Menu Tutup

Sering Nyinyirin Umat Islam yang Masih Pakai Facebook dan Twitter? Ini Tamparan Keras Buatmu

DatDut.Com – Sebagai orang terpelajar, jangan keseringan baca status atau meme akun-akun sejenis Abu Janda, apalagi sampai jadi followernya. Nanti ketularan lho catat logika atau sesat nalarnya, tanpa sadar.

Salah satu contohnya soal umat Islam yang tidak boleh pakai Facebook (FB) dan Twitter karena bikinan Yahudi atau non-Muslim. Bahkan, beberapa waktu lalu ada musisi nasional yang menulis di Twitternya dengan nada penuh kebencian, terkait hal ini.

Saya geli ternyata banyak orang terpelajar justru ikut-ikutan menyebar logika sesat ini. Yang aneh ya kok bisa kaum terpelajar justru taklid buta pada akun dari orang yang majhulul hal (gak jelas asal-usulnya).

Supaya tahu di mana sesat logika dan cacat nalarnya, ini beberapa catatan saya:

1. Pemilik FB dan Twitter justru dapat keuntungan dari iklan dan traffic dari banyaknya umat Islam sebagai pengguna. Jadi dalam hal ini  yang lebih banyak dapat keuntungan itu pemilik FB dan Twitter, bukan umat Islam. Jangan dibalik-balik.

Sekarang begini saja. Coba kalau umat Islam boikot situs atau aplikasi mereka. Atau, coba saja pemilik FB dan Twitter melarang umat Islam untuk pakai platform atau aplikasi yang dibuatnya. Dijamin kekayaan mereka akan terjun bebas. Dan, itu sesuatu yang tak akan mereka lakukan karena mereka tahu umat Islam justru penyumbang terbesar kekayaan mereka.

2. Tidak ada yang abadi di industri internet dan IT. Yahoo tumbang setelah ditinggal pengunjung. Facebook sedang terancam oleh Telegram atau Path. Twitter juga lagi sekarat. Dan, Facebook dan Twitter pasti akan berakhir. Tinggal tunggu waktu saja. Kalau mau cepat, larang saja umat Islam pakai. Pasti kelar!

Mereka jelas butuh umat Islam sebagai pengunjung dan pengguna situs, platform atau aplikasi mereka. Apalagi saham Twitter juga konon dimiliki oleh Alwaleed. Singkatnya, mereka lebih tergantung pada umat Islam. Bukan sebaliknya.

Apalagi tiap hari muncul aplikasi, situs, dan platform sosial media baru. Sosial media bikinan umat Islam pun sudah banyak. Feslim.com, misalnya. Termasuk yang bikinan umat Islam Indonesia. Salingsapa.com, contohnya. Semua sedang menunggu giliran kalau-kalau Facebook dan Twitter kolaps. Platform di luar FB dan Twitter banyak yang lebih keren. Cuma memang belum era mereka.

Ingat juga industri telepon seluler yang bergantian dan tak ada yang abadi. Setelah era Ericson, lalu Nokia, lalu Samsung, Oppo, dan sekarang Xiomi. Semua ada masanya.

3. Jangan sok-sokan melarang orang pakai FB atau Twitter. Wong pulsa-pulsanya sendiri. Kecuali dia minta pulsa atau tetringan darimu, ya monggolah melarang-larang.

Kalau mau melarang umat Islam pakai FB dan Twitter, ngomong saja sama pemilik FB atau Twitter. Itu lebih efektif. Tinggal dibuktikan saja siapa yang lebih bergantung pada siapa. Umat Islam tak akan mati tak pakai FB dan Twitter. Tapi FB dan Twitter akan sekarat bila ditinggal umat Islam.

Camkan satu hal. Kalau ada umat Islam yang masih pakai FB atau Twitter, itu lebih karena terlanjur banyak teman yang terhubung dengannya di dua aplilkasi itu. Bukan berarti tidak ada alternatif lain. Tapi lebih karena kalau buat aplikasi lain, tentu membangun semua jejaring sosialnya dari awal. Ini bukan berarti umat Islam tak bisa lepas dari FB dan Twitter. Ingat kasus BBM yang kemudian ditinggalkan karena ada Whatsapp.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *