Menu Tutup

Nah Ini 5 Jenis Petasan yang Paling Mengganggu dan Berbahaya di Bulan Ramadan

DatDut.Com – Entah siapa yang mencetuskan bermain petasan pada bulan Ramadan. Yang kita tahu sejak kecil, menjelang Ramadan, selama Ramadan, hingga hari raya, suara petasan selalu turut menyemarakkan suasana.

Petasan. Mainan berbahaya namun asyik. Meskipun beberapa jenis telah dilarang beredar dan selalu menjadi sasaran razia polisi, namun tak sedikit juga yang tetap bermain ledakan tradisional ini dengan berbagai cara alternatif.

Petasan atau mercon memang belum juga bisa dihilangkan 100% dari suasana Ramadan, khususnya di Indonesia. Sebenarnya tak hanya Ramadan saja yang selalu dihiasi bunyi petasan. Supporter bola suka meledakkan petasan ketika merayakan kemenangan. Orang Cina suka meledakkan berantai-rantai petasan saat Imlek dan berbagai acara. Begitupun orang Betawi saat ada nikahan. Tapi Ramadan, hampir tiap hari kita dengar suara petasan.

Nah, ini 5 mainan yang menimbulkan suara ledakan ini selalu booming. Apa saja itu? Cek ulasannya di sini.

[nextpage title=”1. Petasan Apollo”]

1. Petasan Apollo

Petasan atau mercon Apollo memang istimewa. Dinamakan demikian karena bisa meluncur. Mungkin dibayangkan mirip roket Apollo. Petasan ini cukup berbahaya karena kecepatannya tinggi dan suara ledakannya keras. Kadang orang seenaknya saja mengarahkan petasan ini meledak dimana. Polisi paling getol merazia petasan jenis ini.

[nextpage title=”2. Kembang Api”]

2. Kembang Api

Kembang api yang murah dan tidak menimbulkan ledakan sudah menjadi mainan khas Ramadan. Bahkan sejak sebelum Ramadan, kadang anak-anak sudah mulai bermain kembang api. Cipratan bunga api yang terpancar dari seutas kawat kecil itu membuat anak-anak bahagia.

Kembang api sekarang juga banyak jenisnya. Bahkan sudah digabung dengan petasan sehingga jadilah kembang api petasan. Meluncur ke angkasa, meledak, dan menimbulkan bungan api yang berpendaran. Sedangkan yang paling umum dipakai mainan ya kembang api biasa. Karena kembang api petasan relatif mahal, hanya sebagian orang saja yang menyalakannya pada saat menjelang awal Ramadan dan akhir Ramadan.

[nextpage title=”3. Meriam Bambu”]

3. Meriam Bambu

Mainan ini sangat mudah dibuat. Hanya tinggal cari bambu yang cukup tua dan besar. Dipotong sesuai selera, lalu dihilangkan penyekat antar ruasnya dengan menggunakan linggis dan sejenisnya hingga menyerupai pipa. Lalu bagian pangkal yang dibiarkan buntu, diberi lobang kecil untuk memasukkan minyak tanah atau karbit. Setelah itu, meriam sudah siap dipakai. Meriam bambu juga disebut Long.

Sejenis dengan meriam bambu, ada juga meriam pendam. Disebut demikian karena menggunakan media lobang di tanah untuk menampung gas dari karbit dan air. Sebuah kaleng dimasukkan ke dalam lobang di tanah, lalu diisi sedikit air dan karbit. Kemudian ditutup rapat hingga uap dan gas memenuhi ruang dalam lobang. Lalu disulut dari jauh menggunakan galah panjang dan …“Dum!!!” suaranya mengalahkan meriam bambu.

[nextpage title=”4. Petasan Busi dan Dop”]

4. Petasan Busi dan Dop

Bagi yang tidak bisa main petasan karena harganya agak mahal, biasanya berkreasi dengan busi dan dop ban sepeda. Bagian lobang pada busi diisi dengan serbuk belerang yang bisa didapat dari korek api gesek. Lalu ditutup dengan sobekan kertas dari korek tersebut. Kemudian disumpal dengan paku. Busi ini pun dihiasi dengan rumbai dari tali rafia. Cara meledakkannya? Dilempar tinggi dengan memegang ujung rumbai lalu busi berumbai itu dilontarkan ke udara, mendarat dengan posisi paku dibawah, menghunjam bagian aspal jalan yang keras, dan … Dar!!!

Yang lebih tradisional lagi adalah dop ban sepeda. Karena kecil, dop ini ditancapkan ke kayu sebagai pegangannya. Lalu diisi dengan serbuk belerang, kemudian ditutup dengan sobekan kertas. Untuk meledakkannya tinggal ditutup paku kemudian dipukulkan ke benda keras. Ada juga yang dimodifkasi ke bentuk lempar seperti pada busi.

[nextpage title=”5. Petasan Pukul”]

5. Petasan Pukul

Ini adalah petasan paling murah dan sederhana. Cukup bermodalkan sekotak korek api. Iya hanya itu. Serbuk belerang yang didapat dari pentol korek dibungkus dengan sobekan kertas belerang pada pinggiran kotak.

Dipelintir kuat hingga padat dan berbetuk butiran kecil. Lalu diletakkan pada batu atau benda keras lainnya. Kemudian dipukul dengan batu. Suaranya tidak begitu keras. Bahayanya cukup tinggi kalau memukulnya dengan batu seukuran tangan. Karena tangan terlalu dekat dengan sumber ledakan.

Nah, itulah beberapa jenis petasan yang paling umum dipakai. Yang perlu diingat, petasan, kembang api dan berbagai mainan lainnya tidak bisa dikatakan sebagai syiar untuk memeriahkan dan menyambut bulan suci Ramadan. Justru merupakan pemborosan. Daripada mubazir untuk beli petasan, mercon dan kembang api, lebih baik dipakai membeli makanan untuk menyuguh orang berbuka puasa.

Baca Juga: