Menu Tutup

Warganet Rayakan Runtuhnya Reputasi Abu Janda al-Boliwudi

DatDut.Com – Meskipun di satu sisi, medsos jadi sarana paling dahsyat untuk pencitraan, tapi medsos juga sangat kejam. Bahkan banyak orang yang jatuh dan hilang harga diri di medsos. Karenanya, bullyan di media sosial itu kadang lebih kejam daripada pembunuhan.

Inilah yang kini dialami Abu Janda al-Boliwudi. Orang yang selama ini meresahkan jagat medsos dengan postingan, meme, dan video provokatifnya. Kini dia mendulang banjir bah bullyan dan cemoohan warganet setelah tidak prima tampil di acara ILC.

Sebelumya warganet juga membuat Zuhairi Misrawi tumbang dan membuatnya puasa posting selama 2 minggu ini. Padahal, biasanya pendukung setia Ahok ini aktif bermedsos. Ia digempur dengan ribuan cemoohan setelah dia dengan pongah merendahkan Ustaz Abdus Somad (UAS) melalui postingannya.

Zuhairi seperti sudah angkat bendera putih pada warganet yang menghujani hampir semua postingan terbarunya di Facebook dengan cemoohan dan caci maki. Ia pun akhirnya kalah dengan menghapus postingan provokatifnya pada UAS.

Zuhairi yang sebelum-sebelumnya terlihat garang di medsos, kini seperti tak punya gigi lagi. Seperti macan ompong. Sebagai aktivis medsos, ini seperti kematian. Karena bagi pegiat medsos, tak posting sehari seperti hilang nafas.

Zuhairi yang sebelumnya dikenal kerap menghapus komentar yang menyerangnya atau memblok dan meng-unfriend orang-orang yang tak sejalan dengan dirinya, kini tak mampu lagi membendung lahar bullyan dan cemoohan di akun FB-nya. Kepongahan Zuhairi pun tumbang.

Hal yang sama saat ini mungkin sedang dirasakan oleh Abu Janda al-Boliwudi. Orang yang kerap kowar-kowar ini akhirnya bungkam dan diam seribu bahasa.

Bayangkan saja hingga berita ini ditulis, dia dihujani dengan 71-an ribu cemoohan dan bullyan dari warganet. Itu baru di akun Instagramnya, belum lagi di Fanpage Fagenya. Dan diduga ini akan terus naik seiring viralnya kekalahan debat dan data si ustaz abal-abal ini.

Warganet seperti sedang merayakan kematian seorang diktator yang sekian lama telah menyengsarakan hidup mereka. Semua satu suara. Inilah yang membuat Abu Janda al-Boliwudi seperti sudah pasang bendera putih.

Peneliti Cyber Islam dari UIN Jakarta, Dr. Moch. Syarif Hidayatullah, menyebut bahwa Abu Janda al-Boliwudi sudah berakhir riwayatnya. “Dia sudah tamat. Habis ini dia sudah tidak bisa lagi koar-koar. Kasusnya mirip kasus Afi. Dilambungkan oleh medsos, dan dijatuhkan juga oleh medsos,” tuturnya.

Menurut Syarif, Abu Janda sudah kelewatan. Dia selama ini merasa bebas melakukan apa saja karena dia seperti dilindungi oleh kekuatan tertentu dan berlindung di balik baju ormas yang dipakainya.

“Dia ini sudah sangat meresahkan masyarakat. Maka, ketika ada kesempatan, masyarakat melampiaskan kegeramannya selama ini. Mestinya juga dia bisa diproses secara hukum atas provokasinya yang meresahkan selama ini. Kalau Jonru bisa dijerat, kenapa Abu Janda dan Deni Siregar tidak bisa. Padahal, ketiganya sama,” pungkasnya.

 

Baca Juga:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *