DatDut.Com – Kata ustad diserap dari bahasa Arab. Sementara bahasa Arab sendiri menyerap kata tersebut dari bahasa Persia. Dalam bahasa Persia, kata ustad pada awalnya bermakna trainer, dan maknanya mengalami perkembangan menjadi pengajar putra-putri raja, seperti dikutip Almaany.com. Sementara itu, kata ustad dalam bahasa Arab berarti guru besar atau profesor.
Nah, di Indonesia, khususnya Jakarta, penggunaan kata ustad terkadang berbanding terbalik dengan penggunaan bahasa aslinya. Seseorang yang baru bisa mengajar Iqra, misalnya, sudah diberi gelar ustad. Ini bukan berarti saya merendahkan guru-guru mengaji yang mengajarkan Iqra, Juz ‘Amma, dan kitab-kitab Islam dasar.
Titik tekan saya, mengingatkan para orang yang diberi gelar ustad agar tidak terlena dengan gelarnya tersebut. Sehingga lalai tugas pokoknya sebagai ustad. Paling tidak, 5 dampak buruk berikut ini dapat terjadi apabila para ustad tidak mewaspadainya:
- Pengumuman Kelulusan Sertifikasi Dai Moderat ADDAI Batch 3 - 2 September 2023
- ADDAI Akan Anugerahkan Sejumlah Penghargaan Bergengsi untuk Dai dan Stasiun TV - 18 November 2022
- ADDAI Gelar Global Talk Perdana, Bahas Wajah Islam di Asia Tenggara - 7 Oktober 2022