Menu Tutup

Viral Hingga 27 Ribu Dibagikan, Kumpulan Foto Razia PKI Ini Ternyata…

DatDut.Com – Akhir-akhir ini soal isu terkait komunis, China, dan PKI selalu menjadi topik yang dibahas banyak orang. Selain sebagian memang terbukti, namun banyak juga yang membumbui isu PKI, Komunis dan China dengan berita palsu.

Salah satu postingan ini contohnya. Berbekal kumpulan foto-foto razia kaos bergambar palu arit beberapa waktu lalu, seorang pengguna FB menuliskan deskripsi seolah baru saja terjadi penggerebekan anggota PKI hingga kekerasan saat penangkapan oleh polisi.

Sarah Martin, menulis dalam deskripsi kumpulan foto yang diunggahnya pada 20 Desember 2016 sekitar pukul 17:28, “Razia PKI dan atribut komunis serentak di lakukan di setiap daerah seluruh Nusantara, mereka yg ngotot menantang langsung di hajar warga. Bersatulah TNI POLRI & Seluruh lapisan masyarakat. Ganyang PKI sampai ke akar-akarnya

Selengkapnya foto-foto tersebut bisa dilihat di sini jika belum dihapus, atau di sini jika ternyata postingan sudah dihapus.

Status tersebut selang dua hari telah viral dibagikan hingga 27.623 kali dan mendapat 8 ribuan tanggapan. Di antara tanggapan tersebut sebagian kecil menggunakan emoticon menertawakan. Mungkin mereka yang memilih tombol tersebut dari beberapa orang yang tahu kepalsuan foto-foto yang diunggah.

Kumpulan foto yang sebagian mmperlihatkan kekerasan tersebut juga dikomentari hingga 1.500 komentar dan nampaknya terus bertambah. Nyaris seluruhnya menghujat PKI dan Komunis serta menyuarakan dukungan untuk TNI dan Polri.

Nampaknya bangkit dari dalam kubur…sikat habis,” tulis akun Nyoman Astika.

Erki Daruci menulis dengan nada langsung tertuju kepada Presiden, “Presiden bgmn..?? ? takkutnyaa beliau marrah lw pki d ganggu.”  Tercium tuduhan keji bukan?

[nextpage title=”Hoax atau Fakta?”]

Hoax atau Fakta?

Pada foto-foto yang diunggah oleh akun tersebut ternyata sebagian fakta dan sebagian hoax ala pemelintiran fakta. Foto berita tertentu diklaim untuk deskripsi. Foto-foto yang memang merupakan razia kaos berlogo palu arit memang nyata dan ini adalah fakta.

Memang beberapa bulan yang lalu, sekitar bulan Mei aparat TNI dan Polri melakukan razia terhadap kaos berlogo lambang PKI. Namun apakah terjadi kekerasan saat razia oleh aparat maupun oleh warga seperti pada foto tersebut.

Tidak ada kekerasan, dan rebut-ribut kaos berlogo palu arit sudah selesai beberapa bulan lalu. Sayangnya hal tersebut mulai digoreng lagi oleh sebagian orang untuk membangkitkan sentimen dan menyulut anti-Jokowi serta mengeruhkan suasana.

Terbukti dari sekian yang berkomentar, banyak pula yang melontarkan tuduhan-tuduhan kepada pemerintah khususnya presiden.

Lalu bagian mana hoaxnya? Ternyata 5 dari 8 foto yang diunggah oleh Sarah Martin adalah foto berita lain dan tidak ada kaitaanya dengan isu razia kaos palu arit. Berikut rinciannya:

Aslinya, gambar di atas adalah tentang 2 orang jambret di Jember yang babak belur dihajar massa saat melakukan aksi terhadap seorang ibu hamil. Seperti dilansir beberapa situs dalam gambar di bawah ini

 

Selanjutnya, gambar kedua memperlihatkan seorang pemuda sedang diinterogasi TNI. Aslinya adalah Jambret di Palembang yang tertangkap dan nyaris dihajar warga.

Ini berita aslinya:

 

Yang ketiga, gambar yang diklaim sebagai pemakai atribut PKI yang dihajar karena melawan petugas saat ditangkap. Aslinya adalah berita jambret di Medan yang babak-belur dihajar massa.

 

Juga memperlihatkan seorang pemuda yang berdarah-darah. Sesuai deskripsi status, foto ini pasti dianggap sebagai PKI yang tertangkap. Aslinya ini …

Padahal aslinya beritanya begini:

Yang terakhir, jambret di Makassar kelaparan lalu keluar dari persembunyiannya dan babak belur dihajar massa.

Aslinya, gambar di atas adalah seorang jambret di Bukit Raya, Pekanbaru, Riau bernama Andre Novianto yang dihajar massa saat menjambret. Ia terjatuh saat menarik kalung korbannya.

Itulah salah satu hoax tentang PKI yang tersebar viral. Mencintai, menjaga dan melindungi NKRI dari paham dan ideologi berbahaya memang keharusan, tapi membuat pemalsuan berita dengan foto-foto daur ulang disertai tuduhan miring pada pemerintah adalah tindakan provokasi penuh modus serta menyebarkan keresahan pada masyarakat.

 

Baca Juga:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *