DatDut.Com – Mujahid. Sebuah gelar bagi para pejuang yang teguh membela Islam. Berperang tanpa gentar demi meraih mati dalam kesyahidan. Namun, ternyata tidak semua yang tampaknya berjuang dan berperang membela Islam lantas pasti ahli surga. Ketulusan niat, kesabaran menanggung derita dalam jihad hingga berjuang menjemput khusnul khatimah ternyata lebih berat.
Hal inilah yang tak mampu dilakukan oleh salah satu pasukan Rasulullah dalam Perang Khaibar. Ibnu Hajar menjelaskan beberapa pendapat lain bahwa kejadian ini dalam perang Uhud. Meski ada perbedaan dalam beberapa riwayat, akhir atau intinya sama-sama menegaskan bahwa tidak gampang memastikan seseorang sebagai ahli surga.
Hadis tentang sang mujahid yang ahli neraka ini dalam Sahih Bukhari diletakkan dalam beberapa bab. Antara lain dalam Bab Tidak Boleh Mengatakan Si Fulan Mati Syahid, Bab Perang Khaibar dan Bab Semua Amal Tergantung Penghujungnya (al-‘amal bi al-khawatim).
Sebagaimana penjelasan Ibnu Hajar dalam Fath al-Bari (7/hal.472) nama pejuang tersebut adalah Quzman Adz-Dzufury. Dengan mengacu pada hadis Sahih Bukhari no 3966 dan hadis no 6232, kisah Quzman Adz-Dzufury ini dihadirkan.
Hadis ke 3966 diriwayatkan dari Qutaibah; dari Ya’qub; dari Abu Hazim; dari Sahl bin Sa’ad as-Sa’idi –radliyallahu ‘anhu –, sedang hadis 6232, menceritakan kepada kami Hibban bin Musa; Abdullah; Ma’mar dari Az Zuhri; dari Sa’id bin Musayyab; dari Abu Hurairah radliallahu’anhu.
Rasulullah berperang dengan kaum musyrik. Ketika beliau telah bergabung dengan pasukannya, dan begitu juga kaum musyrikin telah bergabung dengan pasukan mereka, dari para sahabat Nabi ada seseorang yang tidak menyisakan seorang pun musuh kecuali ia terus mengejarnya untuk dipenggal dengan pedangnya.
Melihat kegigihan orang itu, maka sebagian sahabat berkomentar, “Hari ini tidak ada seorang pun dari kita yang mendapat ganjaran pahala sebagaimana yang didapat si fulan tadi.”
Namun Rasulullah berkata, “Sesungguhnya orang itu termasuk dari penduduk neraka.” Sabda Rasul ini membuat sebagian sahabat ada yang kaget. Bagaimana orang yang seperti itu divonis sebagai ahli neraka. Ketika itu salah satu dari pasukan nabi ada yang ingin membuktikan perkataan Rasulullah. Lelaki itu berkata, “Aku adalah sahabat orang itu.”
Saat pertempuran dilanjutkan, lelaki itu mengikuti segala pergerakan Quzman. Pada akhirnya Quzman adz-Dzufury mendapat luka yang banyak ia tak kunjung mati. Dalam derita itu meletakkan gagang pedangnya ke tanah sementara ujungnya di antara bidang dadanya. Dengan sekali tekan ia pun tewas dan pedang itu menembus hingga punggung.
Dalam versi hadis lainnya, ia bunuh diri dengan cara menggorok lehernya dengan anak panah. Ibnu Hajar menggabungkan pengertian kedua hadis dengan kemungkinan bunuh diri diawali dengan anak panah, karena tak kunjung mati, maka diakhiri dengan menancapkan pedang ke dada.
Melihat peritiwa tersebut, lelaki sahabat Quzwan adz-Dzufuri segera menghadap Rasulullah –shallalahu ‘alaihi wasallam – seraya berkata, “Aku bersaksi bahwa Anda adalah benar-benar utusan Allah!”
“Kenapa kamu berkata seperti itu?” tanya Rasulullah. “Orang yang Anda sebutkan tadi benar-benar penghuni neraka,” jawab lelaki itu. Para sahabat yang mendengar itu seketika terheran-heran.
Sahal bin Sa’ad As Sa’idi lalu menguatkan dengan berkata, “Aku menjadi saksi lelaki ini. Aku telah keluar di mana aku mencari orang itu kemudian aku dapatkan dia dalam keadaan luka parah, hingga ia berkeinginan supaya cepat mati. Lalu dia meletakkan pedangnya di tanah dan ujung pedangnya diletakkah di antara dua dadanya setelah itu dia membunuh dirinya sendiri.”
Ketika itu Rasulullah –Shallallahu ‘alaihi wasallam – bersabda, “Sesungguhnya ada seseorang yang menurut yang terlihat manusia ia beramal sebagaimana amalan penduduk surga padahal dia adalah dari golongan penduduk neraka. Dan ada seseorang yang menurut penglihatan manusia beramal sebagaimana amalan penduduk neraka, padahal dia adalah dari golongan penduduk surga.”
Dalam riwayat versi Abu Hurairah, Rasulullah lantas menyuruh Bilal, “Ya Bilal, berdirilah, dan umumkan! Tidak akan masuk surga kecuali mukmin, dan Allah menguatkan agama ini dengan laki-laki yang durhaka.”
Demikianlah kisah mujahid yang akhirnya tewas bunuh diri dan termasuk ahli neraka. Akhirnya klaim ahli surga tidaklah segampang yang kita kira. Dalam Bab La Yaquul Fulan Syahid (Tidak boleh berkata Fulan Mati Syahid) sebelum hadis tentang Quzwan adz-Dzafiri tersebut.
Al-Bukhari meriwayatkan hadis dari Abu Hurairah yang mengatakan bahwa Rasulullah bersabda, “ … Dan Allah lah yang paling tahu siapa yang berjihad di jalan-Nya, dan Allah lah yang paling tahu siapa yang terluka di jalan-Nya.” Wallahu A’lam.
- Pengumuman Kelulusan Sertifikasi Dai Moderat ADDAI Batch 3 - 2 September 2023
- ADDAI Akan Anugerahkan Sejumlah Penghargaan Bergengsi untuk Dai dan Stasiun TV - 18 November 2022
- ADDAI Gelar Global Talk Perdana, Bahas Wajah Islam di Asia Tenggara - 7 Oktober 2022