Menu Tutup

Stand Up Comedy Punya 5 Sisi Negatif Ini

DatDut.ComStand Up Comedy secara harfiah berarti komedi berdiri atau berdiri sambil ngelawak. Saat ini, Stand Up Comedy merupakan salah satu variety show yang disukai masyarakat, terutama kalangan anak muda. Kini, Stand Up Comedy menjadi salah satu program televisi yang tayang setiap hari.

Nonton acara Stand Up Comedy memang seru, karena lucu dan bikin ketawa. Tapi sayangnya, tak jarang beberapa komedian melakukan hal-hal yang tak patut dilakukan, seperti menjadikan aib sendiri sebagai bahan candaan. Bukan hanya aib sendiri, malah ada juga yang menjadikan aib orang tua, guru, institusi pendidikan tempat ia belajar, bahkan agamanya sebagai bahan lawakan. Dan sederet tindakan tidak terpuji lainnya.

Tayangan-tayangan yang tidak layak dicontoh dan tidak sesuai dengan nilai budaya ketimuran seharusnya lebih diperhatikan lagi, karena media termasuk salah satu elemen pendidik generasi bangsa. Berikut 5 sisi negatif Stand Up Comedy yang bisa merusak karakter anak bangsa:

1. Menghina Diri Sendiri Dianggap Lucu

Dulu, orang dihina pasti merasa sakit hati. Sekarang, menghina diri sendiri dan menjadikan aibnya sebagai bahan lawakan menjadi sebuah prestasi. Menghina seakan dijadikan ajang unjuk kebolehan dalam Stand Up Comedy. Padahal Islam mengajarkan untuk menjaga nama baik, bukan malah menjatuhkan kehormatan diri sendiri.

2. Pencemaran Nama Baik jadi Kebiasaan

KUHP pasal 310 dan 311 mengatur tentang pencemaran nama baik. Begitu juga Islam mengajarkan umatnya untuk menjaga kehormatan dan nama baik. Nama baik diri sendiri, keluarga, ataupun guru. Tapi dalam ajang Stand Up Comedy pencemaran nama baik seolah menjadi kebiasaan yang dianggap lucu. Tak jarang para komedian malah mencemarkan nama baik gurunya dan institut tempatnya menimba ilmu.

Padahal Nabi Saw. telah melarang umatnya menyakiti dan mencari-cari aib orang lain. Nabi Saw. menggolongkan orang seperti itu termasuk golongan yang beriman di mulut saja dan imannya tidak sampai ke hati. Nanti Allah Swt. akan membuka aibnya walaupun ia (bersembunyi) dalam kolong rumah (HR. Bukhari dan Muslim). Masih banyak lagi hadis-hadis senada yang melarang seseorang menyebarkan aib, apalagi menjadikannya sebagai konsumsi publik.

3. Etika yang Buruk Menjadi Lumrah

Beberapa komedian atau komika bahkan tak segan menjadikan ibu atau ayahnya sebagai bahan candaan, dengan menyebarkan aib yang tak sepatutnya menjadi konsumsi publik. Saat seorang anak melakukan hal buruk sepatutnya ia mendapatkan teguran bukan malah diapresiasi dan dipuji.

Teguran membuat seseorang mengerti dan belajar untuk tidak melakukan kesalahan yang sama. Jika tidak ditegur, maka ia akan menganggapknya sebagai hal yang diperbolehkan, akibatnya nanti etika yang buruk bisa menjadi hal lumrah di Indonesia

4. Tertawa Terbahak-bahak

Tertawa terbahak-bahak bukannya haram, hanya saja kurang sopan, apalagi di hadapan umum. Selain tak cocok dengan budaya ketimuran kita, kelakuan tersebut juga tidak dianjurkan oleh Nabi Saw. Beliau juga bersabda bahwa terlalu banyak tertawa dapat menghitamkan dan mengeraskan hati (HR. Tirmizi dan Ibnu Majah).

5. Tayangan yang Tidak Mendidik

Ajang Stand Up Comedy seakan melegalkan pencemaran nama baik dan etika tidak baik. Anehnya itu adalah ajang kompetisi dimana para komedian berlomba-lomba menjadi pemenang. Tentu hal tersebut tayangan yang tidak mendidik, karena seseorang seharusnya berlomba-lomba dalam hal kebaikan, bukan berlomba-lomba dalam menghina dan membully orang. Jangan sampai bullying menjadi budaya di kalangan anak muda Indonesia.

nenengPenulis : Neneng Maghfiro | Penulis tetap Datdut.Com

Twitter : @NengAirin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *