DatDut.Com – Pemakaian popok sekali pakai (pospak) dan popok kain (clodi) mulai sering menjadi pertanyaan mana yang lebih baik. Kata kunci pospak vs clody juga menjadi salah satu trending pencarian di mesing pencari. Nah, sebenarnya bagaimana keunggulan dan kekurangan masing-masing antara popok kain dan popok sekali pakai?
Tentu pada akhirnya kembali kepada keadaan keluarga Anda. Baik dari segi keuangan keluarga, lingkungan maupun kepekaan kulit sang buah hati. Ulasan kali ini mencoba mengajak Anda untuk sedikit hitung-hitungan dari beberapa sisi soal pospak vs clody.
Keberadaan clodi atau popok kain bermotif dan dengan desain lebih modern memang mulai dikenal masyarakat dan dipasarkan beberapa tahun belakangan. Pertimbangan yang biasa diajukan sebagai promosi adalah dari sisi ekonomis dan lingkungan. Berikut pertimbangan dua produk tersebut dalam bahasan masing-masing
Sisi Keuangan
Dari sisi keuangan secara jangka pendek, clodi selalu lebih mahal ketimbang pospak. Seperti yang banyak dipasarkan baik di toko pakaian anak maupun di berbagai online shop, harga clodi berkisar antara Rp. 50 ribuan hingga Rp. 100 ribuan. Bahkan bisa lebih. Harga tergantung dari jenis kain dan isiannya (insert). Semakin bagus desain dan insert clodi, harganya juga makin mahal.
Jika seorang balita perlu 5 clodi dalam sehari, sedangkan harga satuannya misal Rp. 55.000, maka untuk 3 hari, dengan memperhitungkan cadangan clodi sebagai ganti, Anda harus mengeluarkan biaya Rp. 825.000 untuk memiliki 15 clodi.
Kenapa harus 15? Ya karena dengan mempertimbangkan setiap sekian jam perharinya popok harus diganti. Ada juga sebagian para ibu yang memilih hanya mengganti insert/isian penyerap saja. Tapi itu tergantung dari jenis clodi yang dipakai.
Clodi yang mahal memungkinkan Anda mengganti insert saja dan bagian dalam popk yang bersentuhan dengan kulit bayi masih tetap kering.
Sementara untuk pospak, dalam hal keuangan jangka pendek terasa lebih ringan. Sebab harganya juga terjangkau dan ada eceran di warung-warung. Dengan perkiraan harga terbaru pospak sekitar Rp. 2.500, jika dalam sehari balita Anda memerlukan 5 kali ganti, maka dalam sehari biaya pospak adalah Rp. 12.500, dan dalam sebulan pebgeluaran Anda khusus pospak adalah Rp. 375.000.
Berdasarkan pengalaman pribadi, mungkin Anda tidak sama, pengeluaran tersebut tidak selalu sama setiap bulan. Karena bayi semakin bertambah umurnya juga tidak terlalu sering BAB sehingga pospak tidak perlu sering ganti. Maksimal pada bayi kami yang umur 10 bulanan dalam sehari 3 kali ganti pospak. Kadang juga hanya dua kali, pagi dan sore.
Nah, sedangkan clodi, meski pada jangka pendek terasa harganya mahal, pengeluaran hanya perlu sekali saja. Popok bisa dicuci pakai berulang kali. Bahkan besar kecilnya bisa mengikuti perkembangan fisik bayi. Selain itu clodi bahkan bisa diwariskan untuk adik si bayi kelak.
Sisi Kepraktisan
Dari sisi ini pospak tetap lebih unggul karena tidak perlu mencuci popok dari kotoran dan air pipis bayi. Saat bepergian pun lebih nyaman dengan memakai pospak karena sewaktu-waktu ganti popok tidak perlu mencuci juga. Beda halnya dengan popok clodi yang harus mencuci kotoran maupun air pipis bayi.
Namun seiring perkembangan bayi, pengguna pospak dituntut beli yang ukurannya menyesuaikan ukuran dan berat badan bayi. Mulai dari ukuran S, M, dan L bahkan XL. Harganya tentu sudah nggak praktis lagi. Beda dengan clodi yang praktis tanpa perlu gonta ganti ukuran. Hanya perlu memindahkan kancing saja.
Sisi Ramah Lingkungan
Pospak pada sisi ini menempati posisi minus karena sampah yang dihasilkan juga berlipat. Bahkan dilansir ABC News, ada 95% keluarga di Amerika yang memilih menggunakan pospak, dan hasilnya 18 miliar sampah pospak terkumpul di TPA. Pospak juga tidak ramah lingkungan karena sulit terurai. Sehingga soal ramah lingkungan, tentu popok kain/clodi sangat baik dan ramah lingkungan.
Sisi Tenaga
Satu hal lagi, pospak lebih hemat tenaga karena para ibu tidak perlu mencuci. Tinggal sobek, lepas lalu buang. Sementara popok kain memerlukan tenaga ekstra dan lumayan boros air untuk mencuci. Soalnya, popok kain disarankan tidak dicuci menggunakan deterjen maupun pewangi.
Tentu menghilangkan bau dari kotoran bayi di popok memerlukan air dan tenaga ekstra. Bagi Anda yang hidup di perkotaan dan air saja harus bayar PDAM tentu kurang ekonomis jika terlalu boros air.
Solusinya
Sesuaikan saja waktu dan kondisinya. Jika memang keadaan memungkinan untuk memakai popok kain maka tentu lebih baik menggunakan popok kain. Konsekuensinya harus keluar tenaga ekstra dan air untuk telaten mencuci popok kain.
Atau kombinasikan saja untuk menghemat pengeluaran dan sampah dari pospak. Gunakan popok kain saat malam hari dimana si kecil kemungkinan tidak BAB. Sementara siang hari atau saat bepergian gunakan pospak agar praktis.