DatDut.Com – Sebelum meneruskan tulisan ini, saya meminta kesediaan dari para pembaca untuk ikut serta membacakan surah al-Fatihah untuk kakek saya yang baru saja wafat dua hari yang lalu. Alasan saya menyatakan demikian karena saya berkeinginan kuat mempersembahkan tulisan ini untuk mendiang kakek.
Saya tak bisa menahan keinginan saya untuk menulis, tentang apa saja yang saya pikirkan, meskipun waktu penulisan itu berbarengan dengan kondisi beliau yang sakit parah dan saya harus ikut serta mendampingi beliau di rumah sakit. Setelah beliau wafat, saya ingin mengirimkan tuliskan ke DatDut.Com tentang 5 kata yang lazim didengar, diucapkan ketika ada kematian, di Indonesia.
Teori makna Saussure menyatakan kalau relasi antara kata dan makna merupakan relasi yang arbitrer. Maka, masih ada kata-kata lain yang menunjukkan kepada yang sama. Tapi relasi kata dan makna itu juga dibentuk oleh kognisi sosial tertentu. Bahkan, wacananya–meminjam bahasa Derrida–bisa dibentuk untuk menjadi penanda makna tersebut. Maka, kita mengenal ada kata yang etis dan tidak untuk menunjukkan kepada kata yang sama. Contohnya mati (diucapkan dengan nada tinggi), mampus, modar, binasa (menimbulkan kesan kejam), dan kata-kata lainnya. Semoga bermanfaat!