Menu Tutup

Mau Coba Sensasi Rasa Durian Merah Banyuwangi? Ini 5 Fakta Menariknya

DatDut.Com – Jika berkunjung ke Banyuwangi antara Januari-Maret, perlu Anda pertebal uang saku untuk memperoleh buah durian unik dari Banyuwangi. Durian merah. Meskipun durian merah tumbuh juga di Malaysia, Papua, dan Kalimantan, tetapi durian merah dari Banyuwangi memiliki rasa paling nikmat. Konon, rasanya campuran antara manis, gurih, legit, dan asin. Benar-benar unik.

Menurut Ketua Pusat Penelitian dan Pengembangan Durian Merah Banyuwangi, Eko Mulyanto, keunikan rasa itu disebabkan durian merah Banyuwangi mendapatkan sulfur dari pegunungan dan nutrisi garam dari laut yang cukup. Asupan sulfur diperoleh dari Gunung Raung dan Gunung Ijen sedang nutrisi garam diperoleh dari air laut di arah timur Banyuwangi.

Apa saja fakta unik tentang durian merah khas Banyuwangi? Berikut ini ulasannya.

1. Durian Warisan Buyut

Salah satu indukan durian merah yang dikembangkan oleh Pemerintah Kabupaten Banyuwangi adalah durian merah milik Mbah Serad, warga Desa Kemiren. Durian milik Mbah Serad itu dinamakan Siwayut alias warisan buyut. Usia pohon durian itu telah mencapai 227 tahun lebih. Mbah Serad sendiri adalah generasi keenam yang turun temurun menjaga pohon durian merah Siwayut. Menurut Mbah Serad, pohon durian tersebut telah ada sejak zaman kerajaan blambangan.

Selain milik Mbah Serad, ada lagi indukan durian merah jenis pelangi, yang dagingnya merah dengan kombinasi kuning, orange dan putih, yang tumbuh di Songgon. Usianya lebih dari 150 tahun.

2. Sentra Durian Merah di Banyuwangi

Jika minat untuk berburu durian merah, Anda bisa menuju salah satu dari lima kecamatan, yaitu Kecamatan Giri, Kecamatan Kalipuro, Kecamatan Glagah, Kecamatan Licin dan Kecamatan Songgon. Ini karena durian merah termasuk sulit dibudidayakan.

Tetapi, usaha pengembangan durian ini terus dipacu untuk menjadikan Banyuwangi sebagai sentra durian merah. Hasilnya, dari tahun 2007 yang saat itu hanya ada 3 pohon yang produktif. Hingga tahun 2014, telah ada 200 pohon durian yang bisa panen tiap tahun.

3. Varian Durian Merah

Masih menurut Eko, pengembangan durian merah asli Banyuwangi telah menghasilkan 62 varian dan tersebar di lima kecamatan tersebut. Namun baru 32 jenis saja yang telah diumumkan ke publik. Dari 32 jenis itu, hanya 25 jenis saja yang sudah bisa dikonsumsi buahnya. Selebihnya masih harus dikembangkan lagi karena daging buahnya masih tipis. Upaya pengembangan itu untuk mencapai berat standar internasional, yaitu antara 1,5 sampai 2 kg. dan tahan 2 sampai 3 mingguan saat dibekukan dalam kondisi baik.

Kesemua varian durian dikelompokkan dalam tiga kelompok berdasarkan warna daging buahnya. Ada durian merah bocking yang seluruh dagingnya berwarna merah. Lalu durian merah pelangi yang daging buanya berwarana merah dan kuning. Lalu durian grafika yang dagingnya berwarna kuning putih dan merah.

4. Percepatan Pengembangan Durian Merah

Durian merah membutuhkan waktu lebih lama hingga berbuah. Dari penanaman bibit dari biji, perlu waktu 12 tahun kedepan hingga berbuah. Untuk percepatan, menurut Eko dilakukan dua cara. Yaitu menyambung batang induk durian biasa dengan durian merah. Cara ini akan mempercepat berbuah. Dari 12 tahun, menjadi 5 tahun saja. Ada juga cara yang diseut top working. Yaitu mengganti pucuk ranting durian putih (biasa) dengan ranting durian merah. Cara ini akan mempercepat buah, hingga bisa dipanen 2,5 tahun.

5. Harga Durian Merah

Untuk bisa mencicipi durian merah, Anda harus merogoh kocek lumayan dalam. Paling murah, sebutir dibandrol Rp. 120.000 sampai Rp. 300.000, bahkan ada yang hingga Rp. 400.000. Apalagi kalau ingin menikmati durian merah Siwayut milik Mbah Serad. Harus rela antri dan menunggu durian jatuh sendiri pada pukulĀ 02.00 dinihari.

Tak hanya buahnya, bibit durian merah pun mahal. Sebatang yang tingginya 30 cm, harganya Rp. 75.000. Yang telah mencapai diatas 60 cm sampai 1 meter harganya Rp. 200.000. Lebih dari 1 meter, harga bibit durian merah dibanderol hingga Rp. 1,5 juta.

Baca Juga: