DatDut.Com – Kalau dulu media bisa semena-mena memberitakan apa pun. Framingnya pun bisa sesuka hatinya, sesuai dengan kepentingan pemiliknya. Fakta bisa diputarbalikkan sedemikian rupa, sesuai misi media itu.
Tapi, seiring meningkatnya kesadaran dan kecerdasan masyarakat, media tak lagi bisa seenak hati dalam memberitakan. Dalam kasus-kasus sensitif dan menyedot perhatian publik, masyarakat mulai tak percaya begitu saja apa yang diberitakan media. Mereka mulai mencari tahu sendiri, bahkan menginvestigasi sendiri objek yang diberitakan.
Kini masyarakat melalui jurnalisme warga cenderung tidak percaya, apalagi bila berita itu berasal dari media-media tertentu yang memang dari awal memiliki misi dan tendensi tertentu. Bila masyarakat sudah merasa ada kejanggalan dan ketidakadilan, mereka akan membuat informasi pembanding yang biasanya memang bisa berbeda sekali dengan yang diberitakan media.
Semakin banyak informasi pembanding dari warga, itu menandakan bahwa ada realitas semu yang dihadirkan oleh media tersebut. Nah, dalam kasus warteg Saeni, ternyata banyak informasi pembanding dari warga yang menunjukkan perbedaan yang signifikan dengan yang dihadirkan media tertentu yang selama ini getol memberitakan kejadian ini.
- Pengumuman Kelulusan Sertifikasi Dai Moderat ADDAI Batch 3 - 2 September 2023
- ADDAI Akan Anugerahkan Sejumlah Penghargaan Bergengsi untuk Dai dan Stasiun TV - 18 November 2022
- ADDAI Gelar Global Talk Perdana, Bahas Wajah Islam di Asia Tenggara - 7 Oktober 2022