Menu Tutup

Sesama Pengganti Jokowi, Ini Beda Walikota Solo dan Gubernur DKI Non-Aktif

DatDut.Com – Ini perbedaan dan persamaan antara dua wakil Jokowi di Solo dan di DKI, yang naik jabatan setelah Jokowi meninggalkan jabatan sebelumnya untuk dapat jawaban lebih tinggi.

Jokowi meninggalkan jabatan sebagai Walikota Solo (untuk maju di Pilgub DKI) dan membuat wakilnya yang non-Muslim naik jabatan sebagai walikota.

Jokowi meninggalkan jabatan sebagai gubernur DKI (untuk maju di Pilpres) dan membuat wakilnya yang non-Muslim naik jabatan sebagai gubernur.

Persamaannya keduanya sama-sama non-Muslim. Perbedaannya bisa dipahami dari pertanyaan berikut: kenapa Walikota Solo yang non-Muslim itu bisa diterima oleh masyarakat Solo dan relatif tak ada penolakan berarti, padahal selama ini Solo jadi basis kelompok Islam garis keras, sementara gubernur DKI yangg non-Muslim justru terus-terusan ditolak dan menimbulkan resistensi dari mulai pelantikan hingga hari ini?

Jawabannya karena walikota Solo yang non-Muslim itu tahu cara menempatkan diri, tahu sopan-santun, tidak mentang-mentang, tidak semena-mena, tidak petentang-petenteng pada hukum, dan bisa jaga mulut. Nah, bagaimana gubernur DKI? Anda sudah tahu kan. Padahal faktanya DKI bukan basis kelompok garis keras.

Ini fakta yang terang-benderang. Kalau masih ada mengingkari dan menganggap umat Islam rasis, juga menganggap penolakan umat Islam karena semata-mata si penista non-Muslim dan dari ras tertentu, berarti di otaknya memang ada jamur dan bakteri.

Orang-orang itu tak akan mampu memberi penjelasan kenapa umat Islam di Solo yang notabene basis kelompok garis keras kok tidak ada yang menolak walikotanya yang non-Muslim itu! Itu artinya selama ini mereka tak pernah adil. Dan, tak adil itu sama dengan zalim. Mereka menzalimi umat Islam di seluruh pelosok negeri.

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *