Menu Tutup

Sering Melukai Perasaan Umat Islam, Disidang Kok Cengeng! Jangan Mau Ditipu Pakai #AirMataBuaya!

DatDut.Com – Hari-hari ini publik nasional dikuras habis energinya untuk merespons dugaan penistaan agama yang dilakukan oleh Ahok. Banyak kalangan yang marah dengan pernyataan Ahok terkait QS Al-Maidah 51, yang sebetulnya di luar ranahnya.

Dan, buahnya umat Islam bereaksi keras, termasuk 50-an ormas yang sudah melaporkan masalah penistaan agama ini. Melihat dinamikanya yang keras, sepertinya reaksi keras umat Islam akan terus bertambah kencang, karena Ahok enggan minta maaf. MUI DKI juga membuat surat teguran keras atas pernyataan Ahok itu.

Aksi Bela Islam (ABI) pun digelar hingga tiga kali. Anehnya proses hukum pada orang ini terkesan lambat sekali. Berbeda dengan calon lain, yang ditetapkan sebagai tersangka langsung ditahan. Dia tidak. Saat ini ia sedang mulai disidang. Lucunya dia yang selama ini dikenal pongah dan arogan, justru nangis. Makanya, banyak yang menilai tangisannya cuma drama, akting, dan #airmatabuaya.

Banyak pihak yang menganggap penolakan umat Islam terhadap Ahok, terkait dengan agamanya. Padahal, di beberapa daerah umat Islam tidak banyak mempersoalkan latar belakang agama si calon. Karenanya, dalam konteks Ahok, keberatan umat Islam soal agama Ahok itu sebagai muara atas banyaknya hal-hal menyakitkan dari komentar dan kebijakan Ahok yang banyak melukai umat.

Banyak pernyataan kontroversial Ahok yang membuat sakit sebagian orang yang mendengarnya, terutama kelompok Muslim garis keras. Dan, hari-hari ini menjadi puncak kemarahan umat Islam atas pernyataan-pernyataannya yang kerap meresahkan dan menyakitkan umat Islam. Berikut 5 hal yang membuat banyak orang menjadi ilfil dengan Ahok:

[nextpage title=”1. Besar Mulut”]

1. Besar Mulut

Besar mulut dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti suka menyombong (dengan perkataan). Hal ini yang terlihat dari gaya komunikasi Ahok. Dikutip dari lensaindonesia.com, gaya komunikasi Ahok yang ceplas-ceplos dan cenderung kasar membuat Prof. Tjipta Lesmana mengkritik gayanya tersebut. Menurutnya, Ahok memiliki gaya komunikasi yang buruk, baik pada bawahan maupun pada masyarakat.

Pemimpin yang baik, lanjutnya, adalah orang yang tidak menegur kesalahan di depan umum. Gaya komunikasi Ahok yang seperti ini membuat sakit hati sebagian masyarakat. Bukan hanya Muslim saja yang tidak suka dengan gaya komunikasi Ahok tersebut. Jaya Suprana pun pernah mengirimkan surat terbuka kepada Ahok terkait gaya komunikasinya, sebagaimana dikutip dari suarajakarta.co.    

[nextpage title=”2. Pemotongan Hewan Kurban”]

2. Pemotongan Hewan Kurban

Umat Muslim secara rutin melakukan pemotongan hewan kurban saat Idul Adha. Namun, Gubernur DKI Jakarta ini memiliki kebijakan tersendiri. Ia melarang pemotongan hewan kurban di sembarang tempat, sebagaimana dikutip dari kompas.com.

Bahkan, ia mengeluarkan Instruksi Gubernur (Ingub) Nomor 168 Tahun 2015. Otomatis, hal ini membuat kontroversi di kalangan masyarakat Muslim. Padahal, gubernur sebelum Ahok tidak pernah mengeluarkan Ingub demikian.

Dalam megapolitan.kompas.com, Ahok menyatakan bahwa Ingubnya tersebut bukan berarti sikapnya yang anti-Islam. Ia merujuk sistem pemotongan hewan kurban di Arab Saudi yang tidak dilakukan di sembarang tempat.    

[nextpage title=”3. Majelis Rasulullah Dilarang di Monas”]

3. Majelis Rasulullah Dilarang di Monas

Habib Munzir merupakan ikon penting dalam berkembangnya Majelis Rasulullah. Sebagaimana dikutip dari majelisraulullah.org, Habib Munzir memulai dakwahnya  seusai lulus dari Darul Mustafa pimpinanan Habib Umar bin Hafiz Tarim, Yaman.

Sebagaimana dikutip dari republika.co.id, Ahok melarang kegiatan Majelis Rasulullah dilaksanakan di Monas. Ahok ingin mengembalikan fungsi Monas sesuai dengan Keputusan Presiden tahun 1995 yang bersih dari Pedagang Kaki Lima (PKL). Sementara itu, lanjut Ahok, saat acara pengajian justru banyak yang jualan di Monas.

Selain itu, Ahok juga menganjurkan agar pengajian dilaksanakan di masjid saja, seperti Masjid Istiqlal yang juga terletak di pusat kota. Hal ini juga mendapat respons dari salah satu elemen masyarakat bernama Kurniadi yang melayangkan petisi terkait pelarangan Ahok tersebut.

[nextpage title=”4. Ingin Melegalkan Miras”]

4. Ingin Melegalkan Miras

Ahok berupaya untuk melegalkan penjualan minuman berakohol dengan cara membangun toko khusus miras. Menurut Ahok, sebagaimana dikutip dari kompas.com, pelegalan tersebut justru dapat menanggulangi penyelundupan minuman keras. Selain itu, toko tersebut hanya dibatasi untuk orang-orang tertentu saja.

Hal tersebut, menurut Ahok, sesuai Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 06/M-DAG/PER/1/2015 tentang pengendalian, peredaran, dan penjualan minuman beralkohol. Tentu, MUI yang diwakili Cholil Ridwan tidak setuju dengan kebijakan yang digagas Ahok, sebagaimana dikutip dari okezone.com.

[nextpage title=”5. Ingin Melegalkan Prostitusi”]

5. Ingin Melegalkan Prostitusi

Seperti dikutip dari detik.com, Ahok mewacanakan pelegalan prostitusi di Jakarta. Menurutnya, lokalisasi prostitusi merupakan salah satu solusi untuk meminimalisir terjadinya prostitusi ilegal yang tidak terkontrol. Selain itu, ia juga dapat mengontrol dengan mudah laju prostitusi di Jakarta.

Namun demikian, Menurut Menteri Dalam Negeri, Tjahjo Kumolo, sebagaimana dikutip dari tempo.co, setiap keputusan kepala daerah harus sesuai dengan aspirasi masyarakat setempat, karena permasalahan prostitusi bukanlah hal yang sepele. Mendagri menegaskan apakah gagasan Ahok terkait legalisasi prostitusi menjamin minimnya perbuatan prostitusi itu sendiri?

 

 

Baca Juga:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *