Menu Tutup

Akun Blog Bahrun Naim Aktif Lagi, Waspadai 5 Uraiannya Ini tentang Teror

DatDut.Com – Akun blog Bahrun Naim, Bahrunnaim.site, kembali aktif lagi pada (18/01/16). Akun tersebut menampilkan dua tulisan dengan judul “Nasehat untuk Penonton” yang di-posting pada pukul (14.52), dan “4 Strategi Gerilya Kota” yang di-posting pada pukul (14.58). Sebelumnya, akun ini sempat diblokir oleh pemerintah pada saat terjadi serangan bom di Jakarta pada (14/01/16). Kepolisian menduga otak di balik pengeboman tersebut adalah Bahrun Naim (Baca: Siapakah Bahrun Naim? Otak Intelektual Bom Sarinah).

Pemerintah belum mengklarifikasi mengapa akun blog tersebut kembali aktif. Namun bila melihat latar belakang Bahrun sebagai alumni teknologi di salah satu kampus di Solo, diduga Bahrun membobol blokiran pemerintah, seperti dikutip Tempo.co. Apa saja uraian dalam blog Bahrunnaim.site tersebut. Paling tidak ini 5 “ocehan” Bahrun di blog:

1. Targetkan Warga Asing dan Polisi

Akun blog Bahrun menyebutkan bahwa sasaran target mereka adalah aparat kepolisian dan warga negara asing. Menurut akun itu, serangan bom Sarinah merupakan serangan balasan terhadap aksi Densus 88 yang berkali-kali sempat menggagalkan aksi teror di Indonesia. Akun blog tersebut menyebut para pelaku aksi bom dan penembakan brutal itu dengan sebutan Junud Daulah Islam, Tentara Negara Islam.

Sementara, akun tersebut menyebut aparat kepolisian dengan thagut Indonesia, dan simpatisan atau rakyat Indonesia disebut sebagai anshar thagut Indonesia oleh akun tersebut. Akun tersebut juga menyebut-nyebut nama Abu Wardah, pemimpin Mujahidin Indonesia Timur, organisasi ekstrim yang berafiliasi dengan Islamic State of Iraq and Syiria (ISIS).

2. Klaim Aksi Teror Dianggap Seruan Rasulullah Saw.

Aksi teror dalam agama Islam tidak pernah dibenarkan oleh Rasulullah Saw. Rasulullah tidak pernah menganjurkan para umatnya untuk membunuh orang lain hanya karena berbeda agama, apalagi mazhab (Baca: 5 Bukti Nabi Larang Bunuh Non-Muslim). Namun akun blog Bahrun mengklaim bahwa teror yang mereka lakukan itu adalah seruan Rasulullah Saw.   Selain itu, akun tersebut juga mengajak masyarakat Indonesia untuk membenci pemerintah.

Meninggalnya beberapa orang dalam serangan tersebut, memberikan
catatan kepada kita semua. Bahwa serangan junud Daulah Islam adalah
sesuatu yang telah diserukan. Sejatinya peringatan kepada taghut dan
ansharut taghut juga adalah seruan terhadap masyarakat seluruhnya.
Demikianlah contoh yang dijalankan Rasulullah S
aw. sebelum menaklukkan
suatu wilayah
.” tulis akun tersebut.

3. Seruan Jihad pada “Singa-singa” Indonesia

Selain menyebut para pemberontak tersebut dengan Junud Daulah Islam, akun tersebut juga menyebut para partisipan mereka dengan singa. Menurut akun Bahrun itu, saat ini sudah waktunya untuk secara terang-terangan melawan orang-orang yang mereka sebut dengan salibis, liberalis, dan kapitalis. Mereka juga menganjurkan aksi konyol pada umat Islam. Umat Islam di Indonesia wajib berjihad di negara-negara konflik.

“Kini saatnya kaum muslimin berada dalam pilihan. Bersama muwahhidin, ataupun bersama murtadin yang tidak lebih dari antek salibis, liberalis, dan kapitalis. Ber-wala dan bara ataupun duduk bersama orang-orang yang membunuhi kaum muslimin, menangkap ulama, mengancam memperkosa muslimah. Menegakkan syariat Islam atau mencampakkan syariat Islam,” tulis akun tersebut. Pertanyaannya, adakah pihak-pihak yang melakukan kezaliman dengan membunuhi orang-orang Muslim, menangkap ulama, dan memperkosa wanita-wanita Muslim di Indonesia? Bukankah hal itu hanya terjadi di beberapa negara Timur Tengah untuk saat ini?

“Singa-singa Daulah Islamiyyah telah menunjukkan taringnya di Nusantara. Menyadarkan kaum muslimin di Indonesia bahwasanya para thaghut-thaghut kepolisian tersebut adalah murtad yang menjual  keimanan mereka dengan gaji-gaji yang sedikit. Singa-singa ini rela  mengorbankan nyawanya demi sebuah senyum dan leganya hati para ummahat yang suaminya dibunuh. singa-singa ini rela mengorbankan nyawanya demi sebuah obat dari tangisan anak-anak yang ayah mereka dibunuh dengan membabi buta,” lanjut “ocehan” akun Bahrun.

4. Anjuran Membunuh

Selain menganjurkan berjihad ke luar Indonesia, akun Bahrun juga menganjurkan mereka untuk membunuh siapa pun yang menentang ideologi mereka, terutama para polisi. Tentu saran dan anjuran ini sangat jauh dari ajaran Islam yang penuh kasih sayang. Nama Islam hanya sebagai “jualan” agar-agar umat Muslim yang awam simpati untuk bergabung dengan mereka.

“Serangan berbarakah Junud Daulah Indonesia telah sampai tahap menggelar gerilya kota. Junud Daulah Indonesia telah berhasil memindahkan gerilya hutan ke perkotaan dengan operasi yang cerdas. Sungguh di dalam surat al-maidah ayat 5, Allah telah mengajarkan strategi pertempuran kota yang insya Allah akan berkobar sebentar lagi,” begitu ancaman akun Bahrun.

5. Tiga Anjuran Terendah

Kalau mereka tidak berani membunuh, ada tiga tingkatan anjuran berikutnya, yaitu menawan orang yang tidak seideologi dengan mereka, menyerang secara bersama-sama, dan minimal memata-matai aktivitas pemerintah dan aparat keamanan.

Ketiga anjuran ini tentu sangat membahayakan keamanan dan ketakutan para keluarga yang di antara kerabatnya adalah polisi. Karenanya, pemerintah harus tegas dan menghukum mereka yang melakukan aksi teror dan merusak bangsa ini (Baca: 5 Perusak Bangsa Ini Ada di Sekitar Kita! Waspadalah! Waspadalah!).

agninaAgnina Bieca | Kontributor tetap DatDut.Com

FB: Agnina Bieca

 

Baca Juga: