Menu Tutup

Korban Pencitraan, 5 Situs Ini Pernah Diblokir Karena Radikal

DatDut.Com – Dr. Moch Syarif Hidayatullah, peneliti wacana Islam di dunia Islam, mendefinisikan Islam Radikal dengan aliran, haluan, atau pandangan yang berhubungan dengan agama Islam, yang secara politis amat keras menuntut perubahan undang-undang atau model pemerintahan.

Selain itu, kelompok Islam radikal ini juga menggunakan cara-cara tidak bersahabat dan cenderung melakukan kekerasan pada orang yang berbeda paham atau aliran agar paham keagamaan yang dianut untuk diterima secara paksa.

Beberapa bulan  lalu, pemerintah memblokir beberapa situs yang dianggap menyebarkan paham Islam radikal. Cnnindonesia.com merilis 22 situs web media yang diblokir pemerintah. Lima di antaranya memiliki peringkat cukup tinggi berdasarkan data perangking situs alexa.com. Berikut 5 situs web media tersebut:

1. Arrahmah.com

Situs arrahamah.com dibuat oleh Muhammad Jibriel Abdul Rahman pada Agustus 2005 silam. Berarti, usia situs tersebut sudah genap mencapai 10 tahun. Menurut pemilik arrahmah.com, saat ini ia telah memiliki 10 orang jurnalis dan beberapa kontributor, sebagaimana dikutip dari cnnindonesia.com.

Selain itu, Arrahmah.com juga memiliki jejaring sosial lainnya, arrahmah channel yang di-like sebanyak 2.029 dan arrahmah TV. Pada (06/11/2015), alexa.com mencatat bahwa arrahmah.com menduduki peringkat ke-29.455 internasional. Sementara itu, arrahmah.com menempati posisi ke-482  nasional.

Dalam fanpage pribadinya, Muhammad Jibriel menyatakan bahwa situs yang dibuatnya bertujuan untuk mengkampanyekan jihad. Hal ini diperkuat juga oleh pernyataan adiknya, Ahmad Isrofiel Mardlatillah, bahwa Muhammad Jibriel mendirikan situs arrahmah.com tersebut untuk menyebarkan dakwah jihad, sebagaimana dikutip dari mikaiel.com.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Daring, salah kata jihad bermakna perang suci melawan orang kafir untuk mempertahankan agama Islam. Apakah ini yang dimaksud pemilik arrahmah.com tersebut? Wallahua’lam

2. Hidayatullah.com

Sebagaimana dilansir dari alexa.com, saat ini rangking situs hidayatullah.com menempati posisi ke-54.743 internasional. Sementara itu, hidayatullah.com menempati posisi ke-769. Cnnindonesia.com menyebutkan hidayatullah.com termasuk salah satu situs yang diblokir oleh pemerintah.

Berita-berita yang dilansir oleh hidayatullah.com tidak jarang menginfokan sesat terhadap kelompok tertenu, seperti Syiah. Misalnya berita dengan judul “Dukung Syiah, Kemenag Dinilai Legalkan Aliran Sesat” (15/11/2014), dan “Cemas Aliran Sesat, Sejumlah Orang Curiga Bagi-bagi Buku Syiah” (28/10/2014).

Padahal, tidak semua Syiah sesat dan membahayakan kelompok lain. Namun, tidak dapat dipungkiri juga tidak sedikit kelompok Syiah yang menyulut pertikaian dengan, misalnya, memaki-maki sahabat nabi yang dianggap terlarang oleh kelompok Suni.

3. Eramuslim.com

Saat ini, eramuslim.com menempati peringkat ke-29.799 internasional dan ke-440 dalam taraf nasional. Cnnindonesia.com juga menyebutkan bahwa web ini termasuk salah satu situs yang diblokir pemerintah.

Dalam salah satu berita yang dilansir eramuslim.com yang berjudul “Eramuslim Memandang ISIS”. Berita yang ditulis oleh redaktur eramuslim ini masih menganggap dan berbaik sangka bahwa para tentara ISIS adalah Mujahidin.

4. Dakwatuna.com

Dakwatuna.com juga masuk dalam rilis salah satu situs Islam radikal yang diblokir oleh pemerintah beberapa bulan lalu, sebagaimana dikutip dari cnnindonesia.com. Saat ini, rangking yang didapat oleh dakwatuna.com menempati rangking ke-35.105 internasional dan ke-550 nasional.

5. Voa-islam.com

Cnnindonesua.com mencantumkan voa-islam.com sebagai salah satu situs yang dianggap menyebarkan pemahaman Islam Radikal, sehingga diblokir oleh pemerintah. Saat ini, rangking voa-islam.com berada di posisi ke-55.600 internasional dan ke-698 nasional.

Ada beberapa hal yang perlu ditekankan di sini. Pertama, dari 5 situs di atas tidak semuanya dapat dikategorikan sebagai situs berhaluan Islam radikal, bila merujuk pendapat Dr. Moch. Syarif Hidayatullah. Sebagai contoh, bila menelusuri halaman-halaman situs dakwatuna.com atau hidayatullah.com, maka akan sulit menetapkan aspek radikalisme mana yang membuat situs-situs itu layak diblokir.

Kedua, lantaran pemerintah (dalam hal ini BNPT), seperti dilansir detikcom pada Selasa (31/3/2015), belum memiliki acuan baku dalam menentukan suatu situs terkategori sebagai situs yang mengusung paham radikalisme atau tidak, maka muncul kecurigaan pemblokiran ini hanya demi pencitraan dan pengalihan isu. Buktinya, tak selang berapa lama 22 situs itu bisa diakses semua, padahal sebagiannya sempat beralih alamat.

 

harisPenulis : Ibnu Harish | Penulis Tetap Datdut.com

Fb : Ibnu Harish

Baca Juga:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *