Menu Tutup

Surga Bukan Ditentukan karena Anda NU, Muhammadiyah, Salafi, Syiah, JIL atau ISIS!

DatDut.Com – Kemarin saya membaca riwayat al-Daylami yang menjelaskan bahwa ada 6000-an level surga, persis jumlah ayat di Alquran. Berdasarkan riwayat itu, saya optimis kita semua akan masuk surga. Ada yang mungkin “direct flight” ke surganya, meskipun mungkin sebagian harus transit dulu di neraka. Nah, ada yang mungkin transitnya lama dan ada pula yang sebentar.

Maka, tak bijak kita menebar kebencian dalam berdakwah, apalagi merasa paling baik sendiri, seolah manifes penghuni surga di tangan kita. Berdakwah harus dengan cara yang baik tanpa harus merasa sudah baik, apalagi merasa paling baik.

Tak perlu lagi menyesat-sesatkan, membidahkan, apalagi mengkafirkan. Toh, kita tak pernah tahu akhir hidup kita apakah husnul khatimah atau tidak. Dalam hidup, misterinya terlalu banyak. Jadi, tapi perlu menyombongkan amal baik dan posisi kebaikan yang kita klaim. Allah Swt. bisa membalikan itu semua ketika pintu surga sudah di hadapan.

Maka,  kepada siapa saja yang gemar menjelekkan, menyesatkan, mencaci, mengkafirkan, membidahkan, dan julukan lainnya, saya ingin menyampaikan beberapa renungan berikut:

  1. Maaf, ya, kalau dia Syiah, apa lalu pasti dia masuk neraka gitu? Terus Anda yang Salafi, pasti masuk surga? Atau sebaliknya, kalau dia Salafi, apa lalu pasti dia masuk neraka gitu? Terus Anda yang Syiah, pasti masuk surga?
  2. Maaf, juga ya, kalau dia NU, apa lalu selalu bidah dan tempatnya di neraka gitu? Terus Anda yang membidah-bidahkan, pasti masuk surga? Atau sebaliknya, kalau dia Muhammadiyah, apa lalu dia pasti masuk neraka? Terus Anda yang NU pasti masuk surga?
  3. Maaf juga, kalau dia JIL pasti masuk neraka? Terus Anda yang mendukung ISIS pasti masuk surga? Atau sebaliknya, yang radikal menurut Anda masuk neraka, terus yang liberal masuk surga?

Perlu dicamkan baik-baik! Wong beramal baik saja tak bisa menjamin orang masuk surga, apalagi aliran, mazhab, manhaj, ormas, dan parpol. Jadi, surga dan neraka bukan ditentukan oleh aliran, ormas, apalagi parpol. Surga dan neraka murni hak prerogratif Allah yang dengan rahmat dan kasih sayang-Nya, Dia memberi jalan kita ke surga. Atau sebaliknya, dengan murka-Nya, Dia justru menggiring ke neraka.

Yang juga perlu diingat, logika orang yang punya anggapan seperti pada poin 1, 2 dan e3 di atas, mirip dengan apa yang ada di kepala orang yang sedang salat tapi sibuk memperhatikan pelaksanaan rukun salat orang di sebelahnya, apakah sudah sesuai dengan tuntunan agama versi dia atau tidak. Padahal, pada saat itu dia sedang tidak khusyuk yang justru menjadi inti dari salat. Dengan kata lain, dalam kasus ini, orang yang sibuk dengan salat orang lain inilah yang sedang bermasalah. Semoga kita semua terjaga.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *