Menu Tutup

Ini 5 Kegiatan yang Dilakukan Santri Putra Saat Liburan

DatDut.Com – Liburan adalah saat yang paling ditunggu kebanyakan santri. Segala kejenuhan dari rutinitas harian di pesantren yang selalu diawasi akan sedikit ditinggalkan saat liburan tiba. Bulan maulid ini sebagian pesantren di Indonesia mempunyai agenda meliburkan santri setelah mengaji al-Barzanji. Pesantren-pesantren alumni Pondok Pesantren Darussalam Blokagung, Banyuwangi contohnya, rata-rata mengikuti tradisi meliburkan santri di bulan Maulid seperti induknya. Liburan maulid merupakan libur pendek yang hanya berdurasi antara 7-10 hari.

Liburan pulang ke rumah itu sudah biasa. Itu hanya dilakukan oleh santri yang rumah orang tuanya masih terbilang dekat. Tapi kalau liburan pendek, lalu rumah jauh, apa saja yang mereka lakukan untuk mengisi waktu? Mungkin akan beda antara santri putra dan santri putri. karena itu, berikut ini 5 cara santri putra menghabiskan waktu liburan pendek ketika tidak mudik.

1. Silaturahmi ke Tempat Saudara atau Teman

Berkunjung atau silaturahmi ke sanak saudara terdekat dengan pesantren biasa dilakukan oleh santri yang rumahnya jauh. Misalnya santri asal Sumatera mondok di Jember, lalu punya saudara di Banyuwangi. Mereka mengganti acara mudik dengan pulang ke tempat saudara terdekat. Hitung-hitung menghemat biaya untuk makan sehari-hari.

Kalau tidak ke tempat saudara, kadang rumah rekan akrab menjadi pilihan. Kalau sungkan untuk menginap selama liburan, mereka menyiasatinya dengan berpindah-pindah dari satu teman ke teman lain. Sejenis dengan acara silaturahmi, ada juga santri yang hobi berpetualang mengisi liburan dengan mendaki gunung, menembus hutan, dll.

2. Menambal Kitab

Kitab kok ditambal? Emangnya bocor? Kayak ban saja. Iya. Istilah kitab bolong digunakan untuk buku atau kitab pelajaran yang sewaktu mengaji tertinggal maknanya karena terlambat datang atau ketiduran. Sudah menjadi tradisi, cara mengaji di pesantren, terutama yang tradisional atau salaf adalah dengan sistem guru atau kiai membaca dan santri memaknai kitab.

Ada anjuran kuat untuk memenuhi baris-baris spasi dalam lembaran kitab itu dengan coretan-coretan tinta. Ada semacam keyakinan bahwa tinta itu sama halnya dengan tinta para ulama pengarang kitab agama yang kelak akan ditimbang setara darah para syuhada.

Sama tekunnya dengan santri yang menambal kitab saat liburan, ada juga santri yang mengejar target hafalan saat liburan. Suasana pondok yang agak lengang, bebas dari kegiatan pesantren, membuat pikiran lebih plong untuk hafalan.

3. Merantau

Merantau alias mencari pekerjaan tentu dilakukan oleh santri yang ingin menambah uang bekalnya. Di waktu liburan seperti itu adalah waktu tepat untuk bekerja agar bisa memenuhi kebutuhan nanti ketika masuk pesantren lagi. Sebatas yang saya tahu, hal ini hanya dilakukan oleh santri pesantren salaf atau tradisional. Itu pun kini sudah jarang tampaknya.

4. Berburu Jodoh

Haha… Ini khusus santri senior. Entah itu senior yang ada di kepengurusan asrama atau yang bertugas menjadi guru alias ustaz. Sudah maklum bahwa saat hari aktif pesantren aturan tidak memberi mereka kelonggaran untuk mendekati makhluk bernama santri putri atau ustazah.

Di saat liburan, bisa jadi batas santri-ustaz agak menipis. Tentu pada prakteknya PDKT ala santri jauh berbeda dengan PDKT nonpesantren. Semua tetap pada batas etik santri. Tak jarang dari hasil “berburu” waktu liburan, mereka bisa sowan ke pengasuh dengan hasil buruannya untuk minta restu ke jenjang pernikahan.

5. Tidur

Ya. Tidur adalah cara ternyaman untuk menghabiskan waktu libur. Kepenatan selama hari aktif yang penuh kegiatan dan kejaran pengurus mereka lampiaskan di waktu liburan. Biasanya para santri yang rumahnya jauh dan uang bekalnya terbilang cukup akan bersantai seperti ini.

Acara tidur dan silaturahmi adalah kegiatan yang berkaitan. Kalau punya uang banyak pasti jalan-jalan, nyantai, makan, tidur. Atau ada juga santri yang tidak punya bekal cukup untuk jalan-jalan akhirnya Cuma bisa makan dan tidur di pondok. Sejenis dengan tidur dalam hal santai adalah mengisi liburan dengan main game, baik game biasa maupun online.

nasrudin maimun

Kontributor : Nasrudin | Penggemar martabak dan bakso

FB: Nasrudin El-Maimun

Baca Juga:

1 Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *