DatDut.Com – Dalam bulan-bulan terakhir ini, kita telah menjadi saksi munculnya sebuah semangat yang digaungkan sebagai semangat bela agama dengan subtema bela al-Quran dan bela ulama. Sebuah gerakan lintas golongan yang bahkan melibatkan non-Muslim sebagai simpatisannya.
Kita sebut lintas golongan karena di antaranya terdapat muslim yang selama ini gemar mengamalkan ajaran Islam kultural seperti maulid, tahlil, haul dan sejenisnya, berkumpul dengan orang-orang yang selama ini menentangnya.
Ada pula mereka yang biasa meneriakkan tema khilafah, berjalan berdampingan dengan mereka yang biasa menentang kampanyenya. Semua berkumpul dalam sebuah tema bernama Aksi Bela Islam seolah tidak ada persoalan sebelumnya. Hal ini bukanlah hal yang buruk, justru pantas untuk dikatakan suatu momen yang luar biasa baik.
Namun peristiwa itu bukannya tanpa kritik bahkan cemoohan pihak lain yang tak sepaham dengannya. Sebagian dari mereka menganggap bahwa pergerakan itu diwarnai dengan pekat oleh kepentingan politik yakni keinginan untuk menganulir petahana dari ajang perebutan kursi eksekutip di ibu kota.
Namun ada juga dari mereka yang tak mempermasalahkan motif riil aksi, politis ataukah murni masalah hukum, karena orang-orang ini pada dasarnya memang menolak petahana karena alasan lain di luar masalah penistaan itu.
Propaganda pun dilancarkan oleh masing-masing pihak, baik yang proaksi maupun yang tidak setuju. Buat para pendukung aksi, berikut ini hal-hal yang mesti kamu perhatikan agar yang kamu lakukan tidak menodai aksi yang telah kamu lakukan beberapa waktu lalu dan aksi-aksi lain yang mungkin akan menyusul: