Menu Tutup

Ini 5 Fakta Tak Tertungkap tentang Tangis dan Tawa

DatDut.Com – Tangis dan tawa selalu menyertai kehidupan kita, seiring datangnya kesedihan dan kebahagian yang menghampiri bagai malam dan siang. Keduanya menjadi puncak ekspresi emosi yang tak lagi bisa kita bendung di hati. Itu sebabnya kita tidak dilarang menangis dan tertawa, asal ada alasan yang jelas dan tidak berlebihan. Berikut 5 fakta tak terungkap tentang tangis dan tawa:

1. Perbanyak Menangis

Kita diperintahkan untuk membuat komposisi yang tepat antara keduanya. Bahkan, kita diperintahkan untuk lebih banyak menangis. Allah Swt. berfirman, “Maka hendaklah mereka sedikit tertawa dan banyak menangis,” (QS At-Taubah [9]: 82). Bila banyak menangis di dunia lantaran takut pada Allah, maka akan bahagia di akhirat. Sebaliknya, tertawa berlebihan karena lalai perintah Allah di dunia, pasti berbuah sengsara di akhirat kelak.

2. Hanya Manusia yang Bisa Menangis dan Tertawa

Di dunia ini, hanya manusia yang dianugerahi bisa tertawa dan menangis sekaligus. Allah Swt. berfirman, “Dialah yang menjadikan seseorang tertawa dan menangis,” (QS An-Najm [53]: 43). Makhluk lain tidak ada yang memiliki dua hal ini sekaligus. Menurut Thahir Al-Maqdisi, semenjak neraka Jahanam diciptakan, para malaikat tidak pernah lagi tertawa. Hewan pun sama. Berbeda dengan kera yang hanya bisa tertawa, sementara unta hanya bisa menangis.

3. Tangisan Tak Selalu Tanda Sedih

Tangisan tidak selalu menandakan sedih, karena ada tangisan bahagia dan tangisan sedih. Begitu juga tertawa. Kita mengenal tertawa senang dan tertawa kecut. Tangisan juga tak selamanya bisa diidentikkan dengan kecengengan, kerapuhan, dan kelemahan saat diterpa masalah. Tetes air mata bahkan bisa menjadi bagian dari proses penenangan jiwa. Karena saat menangis, seseorang terkadang menemukan kepuasan dan kesyahduan.

Allah Swt. berfirman, “Apabila dibacakan ayat-ayat Allah Yang Maha Pemurah kepada mereka, maka mereka menyungkur sujud dan menangis,” (QS Maryam [19]: 58). Allah Swt. juga berfirman, “Mereka menyungkur menelungkupkan muka mereka sambil menangis dan mereka bertambah khusyuk,” (QS Al-Isra [17]: 109).

4. Jangan Berlebihan

Tertawa pun dibenarkan, karena Nabi dan para sahabat juga tertawa. Hanya saja tidak boleh berlebihan. Inilah yang dimaksudkan dalam hadis Nabi, “Banyak tertawa dapat mematikan hati.” Tertawa yang sewajarnya diyakini dapat mengurangi stres dan meningkatkan produktivitas seseorang, bahkan membuat awet muda.

Ali bin Abi Thalib pernah mengatakan, “Istirahatkan jiwamu sesuai batas kemampuannya. Karena, bila ia dipaksa melebihi batas kemampuannya, maka ia akan menjadi buta.” Saat ditanya bagaimana cara mengistirahatkan jiwa, Ali menjawab, “Carikan anekdot hikmah untuknya.”

5. Tawa Nabi

Rasulullah telah memberi contoh tangis dan tawa yang baik. Tangisan beliau tidak berbeda dengan tertawanya. Tangisnya tidak tersedu-sedu dan tidak keras suaranya. Meski begitu, air mata beliau tetap menggucur deras. Satu waktu tangisnya karena kasihan, di waktu yang lain karena khawatir pada umatnya, dan kali yang lain karena takut pada Allah. Tawa beliau pun tidak cekikikan. Bila mendapati sesuatu yang paling lucu sekalipun, paling maksimal beliau tertawa sampai terlihatnya gigi gerahamnya. Tawanya tulus dan alami. Tawanya tidak pernah dipergunakan untuk merendahkan orang lain.

syarif hade

Dr. Moch. Syarif Hidayatullah | Founder DatDut.Com

@syarifhade

 

Baca Juga:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *