DatDut.Com – Selama ini orang Cina selalu diidentikkan dengan kemampuannya dalam berdagang. Ibaratnya, apa saja yang tidak laku, setelah dipegang orang Cina akan laku. Ini memang terlalu berlebihan. Buktinya tak semua orang Cina bisa berdagang kok. Yang hidupnya melarat juga banyak.
Mitos soal etnis Tionghoa yang pintar berdagang ini, sepertinya ingin terus ditanamkan. Mitos ini ingin terus dipelihara agar siapa pun yang akan bersaing dagang dengan etnis ini, menjadi ciut mentalnya. Padahal, faktanya, kemampuan berdagang bukan masalah etnis, tapi soal keuletan, jaringan, dan strategi dalam memahami pasar.
Etnis Tionghoa diuntungkan dengan luasnya jaringan yang mereka punya. Ini terkait dengan budaya merantau yang ada dalam tradisi mereka. Mereka juga sepertinya juga punya strategi khusus dalam menguasai pasar. Keuletan juga menjadi kunci lain kemampuan mereka dalam berdagang selama ini. Mereka paham, di sini mereka cuma pendatang. Maka, mereka harus berjuang keras agar bisa tetap bertahan. Mental-mental ini sepertinya yang perlu dimiliki suku-suku pribumi.
Nah, pertanyaannya? Benarkah tak ada suku pribumi yang jago dagong dan punya etos bisnis yang bagus? Jangan salah, lho! Sekurang-kurang ada 5 suku pribumi yang punya tradisi dan etos berdagang yang tak kalah dengan etnis Tionghoa. Apa saja? Ini 5 suku tersebut:
Tapi tetep aja paling jago orang china.
Hidup orang china di Indonesia.
Kalahkan pribumi..
komentar goblok
Lah batak no 5, lu liat 50 orang terkaya indonesia kalo gk batak ya china kalo gk china ya batak, dikit jawa, asala aja lu sesat