Menu Tutup

Kepiluan pada Perang Dunia II, Ini 5 Fakta Tragedi Hiroshima dan Nagasaki

Datdut.Com – Pernah dengar kota Hiroshima dan Nagasaki? Yup, dua kota yang berada di Jepang ini pernah diluluh-lantakkan oleh serangan bom atom negara sekutu (Amerika dkk.) dan mengakibatkan jatuhnya banyak korban di dua kota tersebut. Peristiwa itu merupakan masa kelam dan pengalaman pahit sepanjangan sejarah peperangan di dunia ini.

Tidak hanya itu, efek yang ditimbulkan setelah serangan itu adalah penderitaan berkepanjangan dari generasi ke generasi akibat radiasi kimia yang diturunkan secara genetis. Mau tahu fakta sejarah tragedi Hiroshima dan Nagasaki? Yuk, simak 5 fakta tragedi Hiroshima dan Nagasaki berikut ini:

[nextpage title=”1. Terjadi pada Perang Dunia II”]

1. Terjadi pada Perang Dunia II

Seperti diketahui bahwa peristiwa pengeboman Kota Hiroshima dan Nagasaki ini terjadi pada bulan Agustus 1945. Pertama, bom atom dijatuhkan ke kota Hiroshima tepat pada tanggal 6 Agustus 1945. Kedua, negara sekutu mengarahkan targetnya pada kota Nagasaki dan menjatuhkan bom Atom tepat pada tanggal 9 Agustus 1945.

Kedua peristiwa ini terjadi pada masa perang dunia II dan beberapa hari sebelum diproklamirkannya kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945. Perang Dunia (PD II) adalah saat di mana dunia mulai kacau akibat pertempuran di mana-mana yang melibatkan Blok Sekutu dan Blok Poros meletus. Negara-Negara yang terlibat berlomba-lomba untuk saling menjatuhkan dan membuat senjata yang sangat canggih dan ditakuti setiap musuh-musuhnya.

Pada awalnya, Amerika tidak terlibat langsung dalam PD II namun karena serangan Pearl Harbour yang merupakan pangkalan militer AS diserang oleh Jepang dengan cara menabrakkan pesawat (Kamikaze) ke pangkalan tersebut, maka AS pun akhirnya bergabung dalam pertempuran dengan ikut dalam Blok Sekutu.

[nextpage title=”2. Mengapa harus Hiroshima dan Nagasaki?”]

2. Mengapa Harus Hiroshima dan Nagasaki?

Mengapa Hiroshima dipilih sebagai target pertama dari serangan bom atom AS ini? Jelas sekali Hiroshima dipilih sebagai target pertama serangan berdasarkan pertimbangan matang militer AS kala itu. Selama Perang Dunia II, Hiroshima jarang sekali diterjang oleh aksi pengeboman. Namun status kota tersebut sebagai markas militer Jepang, menjadikannya sasaran empuk dari para lawannya.

Hiroshima juga dikenal sebagai kota pelabuhan yang besar di Jepang. Alasan inilah yang membuat kota ini sebagai sasaran strategis bom atom buatan Amerika. Sementara itu, alasan Nagasaki sendiri sebenarnya bukan target utama dari AS. Kokura merupakan target potensial yang dipilih bersama Kyoto dan Niigata. Nagasaki dipilih sebagai pengganti Kyoto sebagai target potensial. Kyoto sendiri dipilih karena alasan religi yang mendukung pola militer Jepang.

Target potensial ketiga, Niigata, dicoret dari daftar karena jaraknya terlalu jauh dari Pangkalan Militer Filipina, tempat pesawat pengebom lepas landas menuju Jepang. Namun pada akhirnya pilihan target jatuh pada Nagasaki, karena Militer AS juga mencoret Kokura dari daftar target mereka.

Nagasaki adalah kota yang industri perkapalannya bisa dikatakan maju. Namun kota ini bukanlah kota favorit untuk diserang karena sudah dibom sebanyak lima kali selama 12 bulan terakhir sebelum serangan bom atom melandanya. Alhasil, hanya Hiroshima dan Nagasaki yang dihancurkan oleh bom atom AS.

[nextpage title=”3. Julukan bagi Bom Atom”]

3. Julukan bagi Bom Atom

Ada hal unik dalam penamaan Bom Atom yang dijatuhkan pada dua kota tersebut. Pertama, Bom Atom yang dijatuhkan ke Hiroshima dijuluki “Little Boy” yang berarti ‘bocah laki-laki kecil’ (sebelumnya disebut ‘orang kerempeng’). Bom berbentuk silinder ini memiliki panjang 3 m, lebar 71 cm, dan berat 4000 kg.

