Menu Tutup

Dunia Darurat Virus Zika, Ini 5 Fakta Penting di Baliknya

DatDut.Com – Penyebaran virus zika di Brasil dan Kolombia menjadi pusat perhatian dunia. Maraknya kasus microcephaly pada bayi-bayi di Brasil disinyalir sebagai dampak virus ini saat menyerang ibu hamil. Penyebaran virus zika saat ini telah mencapai 27 negara. Sebab itulah Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan status darurat global menghadapi serangan virus ini.

Yang lebih mengkhawatirkan lagi, virus ini sebenarnya telah pernah ditemukan di Indonesia. Menurut Kepala Unit Dengue, Lembaga Eikjman Tedjo Sasmono, seperti dikutip Harian Kompas (3/2/16), tidak terdeteksinya serangan virus zika di Indonesia bisa disebabkan keterbatasan teknologi dan sumber daya manusia di Indonesia untuk mendeteksi virus ini. Kemungkinan lain, kemampuan penyebaran virus zika di Indonesia tidak semasif dengue alias demam berdarah.

Virus zika ditularkan oleh nyamuk Aedes Aegypti yang telah terkenal sebagai penyebar virus demam berdarah. Karena terkait erat dengan demam berdarah, kita perlu mengerti beberapa fakta tentang virus zika. Berikut 5 fakta terkait virus zika yang harus Anda ketahui:

1. Berasal dari Hutan Zika di Uganda

Virus zika, yang tengah menjadi pembicaraan dunia ini pertama kali ditemukan di hutan Zika, Uganda, pada 1947. Para ilmuwan saat itu sedang menguji vaksin terhadap kera-kera jenis regus di hutan Zika terkait kasus wabah demam kuning. Penelitian ini didanai oleh Rockefeller Foundation. Hasilnya, ditemukan mikroorganisme baru yang selanjutnya dinamai zika, mengambil nama hutan asal virus itu.

Demam kuning, demam berdarah dengue, maupun zika sama-sama tersebar melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti. Dunia menjadi cemas saat tiba-tiba virus ini menyebar massif di Amerika dan Karibia. Terlebih belum ada vaksin untuk mengatasinya, demikian dilansir oleh Harian Kompas.

2. Kemiripan Gejala dengan DBD

Virus zika dan virus dengue sama-sama ditularkan oleh nyamuk Aedes Aegypti. Gejala infeksinya pun hampir mirip, yaitu demam. Namun, ada beberapa perbedaan gejala ketika seseorang terinfeksi virus zika dengan gejala dengue yang menyebabkan demam berdarah dengue (DBD).

Menurut dokter spesialis penyakit dalam, Ari Fahrial Syam, sebagaimana dilansir Kompas, gejala yang menonjol dari infeksi virus zika adalah mata merah. Selain demam tinggi dan mata merah, timbul juga gejala nyeri otot dan sendi, sakit kepala, lemas, serta kemerahan di kulit badan, punggung, hingga kaki.

Meskipun sama-sama timbul bintik merah, berbeda dengan kasus DBD yang diikuti dengan turunnya trombosit, pada infeksi virus zika trombosit justru normal.

3. Kasus Penularan Melalui Seks

Temuan terbaru dari AS menyatakan bahwa penularan virus zika ternyata juga melalui hubungan seks. Temuan ini diumumkan Pusat Pengendalian Penyakit (CDC). Dikutip dari BBC, Anne Schuchat, wakil direktur CDC, mengatakan bahwa pasien yang ditangani CDC tidak bepergian ke daerah yang terjangkit virus zika. Hanya saja pasangannya baru saja kembali dari Venezuela. Karena itu mereka yakin bahwa penularan virus kali ini bukan melalui gigitan nyamuk, tetapi lewat kontak seksual.

Menyusul temuan itu, CDC mengimbau semua warga untuk menghindari virus zika dengan mencegah tergigit nyamuk dan menghindari paparan sperma orang yang terjangkit virus zika.

4. Belum Ada Vaksin Antizika

Hingga saat ini belum ada vaksin yang bisa mengatasi virus zika. Penanganan yang dilakukan hanya sebatas mengatasi keluhan yang timbul. Jika panas, disarankan mengonsumsi obat penurun panas dan makanan bergizi. Penderita juga disarankan untuk istirahat cukup dan banyak minum.

Perusahaan-perusahaan farmasi di dunia memang tengah berlomba menemukan vaksin untuk mengatasi virus zika. Misalnya dari India, dikabarkan Bharat Biotech telah menyatakan bahwa mereka telah memiliki dua vaksin yang diyakini akan mampu melawan virus zika.

Klaim itu berselang sehari setelah perusahaan farmasi asal Perancis, Sanofi SA, menyatakan telah memulai penelitian untuk menemukan vaksin. Selain itu Pfizer, Johnson and Johnson, serta Merck juga memulai program untuk menemukan penangkal virus Zika.

Merck adalah perusahaan yang dulu telah berhasil menemukan vaksin Ebola. Namun, semua peneliti sepakat bahwa vaksin zika tidak akan siap dalam waktu dekat. Karena pastilah butuh waktu untuk menghasilkan vaksin yang aman, efektif, dan dalam jumlah banyak.

5. Cara Cegah Virus Zika

Karena belum ada vaksinnya, pencegahan virus zika sama seperti pencegahan infeksi demam berdarah berupa pemberantasan sarang nyamuk. Sebagaimana infeksi virus demam berdarah, penyakit virus zika bisa ditekan kasusnya dengan melakukan pemberantasan sarang nyamuk, menemukan jentik, dan soasialisasi  3 M (Mengubur, Mengurus, dan Menutup) yang sudah menjadi slogan Kementerian Kesehatan.

nasrudin maimunNasrudin | Kontributor tetap DatDut.Com

FB: Nasrudin El-Maimun