Menu Tutup

Masih Menuduh UIN Sarang Liberal? Baca 5 Fakta Ini!

DatDut.Com – UIN Jakarta sebagai lokomotif Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) di Indonesia sering mendapat sorotan banyak kalangan, terutama terkait klaim merabaknya paham liberal yang begitu akut di UIN.

Sehingga, banyak media yang memberitakan UIN Jakarta sebagai sarang liberal dan pemurtadan, seperti hidayatullah.com, voa-islam.com, nahimunkar.com, dan lain sebagainya.

Kamus Besar Bahasa Indonesia Daring mendefinisikan liberalisme adalah aliran ketatanegaraan dan ekonomi yang menghendaki demokrasi dan kebebasan pribadi untuk berusaha dan berniaga (pemerintah tidak boleh turut campur). Jadi, pada awalnya liberalisme digunakan dalam menyatakan gagasan ekonomi seperti yang dijelaskan di atas.

Namun, gagasan liberalisme berkembang untuk menyatakan kebebasan dalam beragama. Menurut kamus daring Larousse (bahasa Prancis), paham liberalisme agama pertama kali berkembang dalam Kristen Protestan dan Katolik Modernis. Saat ini, di Indonesia pun berkembang pemahaman Islam Liberal.

Tidak bisa dipungkiri, memang pemahaman liberal berkembang di UIN Jakarta. Namun, kita tidak boleh menggeneralisasi bahwa semua akademisi UIN Jakarta liberal. Nah, berikut 5 fakta UIN Jakarta bukan sarang JIL:

1. Argumen Partikular Tertolak

Salah satu media yang merilis berita tentang UIN Jakarta sebagai sarang liberal adalah hidayatullah.com. Pada kolom Surat Pembaca di situs tersebut terdapat judul berita “Gurita Liberalis di Kampus UIN Jakarta”.

Penulis berita tersebut mengatakan bahwa UIN Jakarta menjadi sarang liberal dikarenakan tiga faktor, yaitu figur Harun Nasution, lembaga Forum Mahasiswa Ciputat (Formaci), seminar-seminar yang mengkampanyekan paham liberal.

Pertanyaannya kemudian adalah apakah dengan 3 argumen partikular ini dapat menghukumi UIN yang universal sebagai lembaga? Toh, jabatan almarhum Harun Nasution sebagai rektor pada waktu itu tidak selamanya. Selain itu, Formaci bukan satu-satunya lembaga yang ada di sekitar UIN dan tak berafiliasi langsung dengan UIN Jakarta. Pesantren mahasiswa yang lurus di sekitar UIN juga masih banyak.

[nextpage title=”2. Masih Banyak Ulama yang Lurus”]

2. Masih Banyak Ulama yang Lurus

Kata sarang liberal yang disandingkan dengan UIN Jakarta seakan-akan berkonotasi bahwa seluruh dosen dan mahasiswa UIN Jakarta adalah liberal. Hal tersebut dapat terlihat dari salah satu definisi kata sarang dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia. Kata sarang berarti tempat kediaman atau tempat persembunyian (biasanya bagi sesuatu yang kurang baik).

Padahal, di UIN Jakarta juga masih banyak dosen-dosen yang hafal Alquran, berpengetahuan agama mendalam, dan mendedikasikan ilmunya dengan tulus tanpa mencari popularitas, seperti Prof. Dr. Said Agil Husin Al-Munawwar (Guru Besar Fakultas Ushuludin, mantan Menteri Agama RI), Dr. Ahzami Samiun Jazuli (Dosen Fakultas Ushuluddin, pengisi acara Tafsir Kehidupan di Indosiar), Prof. Dr. Ahmad Satori Ismail (Guru Besar Fakultas Adab dan Humaniora), sekaligus Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Dai (IKADI).

Ada juga Prof. Dr. Khuzaimah T. Yanggo (Guru Besar Fakultas Syariah), Dr. Muhbib Abdul Wahab (dosen Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Kependidikan yang juga penulis produktif), Dr. Moch. Syarif Hidayatullah (dosen Fakultas Adab dan Humaniora, pakar linguistik Arab, dan direktur Pusat Penerjemahan al-Qur’an dan Hadis), dan lain sebagainya.

[nextpage title=”3. UIN Jakarta Banyak Memiliki Fakultas yang Lurus”]

3. UIN Jakarta Banyak Memiliki Fakultas yang Lurus

Saat ini, UIN Jakarta memiliki 11 fakultas, baik yang fakultas umum maupun agama. Di antara beberapa fakultas yang memiliki dosen lulusan Timur Tengah adalah Fakultas Adab dan Humaniora dan Fakultas Dirasat Islamiyah.

Jadi, UIN Jakarta bukan hanya didominasi oleh dosen-dosen lulusan Barat. Di dua fakultas ini banyak dosen-dosen yang justru menolak dan menentang liberalisme yang dikembangkan sebagian kecil dosen UIN Jakarta.

[nextpage title=”4. Masih Banyak Pesantren Mahasiswa di UIN”]

4. Masih Banyak Pesantren Mahasiswa di UIN

Anda atau keluarga Anda yang ingin kuliah di UIN Jakarta tidak perlu khawatir terkontaminasi dengan pemikiran-pemikiran liberal.

Seperti yang sampaikan sebelumnya, bahwa lembaga tempat mahasiswa berdiskusi bukan hanya Formaci saja. Lembaga tempat diskusi mahasiswa ala pesantren juga masih banyak, seperti Pesantren Luhur Ilmu Hadis Darussunah, Sabilussalam, dan Qalbun Salim.

UIN Jakarta sendiri juga mempunyai ma’had ali (pesantren luhur) yang dikelola langsung oleh kampus. Pengasuh ma’had ali juga selalu dipilih figur yang tidak hanya mengerti secara mendalam persoalan agama, pandai mengelola institusi pesantren, tapi juga harus saleh dan lurus sejalan dengan cita-cita UIN.

[nextpage title=”5. JIL Lembaga di Luar UIN”]

5. JIL Lembaga di Luar UIN

Perlu diketahui bahwa Jaringan Islam Liberal (JIL) bukanlah lembaga yang berada di bawah otonomi UIN Jakarta. Kantor JIL itu berpusat di Utan Kayu, Jakarta Timur yang langsung dikordinatori oleh Ulil Abshar Abdalla. Jadi, JIL secara kelembagaan tidak ada kaitannya sama sekali dengan UIN Jakarta.

Saat ini, Anda juga perlu tahu bahwa kajian-kajian tentang liberalisme di UIN Jakarta sudah jarang diminati mahasiswa. Mungkin bila menyaksikan sendiri, Anda akan ketemu tidak jarang mahasiswa UIN yang masih berdiskusi kajian-kajian Islam yang lurus. Bila tidak percaya, Anda bisa datang langsung ke UIN Jakarta.

Satu lagi yang terpenting dan harus ditekankan. Kita tidak dapat mengatakan bahwa seluruh pemikiran yang datang dari UIN adalah liberal. Sementara, masih banyak dosen-dosen dan mahasiswa yang lurus. Jangan karena ingin membunuh tikus, Anda lalu membakar rumahnya.

Baca Juga:

1 Comment

  1. Reza

    Dulu juga pernah nih udh lolos masuk sini..tapi orang tua-saudara ga beri ijin utk kuliah di sana,katanya di sana sarang liberal,bnyak ideologi yg merusak, mulai dari radikal sampai liberal..warga sini juga pada bilang gitu.. saya ini org tangerang selatan, dan denger dari bnyak masyarakat tangsel juga sama pendapatnya sperti itu..
    Tpi ya mudah2an itu smua ga bner.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *