Menu Tutup

Warganet Geram, Abu Janda al-Boliwudi Bawa-bawa NU

DatDut.Com – Acara ILC semalam menyisakan banyak cerita. Salah satu kesuksesan acara ILC semalam adalah sukses mempermalukan para buzzer yang selama ini terkesan garang di medsos, tapi faktanya di dunia nyata tidak sehebat waktu di medsos.

Salah satu yang paling menjadi sorotan warganet adalah Abu Janda Al-Boliwudi alias Permadi Arya. Kalah debat dan kala data sehingga kehabisan kata, membuat warganet akhirnya memperolok orang yang selama ini kerap memperolok umat Islam yang tak sesuai dengan sikapnya.

Jagat maya hari ini benar-benar menjadi hari buruk bagi Permadi Arya alias Abu Janda. Seluruh penjara mata angin seperti sedang menyerangnya. Semua kompak membullynya. Seperti sama sekali tak memberi ampun. Ibarat sudah jatuh ketiban tangga.

Namun, ada juga begitu banyak warganet yang merasa dirugikan dengan tampilnya Abu Janda ini. Salah satunya adalah kebiasaan Abu Janda menggunakan atribut ke-NU-an dalam setiap penampilannya di ruang maya, termasuk juga di acara ILC semalam.

Dalam penampilannya tadi malam, Abu Janda memakai jaket yang identik dengan seragam Banser. Inilah yang membuat NU dan Banser akhirnya kena getahnya, karena juga jadi sasaran bullyan. Ada begitu banyak komentar kegeraman dari warganet, terkait tingkah Abu Janda ini. Salah satunya dari akun Sidi Abdul Halim berikut:

“Dah ditahan-tahan untuk tidak ikut berkomentar, akhirnya nggak tahan juga. Abu Jondal ini memang koplak, bawa bawa nama NU lagi, hanya buat malu NU saja.”

Bukan kali ini saja Abu Janda membuat geram warganet, terutama Nahdliyin yang merasa ormasnya dipermalukan gara-gara kelakukan Abu Janda yang kerap berlindung di balik nama besar NU.

Beberapa waktu lalu jagat maya dihebohkan lagi oleh akun parodi Abu Janda al-Boliwudi. Waktu itu yang dibuat marah adalah warga NU yang ormasnya dibawa-bawa untuk proyek adu domba dengan nama “NU Cyber Banser” yang digagas oleh akun yang meresahkan publik tersebut.

Tak kurang Kepala Satuan Koordinasi Nasional (Kasatkornas) Banser H Alfa Isnaeni, di Jakarta, Ahad (8/1) mengatakan, akun Facebook Abu Janda sama sekali tidak memiliki hubungan dengan Gerakan Pemuda Ansor dan Barisan Ansor Serbaguna (Banser).

Sebelumnya melalui akun Facebooknya, salah seorang putra ulama asal Jawa Barat terlihat marah dan tak rela bila ormas NU dibawa-bawa dan diseret-seret oleh Abu Janda dan kawan-kawannya lantaran postingan Abu Janda sangat merugikan NU dan Nahdliyin.

Idy Muzayyad, yang pernah menjadi komisioner di Komisi Penyiaran Indonesia, juga menulis dalam akun FB-nya. “Siapa sesungguhnya dia? Kok berani-beraninya bertindak dan berhuru-hara wacana di dunia maya dengan mengatasnamakan NU dan Ansor/Banser? Perlu kita tabayyunkan.”

Ini belum lagi reaksi di dunia nyata. Umi Nadia salah satunya. “Postingannya meresahkan dan penuh ujaran kebencian. Mengapa akun seperti ini dibiarkan tetap ada? Kominfo kemana?” kata ibu satu anak ini pada DatDutNews.

Ahmad Zikri, mahasiswa di salah satu universitas swasta di Jakarta juga berkomentar keras terkait keberadaan akun Abu Janda. “Dia ini selalu menyebut-nyebut kebhinekaan, tapi yang diserang selalu umat Islam. Cuma NU yang dia sanjung-sanjung, padahal itu cuma akal bulusnya untuk cari selamat,” katanya di halte kampusnya.

Selama ini sebetulnya tidak hanya Nahdliyin yang dirugikan dan terganggu dengan keberadaan akun provokatif ini. Moch. Syarif Hidayatullah, pengamat wacana media dari UIN Jakarta menilai Kominfo juga perlu bersikap tegas pada akun-akun seperti ini.

“Orang tahu akun itu milik Permadi Arya. Cuma siapa Permadi Arya, apa latar belakangnya dan apa motivasinya, orang tidak tahu. Dalam bahasa Arab, orang seperti ini disebut majhulul hal (orang yang tidak diketahui asal-usulnya secara jelas,” kata doktor Analisis Wacana lulusan Universitas Indonesia itu.

Bagi Syarif, NU bisa saja melakukan upaya hukum atas digunakannya nama, bendera, dan foto-foto yang dipakai oleh Abu Janda untuk kepentingan pribadinya.

“Di akunnya, saya lihat ada bendera NU, ada foto dengan Pak Said Aqil di PBNU, ada foto dengan Pak Helmy, Sekjen PBNU. Saya khawatir kalau NU diam saja, orang akan mengasumsikan NU mengetahui dan menyetujui apa yang dilakukan si Abu Janda,” tegas Syarif.

Menyikapi kemarahan netizen Nadliyin, Syarif menganggap itu sebagai sesuatu yang bisa dimengerti. “Mana ada orang yang tidak marah, ormasnya dicatut dan dibawa-bawa untuk sesuatu yang tidak baik dan oleh orang yang tak jelas,” pungkasnya.

Syarif justru mempertanyakan pihak-pihak yang selama ini memberi ruang pada Abu Janda untuk membawa-bawa NU, padahal NU dirugikan dalam hal ini. Syarif meminta pihak PBNU segera bertindak.

Jangan sampai kasus Soewondo, tukang pijat Gus Dur kembali terulang. Publik masih ingat Gus Dur justru dijatuhkan dan dibuat sulit posisinya salah satunya oleh orang yang tidak diketahui asal-usulnya itu yang kemana-mana selalu membawa-bawa nama Gus Dur.

Baca Juga:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *