ADDAI Online – Komisi Pendidikan & Kaderisasi Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat menggelar Pendidikan Kaderisasi Ulama non Regular angkatan ke 4 dan 5 yang diadakan di Grand Mulya Bogor, 13-15 November 2020.
Acara ini digelar secara marathon dari hari Jumat hingga Ahad dengan 16 materi yang disampaikan oleh para ahli baik dari Kementerian Agama RI, para praktisi ahli, dan dari pengurus pusat MUI.
“Acara ini sangatlah penting bagi kader-kader ulama seluruh Indonesia. Dengan kegiatan semacam ini bukan hanya dibekali soal keislaman, juga terkait wawasan kebangsaan.”
Hal ini dituturkan Dr. Hasani Ahmad Said pengurus MUI Tangsel yang juga dosen tetap Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan Pengurus Pusat Asosiasi Dai-Daiyah Indonesia (ADDAI) .
Sebagaimana dituturkan ketua komisi Pendidikan dan Kaderisasi MUI Pusat, Prof. Armai Arief acara ini merupakan program kerja dari komisi Pendidikan dan Kaderisasi, selain itu acara ini diharapkan memberikan bekal yang cukup kepada para kader ulama untuk ditularkan kepada masyarakat.
Dari enam belas materi terdiri dari keilmuan keislaman, wawasan kebangsaan, moderasi Islam, ekonomi syariah, sertifikasi halal, ilmu komunikasi, ulama sebagai himayatul ummah dan shodiqul hukumah, ziswaf, IT dan keulamaan dan lain-lain.
Acara ini digelar secara offline dan online. Hadir sebagai pembicara di antaranya Prof. Armai Arief, K.H. Zaitun Rasmin yang menyampaikan Islam dan Nasionalisme, KH. Nadratuzzaman Husein, Ph.D., menyampaikan materi Perlindungan Konsumen dan Jaminan produk halal.
Narasumber yang lain adalah Prof. Maman Abdurahman dengan tema Jihad Siyasi, KH. Wahiduddin Sakam, Dr. A. Juraidi, K.H. Muhyiddin Junaidi, K.H. Solahuddin al-Ayubi dll.
Acara ini berjalan dengan lancar tanpa kendala dan diikuti dengan khidmat olwh para peserta dari mulai jam 7.30 hingga jam 21.00 setiap hari dengan agenda yang sangat padat.
Di sesi terakhir sebelum penutupan, pada momen keakraban, para peserta menyampaikan harapannya acara yang bagus ini bukan hanya diselenggarakan oleh MUI Pusat saja.
Acara ini juga bisa dilakukan oleh masing-masing wilayah dengan kekhasan tersendiri dan dari berbagai disiplin keilmuan. Seperti yang disampaikan oleh peserta dari MUI DKI Jakarta, Banten, Depok dan Bekasi.[]