Rancangannya menggunakan aturan pistol untuk meledakan sub-massa kritikal uranium-235 dan tiga U-235 ring target bersamaan untuk menjadi super-massa kritikal, mengawali reaksi berantai nuklir. Dia terdiri dari 60 kg U-235, di mana 0,7 kg mengalami reaksi fissi. Uranium diperkaya di pabrik raksasa di Oak Ridge, Tennessee. Kedua, bom Atom yang diledakkan di kota Nagasaki dinamai dengan “Fat Man” yang berarti ‘pria gemuk’.

Pada saat itu, Fat Man merupakan bom nuklir kedua yang digunakan dalam perag serta merupakan ledakan nuklir buatan manusia yang ketiga. Nama itu juga lebih mengacu secara umum untuk desain senjata nuklir awal senjata AS berdasarkan model “Fat Man”. Itu adalah ledakan jenis senjata dengan inti plutonium, mirip dengan “Gadget”, perangkat eksperimental diledakkan hanya sebulan sebelumnya di New Mexico.

[nextpage title=”4. Pesawat Eksekutor dan Kru”]

4. Pesawat Eksekutor dan Kru

Bom atom yang diledakkan itu sebelumnya dibawa oleh pesawat B-29. B-San alias Tuan-B, begitulah orang Jepang menyebut sekaligus menghargai dengan terpaksa pesawat pengebom B-29 yang terkenal saat itu. Bom atom yang dijatuhkan di Hiroshima tersebut dibawa oleh pesawat B-29 Flying Superfortress bernama Enola Gay (merupakan nama ibu pilot) yang dipiloti oleh Letkol.

Paul W. Tibbets, dari sekitar ketinggian 9.450 m (31.000 kaki). Kru Enola Gay yaitu Kolonel Paul W. Tibbets (pilot), Maj.RobertA.Lewis (kopilot), Ted Van Kirk (navigator), Kolonel Laut William S. Parsons (yang mengaktifkan bom sebelum dijatuhkan), Kapten Thomas W. Frebee (juru bidik dan pelepas bom), Sersan Bob Caron (defender belakang pesawat bagian ekor untuk menjaga kemungkinan serangan fighter Jepang).

Sementara itu, pesawat yang membawa bom Atom dan diledakkan di Nagasaki adalah pesawat B-29 Superfortress “Bockscar”. Kru pesawat terdiri dari Major Charles W. Sweeney (sebagai pilot), Captain Charles Albury (kopilot), Kapten James Van Pelt (navigator), Kapten Kermit Beahan (pembom), Sgt Ray Gallagher (gunner atau penembak), Edward SSgt Buckley (operator radar), Sersan Abe Spitzer (operator radio), Sersan Albert DeHart (gunner/defender bagian ekor pesawat).

[nextpage title=”5. Dahsyatnya Dampak Ledakan”]

5. Dahsyatnya Dampak Ledakan

Tentunya, tidaklah sedikit dampak yang diakibatkan ledakan kedua bom Atom tersebut. Sejarah mencatat, tragedi itu merupakan dampak terparah selama perang Dunia II. Bom-bom atom yang dijatuhkan banyak menewaskan warga Jepang. Bom atom tersebut menewaskan 140.000 orang di Hiroshima dan dan 80.000 di Nagasaki.

Sesaat setelah di jatuhkan dan bom tersebut meledak, pesawat bomber B-29 tersebut bergetar sangat hebat. Sementara itu, 10.000 meter di bawah mereka tersebut, Hiroshima hancur berantakan dengan gempa dahsyat dan gelombang panas 4.000 derajat celcius. Manusia-manusia yang terbakar panas, tersengat radiasi nuklir mati saat itu juga.

Tercatat selain jumlah korban korban tewas di atas, beberapa tahun kemudian 200.000 orang menyusul tewas karena penyakit-penyakit akibat radiasi, luka bakar stadium tinggi dan leukemia serta masih banyak penyakit penyakit lainnya. Dampak radioaktif mencapai 20 km dari lokasi jatuhnya bom tersebut. Jumlah penduduk kota diperkirakan 290.000 jiwa, menurun drastis akibat suasana perang, dan banyak yang mengungsi meninggalkan tempat tersebut.

Baca Juga:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *