Menu Tutup

Penggemar Jamu Wajib Baca Sejarah Singkat 5 Perusahaan Jamu Tertua di Indonesia Ini

DatDut.Com – Jamu merupakan ramuan yang terdiri dari bahan-bahan alami. Bahan-bahan alami tersebut terdiri dari tanaman-tanaman herbal, yaitu daun, biji, buah, bunga, akar, kulit, dan rimpang. Kepulauan Indonesia dengan lebih dari 13000 pulau, tanah yang subur, menyimpan berjuta kekayaan hayati untuk digunakan sebagai bahan baku yang dibutuhkan dalam memproduksi jamu.

Konsumsi jamu tentunya lebih aman ketimbang obat-obatan kimia. Bahkan, kini banyak ahli yang menyarankan untuk kembali memanfaatkan bahan-bahan alami. Orang Indonesia sudah sejak lama akrab dengan jamu. Perusahaan jamu di Indonesia pun ada yang sudah berdiri sejak sebelum kemerdekaan. Berikut ini ulasan tentang 5 perusahaan jamu tertua di Indonesia:

1Jamu Iboe

Jamu Iboe adalah perusahaan jamu tertua di Indonesia. Didirikan ada tahun 1910 oleh Tan Swan Nio dan putrinya Siem Tjiong Nio. Awalnya perusahaan ini bernama Djamoe Industrie en Chemicalen Handel “IBOE” Tjap 2 Njonja. Pada 1938 Jamu Iboe mulai terkenal sampai Pulau Bali. Ketika masa pendudukan Jepang, Jamu Iboe tetap berkembang dan membantu pemerintah kolonial melakukan penelitian jamu.

Perusahaan ini telah memiliki 11 cabang dan 1000 agen ketika masa awal kemerdekaan 1945. Pada tahun 1973 nama Industrie en Chemicalen Handel “IBOE” Tjap 2 Njonja diubah menjadi PT Jamu Iboe Jaya. Hal ini adalah dalam rangka upaya menjaga kelangsungan di tengah persaingan industri jamu di tanah air.

Sejak 1980, PT. Jamu Iboe Jaya merelokasi pabrik dan perkantorannya ke Desa Tanjungsari, Taman, Sidoarjo dan memiliki lokasi 2,38 ha. Kini produk-produk PT. Jamu Iboe Jaya telah tersebar di seluruh Indonesia.

2. Jamu Jago

Perusahaan yang kini beralamat di Jl. Ki Mangunsarkoro 106 Semarang, Jawa Tengah, ini didirikan pada tahun 1918. Selisih 8 tahun dengan Jamu Iboe. Hingga sekarang merupakan salah satu perusahaan jamu terkenal di Indonesia. Tokoh pendirinya bernama Phoa Tjong Kwan atau T.K. Suprana dan istrinya Tjia Kiat Nio atau “Mak Jago”. Mereka merintis perusahaan ini dengan pengetahuan tentang jamu tradisional dan satu toko jamu kecil di desa Wonogiri Jawa Tengah.

Saat ini Jamu Jago telah memasuki generasi keempat. Berbagai inovasi dilakukan untuk mempertahankan eksistensi dan kualitas jamu. Produk Jamu Jago telah dikenal luas di Indonesia, bahkan beberapa telah diekspor ke luar negeri, seperti Malaysia, Vietnam, dan Jepang. Sebagian besar produknya berupa jamu, baik dalam bentuk serbuk maupun kapsul. Namun, ada pula produk lain berupa minyak gosok, madu, ramuan kesehatan pria dewasa serta obat masuk angin.

3. Nyonya Meneer

Jamu cap Potret Nyonya Meneer termasuk perusahaan ketiga yang tertua. Perusahaan ini didirikan oleh Ibu Meneer (Lau Ping Nio) pada tahun 1919. Semuanya berawal dari usaha Ibu Meneer menyembuhkan suaminya dengan racikan jamu Jawa yang diajarkan orangtuanya. Setelah itu ia lebih giat meracik jamu Jawa untuk menolong orang banyak. Ia mencantumkan potretnya pada kemasan jamu itu. Dengan hanya berbekal peralatan dapur seadanya, Ibu Meneer mencoba memperluas pemasaran hingga ke kota besar.

Saat ini, PT Nyonya Meneer memasuki generasi ketiga di bawah kepemilikan cucu Nyonya Meneer yang bernama Dr. Charless Saerang. Sejak 1977 pabrik PT Nyonya Meneer telah memiliki areal seluas 9.980 m2 yang dilengkapi laboratorium. Perusahaan ini berkantor di Jalan Raden Patah, Semarang.

Nyonya Meneer merupakan satu-satunya perusahaan jamu yang memproduksi obat-obatan yang berbahan tumbuhan dan lulus uji klinis atau yang disebut fitofarmaka. Di Indonesia sendiri hanya ada lima perusahaan yang mengeluarkan fitofarmaka. Keempat perusahaan lain bukanlah perusahaan jamu, tetapi sudah perusahaan farmasi.

4. Jamu Air Mancur

Perusahaan jamu yang dikenal dengan logo air mancur ini didirikan pada 23 maret 1963 oleh almarhum Kimun Ongkosandjojo, Wonosantoso, dan Hindrotanojo. Awalnya usaha ini didirikan di sebuah rumah sewaan di kampung Pucang Sawit, Surakarta dengan modal minim dan memiliki 11 karyawan. Perusahaan ini baru berbentuk PT pada 23 Desember 1963 yang kemudian dipindahlokasikan ke Wonogiri.

Untuk memperlancar produksi, PT Jamu Air Mancur saat ini memiliki 5 unit kerja. Pertama, Unit Kerja Palur, terletak di desa Tegalrejo, Kecamatan jaten, Kabupaten Karanganyar, untuk memproduksi jamu serbuk dan obat luar dalam bentuk padat sekaligus sebagai kantor pusat. Kedua, Unit Kerja Jetis, berlokasi di Kecamatan Jaten, Kabupaten Karanganyar. Unit ini memproduksi kosmetik. Ketiga, Unit kerja Klampisan, terletak di Kecamatan Giriwono, Kabupaten Wonogiri dan digunakan untuk pengolahan jamu ekstrak.

Keempat, Unit Kerja Pelem yang terletak di Kabupaten Wonogiri. Unit ini mengolah makanan, minuman dan madu. Terakhir, Unit Kerja Celep, berlokasi di Kecamatan Jaten, Kabupaten Karanganyar merupakan tempat pengemasan jamu serbuk dan obat luar dalam bentuk padat. Produk Air Mancur telah sejak lama diekspor ke berbagai belahan dunia antara lain Malaysia, Singapore, Brunei, Taiwan, Hong Kong bahkan Timur Tengah dan Afrika.

5. Sido Muncul

“Orang pintar, minum tolak angin”, begitu bunyi slogan dari jamu Tolak Angin produksi Sido Muncul. Saat ini, Sido Muncul memang termasuk perusahaan jamu yang paling gencar iklannya. Dibanding keempat perusahaan jamu yang telah disebutkan, sepertinya kita paling sering melihat iklan dari Sido Muncul.

PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk. didirikan pada tahun 1940 di Yogyakarta oleh Ny. Rakhmat Sulistio. Perusahaan ini sebetulnya telah dirintis sejak 1928 dalam bentuk usaha melkrey atau pemerahan susu yang terbesar di Ambarawa. Usaha pemerahan susu itu akhirnya gulung tikar karena krisis ekonomi dunia di tahun 1928 hingga 1929 yang dikenal dengan istilah malaise.

Akhirnya pada 1940, Ny. Rakhmat Susilo pindah ke Yogyakarta dan mendirikan home industry. Baru pada tahun 1941 ia berhasil memformulasikan jamu tolak angin yang saat itu bernama jamu tujuh angin. Ketika agresi militer kedua tahun 1949, Ny. Rakhmat Susilo, keluarganya mengungsi ke Semarang. Di sana mereka kembali mendirikan perusahaan jamu dengan nama Sido Muncul.

Produk-produk Sido Muncul saat ini telah menembus pasar ekspor beberapa negara Asia Tenggara (Malaysia, Singapore, Brunei dll), Australia, Korea, Nigeria, Algeria, Hong Kong, USA, Saudi Arabia, Mongolia, dan Rusia. Kini perusahaan yang berkantor pusat di Gedung Menara Suara Merdeka Jl. Pandanaran No. 30 Semarang ini telah menjadi pabrik jamu terbesar di Indonesia.

nasrudin maimun

Kontributor : Nasrudin | Penggemar martabak dan bakso

FB: Nasrudin El-Maimun

Baca Juga:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *