selebriti tidak mampu menunjukkan karisma dai tradisional.

Perbedaan karisma keduanya justru terletak pada pengamalan apa yang sudah didakwahkan. Akibatnya, posisi dai selebritis yang tak ubahnya seperti “penghibur”, membuat dakwahnya hanya berlalu saja tanpa meninggalkan bekas mendalam pada benak penyimaknya, alih-alih bisa mengubah perilaku masyarakat menjadi lebih baik.

Nah, tugas saya hanya mengabarkan. Sekarang tinggal menilai mana dai selebritis dan mana yang bukan. Toh, saya, kan, gak nyebut nama. Semoga gak ada yang tersinggung.

 

Baca Juga:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *