Menu Tutup

Fahri Hamzah yang Baru Dipecat dari PKS, Tak Seburuk yang Diberitakan Media, Ini 5 Sisi Lainnya

DatDut.Com – Sosok Fahri Hamzah dikenal sebagai orang yang sering melontarkan berbagai kontroversi. Beberapa statemennya terhadap KPK mengundang hujatan dari banyak orang. Memang sosok Fahri Hamzah selama ini selalu naik daun dalam sorotan kontroversi. Karena termasuk orang yang sering melontarkan kontroversi ke publik, maka rekam jejak kontroversinya pun lebih sering menjurus pada arah negatif. Tak heran bila banyak  masyarakat yang memandang tokoh ini dengan sinis.

Membicarakan sisi buruk dan sepak terjangnya yang dianggap kontraproduktif oleh “mantan” partainya, sudah banyak berita dimuat. Media-media besar maupun kecil yang memuat berita dan kritikan bahkan cemoohan atas mantan wakil DPR ini sudah sekian banyak jumlahnya.

Ibarat kata bijak “sebaik-baik orang pasti ada jeleknya, sejelek-jelek orang pasti ada sisi baiknya”, tulisan kali ini mencoba menelusuri sisi lain Fahri Hamzah. Bukan membela apalagi menyanjung. Hanya ingin menguak sisi lainnya saja. Ternyata, Fahri Hamzah itu punya sisi lain yang tak seburuk pemberitaan. Penasaran? Berikut ini 5 faktanya:

[nextpage title=”1. Aktivis Reformasi ‘98″]

1. Aktivis Reformasi ‘98

Sosok Fahri Hamzah bukanlah orang asing dalam kancah politik Indoesia. Jauh sebelum ini ia telah turut serta dalam proses lahirnya era reformasi. Para aktivis 1998 sudah cukup lama familiar dengan Fahri Hamzah.

Pada zaman itu, ia bersama para mahasiswa dalam KAMMI (Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia) bergabung dengan ribuan mahasiswa lainnya melakukan demonstrasi besar-besaran. Menggulingkan rezim Soeharto di Jakarta.

Dengan fakta tersebut, sebenarnya Fahri Hamzah punya jasa, besar ataupun kecil dalam proses reformasi negeri ini. Kalau kita tengok lagi beberapa film dokumenter tentang peristiwa demonstrasi ’98, kita baru akan merasakan betapa menggelagarnya para mahasiswa kala itu.

Dengan itu pula, melihat sikap Fahri Hamzah beberapa waktu lalu terkait usaha atau statemennya yang ingin membubarkan KPK, timbullah beragam opini. Ada yang mencibir Fahri Hamzah karena dianggap mencederai perjuangan reformasi yang dulu mati-matian dibela.

Namun ada juga yang berpendapat bahwa hal adalah bentuk reaksi terhadap berbagai kasus yang menimpa kader PKS, yang kemudian dijadikan alat untuk merongrong partai tersebut. Ada yang membandingkan bagaimana kalemnya KPK menyikapi kasus Century dan Hambalang, tapi terkesan arogan saat menangani kasus kader PKS.

[nextpage title=”2. Moderat Meski Terdidik dalam Lingkungan Agamis”]

2. Moderat Meski Terdidik dalam Lingkungan Agamis

Sebagai anak Sumbawa, Fahri Hamzah telah lama hidup dalam lingkungan yang agamis. Sebagaimana diketahui, sejak masuk ke Sumbawa di abad ke-16, Islam telah berhasil memasuki setiap sendi kehidupan masyarakat Sumbawa. Mereka meyakini hanya Islamlah yang mampu menjadi pengikat rasa persaudaraan dan mempersatukan berbagai perbedaan etnik pendatang yang telah turun-temurun.

Namun demikian, sosok Fahri Hamzah cukup moderat untuk hidup berdampingan dengan berbagau penganut agama lain. Di tengah partai yang identik dengan pemahaman Islam yang eksklusif, justru ia berani memilih pendapat boleh mengucapkan “selamat natal” kepada umat kristiani. Pendapat yang membuatnya di-bully.

Di titik moderat pula, ia harus menghadapi dua tuduhan sekaligus. Kalangan garis keras menuduh Fahri Hamzah sebagai liberal. Sebaliknya kalangan  JIL ia dianggap berbahaya karena memperjuangkan cita-cita Islam.

[nextpage title=”3. Fahri Hamzah sebagai Pejuang Demokrasi”]

3. Fahri Hamzah sebagai Pejuang Demokrasi

Pemikiran dan tindakan Fahri Hamzah sering bertentangan dengan partainya. Itulah yang menjadi salah satu alasan kenapa para pimpinan PKS meminta bahkan memberhentikan Fahri dari posisinya sebagai wakil ketua DPR dari fraksi PKS. Tindakan dan ucapannyanya dianggap kurang sopan dan merugikan citra partai.

Di luar fakta “perceraian” dengan PKS, banyak yang menyesalkan peristiwa itu. Salah satunya adalah Ketua Dewan Adat Papua yang mengatakan bahwa pemecatan Fahri Hamzah dari PKS adalah upaya pembungkaman dan merupakan kemunduran demokrasi. Menurutnya, hanya Fahri pimpinan DPR yang menyempatkan banyak waktu untuk datang ke Papua.

“Kami menilai Fahri Hamzah adalah tokoh penerus dari orang-orang hebat seperti BJ Habibie dan Gus Dur yang sangat demokratis, pluralis, humanis dan dapat ‎menangkap roh penderitaan masyarakat adat Papua,” kata Yan Piet Yaranggan, Rabu (6/4/2016), sebagaimana dilansir sindonews.com.

[nextpage title=”4. Kritik Fahri Hamzah terhadap Semangat Formalisasi Islam”]

4. Kritik Fahri Hamzah terhadap Semangat Formalisasi Islam

Di tengah merebaknya isu dan semangat formalisasi Islam dalam bentuk negara agama yang disuarakan sebagian kelompok, Fahri Hamzah menegaskan pemikirannya terhadap demokrasi. Dalam bukunya, Negara, Pasar, Ddn Rakyat, halaman 196, tersirat kritikannya terhadap ide tersebut.

Menurutnya, demokrasi  tidak sekadar berlangsung pada tataran substansial, namun memiliki cita-cita ideal dengan instrumen yang lebih mengedepankan kemajemukan, penghargaan pada hak asasi serta jaminan partisipasi aktif Warga Negara.

Ia juga berpendapat bahwa sistem politik apa pun pada dasarnya tidak jadi persoalan sejauh hal itu diperjuangkan dengan baik dan benar. Jika demokrasi merupakan pilihan mayoritas bangsa ini, maka pilihan itu haruslah dihormati. Sebaliknya jika mayoritas memilih agama sebagai rujukan tata pemerintahan, maka itu pun harus diterima. Semuanya tergantung pada pilihan individu dan masyarakat.

[nextpage title=”5. Caleg dengan Peraihan Suara Terbanyak”]

5. Caleg dengan Peraihan Suara Terbanyak

Meskipun saat ini telah dipecat dari semua jenjang keanggotaan PKS, alias ditendang dari kandang, tidak bisa dipungkiri Fahri Hamzah telah menorehkan prestasi saat pemilu 2014. Dari data yang dirilis KPU, tercatat dari 40 orang calon anggota DPR dari PKS, Fahri Hamzah mewakili Daerah Pemilihan (Dapil) Nusa Tenggara Barat (NTB) meraup total suara 125.083 suara.

Hidayat Nur Wahid yang notabene merupakan pendiri dan pernah menjadi pimpinan PKS justru ada di posisi kedua dengan 119.267 suara. Bahkan dengan fakta ini, Fahri Hamzah sekaligus bertengger dalam daftar “Top 50 Caleg Peraih Suara Terbanyak Nasional”. Terlepas setuju atau tidak dengan gaya Fahri, nyatanya ratusan ribu Rakyat NTB telah mempercayakan suaranya melalui sosok Fahri Hamzah.

Baca Juga:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *