Menu Tutup

Pitnah Orang Sunda Tak Bisa Ngucap F! Ini 5 Buktinya yang Beredar di Media Sosial

DatDut.Com – Etnis Sunda selama ini diidentikan dengan suku yang tidak bisa mengucapkan huruf konsonan F. Singkatnya, orang Sunda dianggap punya cacat konsonan pada huruf ini. Padahal faktanya tidaklah demikian. Pada banyak tulisan sebagai rekaman bahasa lisan yang beredar di kawasan orang Sunda, mereka bisa kok. Karena, bagaimanapun bahasa tulis itu selalu jadi rekaman bahasa lisan.

Sebetulnya bukan tidak bisa, tetapi yang terjadi mereka sering menukar konsonan F jadi konsonan P. Begitupun sebaliknya. Konsonan P ditukar jadi konsonan F. Maka, gambar utama pada artikel ini benar. Nyatanya memang pitnah (bukan fitnah) kalau orang Sunda tak bisa mengucapkan F. Buktinya, mereka bisa mengucapkan (atau menuliskan) fower full (dari power full).

Gambar pitnah ini  sendiri sudah banyak beredar di masyarakat, termasuk sebagai gambar kaos. Nah, ternyata fenomena menukarkan konsonan P jadi F dan F jadi P ini juga direkam oleh netizen. Berikut 5 bukti yang beredar di media sosial bahwa orang Sunda bisa mengucapkan (atau menuliskan) F, karena yang terjadi hanya menukar konsonan:

[nextpage title=”1. Fower Full”]

1. Fower Full

fower full

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Entah disengaja atau tidak, yang jelas angkutan kota (angkot) jurusan Ciroyom-Sarijadi ini menuliskan “fower full” dari yang seharusnya “power full”, yang berarti ‘kekuatan penuh’. Soir atau pemilik angkot itu seperti percaya diri sekali bahwa yang dituliskan itu benar. Suka-suka dialah, itu kan angkot dia. Hahaha.

[nextpage title=”2. Fart Time”]

2. Fart Time

fart time

Ini juga bukti bahwa orang Sunda bisa kok mengucapkan F. Tulisan yang seharusnya “part time”, yang berarti ‘paruh waktu’. Yang penting terlihat keren menuliskan dalam bahasa Inggris, salah nomor sekian. Yang penting eksis dululah. Mungkin begitu yang ada di benak penulisnya.

[nextpage title=”3. Pret Ciken”]

3. Pret Ciken

pret ciken

Ini bener-bener pret banget deh. Hehe. Tulisan yang betul “fried chicken”, yang berarti ‘ayam goreng’. Tulisan fried chicken sejauh ini memang tulisan jenis makanan olahan yang paling banyak ditemui kesalahan tulisnya, terutama yang terpampang di gerobak para penjual ayam goreng dengan olahan yang di pinggir jalan. Ada yang menulis “fred chiken”, “freid Cicken”, dan tulisan unik lainnya.

[nextpage title=”4. Pocer”]

4. Pocer

pocer

Entah disengaja atau tidak. Yang jelas seperti tampak pada gambar tersebut, pemilik kios itu menuliskan “pocer” dari yang seharusnya “voucher”, yang berarti ‘secarik kertas yang dicetak’. Ada kesalahan tulis yang bisa disebabkan karena ketidaktahuan atau karena cacat konsonan yang dialami penulisnya.

[nextpage title=”5. Ply Ofer”]

5. Ply Ofer

ply ofer

Saya sendiri masih ragu apakah gambar dengan tulisan “ply ofer” ini ada di dunia nyata, atau hasil editan. Masih ada kejanggalan dari tulisan itu, seperti ada sedikit perbedaan fontnya. Apalagi itu terpampang di ruang publik dan fasilitas umum yang dibangun oleh pemerintah daerah setempat. Biasanya ada pihak yang mengecek dulu ejaan dan tulisan itu. Tapi, kalau pun ini benar, ya tentu sangat disayangkan. Hanya saja memang gambar ini semakin menguatkan soal gejala penukaran konsonan dari orang Sunda.

 

Baca Juga:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *