Menu Tutup

Pernyataan Tegas K.H. Said Aqil Siradj: Masyarakat DKI yang NU Nggak Akan Pilih Ahok

DatDut.Com – Sikap dan gaya tim pengacara Ahok saat persidangan kemarin memicu kemarahan banyak kalangan. Apalagi dengan menuduh Ketua MUI, Kiai Ma’ruf Amin berbohong atau memberikan kesaksian palsu. Penryataan berlebihan tersebut mengundang protes banyak kalangan. Bahkan sempat dikabarkan bahwa Banser sudah siaga satu dan dalam satu komando.

Ketegangan baru mereda setelah dengan resmi pihak Basuki Tjahaja Purnama melakukan klarifikasi dan meminta maaf secara tertulis maupun dengan video. Meskipun K.H. Ma’ruf Amin belum mau bertemu langsung dengan Ahok, seperti dilansir Kompas (1/2/2017) Kiai Amin sudah memaafkan. “Namanya orang sudah minta maaf masa tidak dimaafkan,” ungkapnya kepada Kompas.

Berbagai kecaman dan protes dari banyak pihak dan tokoh memang terlihat mendorong pihak Ahok untuk segera meminta maaf. Sebagai seorang ulama, Kiai Ma’ruf Amin telah menunjukkan kelapangan jiwanya dengan memaafkan meski Ahok tak sowan langsung padanya.

Namun apakah hal itu akan berhenti sampai disitu saja tanpa ada efek lanjutan? Ternyata sikap Ahok dan tim kuasa hukumnya tersebut kemungkinan besar akan berakibat pada perolehan suaranya jika ia ikut pilkada DKI.

Setidaknya Ahok akan kehilangan banyak suara dari warga NU setelah adanya pernyataan tegas dari K.H. Said Aqil Siradj bahwa karena telah menyinggung perasaan, maka warga DKI yang NU tidak akan memilih Ahok.

Hal itu terungkap dari pernyataan Ketua Umum PBNU K.H. Said Aqil Siradj saat diwawancarai. Video wawancara tersebut telah diunggah di youtube oleh beberapa chanel. Yang paling awal diunggah pada 2 Pebruari sekitar pukul 10 pagi.

Di situs jejaring sosial Facebook video wawancara itu juga telah dibagikan berulang kali oleh netizen. Video berdurasi 1 menit 35 d detik itu membuka pikiran banyak orang tentang bagaimana sikap PBNU terkait kasus Ahok.

Berikut ini video dan transkrip wawancara singkat tersebut. Beberapa pertanyaan pertanyaan dari wartawan kurang terdengar jelas sehingga mungkin salah transkrip. Begitu juga jawaban dari Kiai Said yang kadang dengan tempo cepat, ada beberapa kata yang mungkin selip dari transkrip ini, tetapi tidak mengurangi subtansi pernyataannya.

Transkrip Pernyataan Kiai Said Aqil:

“Ya… apa, tentang apa? Tentang apa?” Kiai Said baru keluar dari ruangan dan disambut dengan pertanyaan.

Wartawan: “Tentang Pak Ahok dan Pak Kiai Ma’ruf Amin.”

Kiai Said: “Ahok salah. Ahok salah.”

Wartawan: “Terus apa tindakan selanjutnya, Pak yai?”

Kiai Said: “Ya… Sudah minta maaf, sudah. Tapi nanti yang rugi Ahok sendiri. Masyarakat DKI yang NU nggak akan milih dia.”

Wartawan: “Jadi dijamin nggak akan pilih dia?”

Kiai Said: “Ya, bukan masalah dijamin ya… Semua warga NU tersinggung. Malah ada yang emosi, kan? Kemarin saya tahan-tahan, yang emosi akan mau macem-macem saya tahan-tahan. Mari kita sikapi dengan dingin. Nggak usah dengan emosi. Jadi bahwa dia menyinggung perasaan warga NU, iya. Dulu dia itu menyinggung surah Al-Maidah, sekarang  nyinggung Rais ‘Am. Yang rugi, dia sendiri yang rugi.”

Wartawan: “Lalu ada upaya hukum …”

Kiai Said: (memotong pertanyaan wartawan) “Maaf, maafkan, maaf. Sudah. Tapi… “

Wartawan: “Tetap ada konsekuensinya gitu ya?”

Kiai Said: “Iya. Warga NU nggak akan pilih dia.”

Wartawan: “Ada langkah hukum nggak, Pak, dari Kiai (Ma’ruf Amin)?”

Kiai Said: “Nggak, nggak. Sudah maafkan sudah. Udah maafkan ya sudah. Kiai Maruf Amin kan orang tua, orang sepuh. Beliau orang tua, kiai, sesepuh, tokoh nasional, yang mau datang ke pengadilan, itu kan harus kita hargai. Kita hormati.saking karena terdorong ingin tegaknya keadilan.”

Pernyataan Kiai Said Aqil ini sekaligus menepis anggapan sebagian orang bahwa PBNU yang selama ini condong mendukung Ahok. Hal itu sebenarnya hanya salah satu upaya mendamaikan dan mendinginkan suasana yang terus memanas dan berpotensi dimanfaatkan pihak tertentu untuk tujuan yang membahayakan keutuhan bangsa.

Sebagai catatan, di beberapa media online, pernyataan Kiai Said terdapat kesimpangsiuran. Sehingga ada yang menyimpulkan bahwa sebenarnya Kiai Said tidak mengeluarkan statemen setegas dalam video wawancara tersebut.

Baca Juga:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *