Menu Tutup

Ini 5 Negara dengan Hutan Terluas yang Terancam

Datdut.Com – Selain matahari, hutan pun menjadi salah satu komponen biosfer yang paling penting sebagai sumber energi di dunia, karena itu hutan harus kita jaga. Sebenarnya bukan kita yang menjaga hutan, tapi selama ini hutan lah yang telah menjaga kita. Dia telah mencegah pemanasan global, memastikan persediaan air bersih untuk semua makhluk hidup, rumah untuk bermacam tumbuhan dan satwa, dsb.

Begitu besar jasa hutan kepada umat manusia. Bayangkan, satu pohon bisa mengikat emisi karbon jahat yang dihasilkan satu kendaraan bermotor selama satu tahun. Selain itu, pohon juga penyumbang oksigen terbesar, jika hutan banyak yang rusak tentu akan mengganggu ekosistem alam.

Apa yang terjadi belakangan di Indonesia, musibah kabut asap, adalah salah satu contoh kita telah lalai menjaga hutan. Bukan hanya di Indonesia, hutan di negara lain juga banyak yang terancam. Nah, berikut adalah hutan-hutan terluas yang menurut analisis lembaga World Wildlife Fund for Nature (WWF) jika tidak diselamatkan sejak dini, maka pada tahun 2030 akan menganggu ekosistem alam, sebagimana dilansir dalam laman worldwildlife.org. Yuk, simak.

1. Hutan Amazon di Brasil

Sekitar 55.37% luas negara Brasil adalah hutan, salah satunya adalah hutan Amazon. Hutan yang disebut-sebut sebagai paru-paru bumi karena merupakan hutan terluas di dunia itu, terancam deforesasi akibat pembabatan hutan untuk lahan peternakan sapi dan pertanian. Jika hal tersebut tidak ditindaklanjuti tentu akan memberikan kerugian besar, karena selain rumah untuk berbagai macam marga satwa yang hidup di dalamnya, hutan amazon juga adalah penyumbang 20% oksigen bumi dan juga drainase terbesar di dunia.

2. Hutan di Amerika

Hutan Atlantik, Gran Chaco, dan Cerrado di Amerika Selatan serta Hutan Choco-Darien di Amerika Tengah, berurutan menempati urutan tinggi untuk hutan yang terancam versi WWF. Deforesasi di Amerika terjadi akibat konversi lahan menjadi lahan pertanian, peternakan, padang rumput, dan pertambangan.

Nah, Amerika ternyata menempati peringkat pertama untuk pencemaran emisi CO2 dan ke-2 untuk perusakan habitat alam. Sebab, Amerika adalah pengguna nitrogen, fosfor dan potassium terbesar yang bisa menyebabkan pencemaran dan perusakan habitat alam. Dalam hal ini, perilaku buruknya melampaui negara-negara lain.

3. Hutan di Kalimantan, Sumatera, dan Papua Indonesia

Hutan Borneo di Kalimantan menempati urutan ke-3 hutan terancam versi WWF, menyusul Papua dan Sumatra masing-masing di urutan ke-10 dan ke-11. Track record Indonesia dalam deforesasi ilegal sudah rahasia umum. Terbukti sejak tahun 1950 sampai sekarang indonesia telah kehilangan hampir 50% hutan. Menurut Global Forest Watch, Indonesia menempati peringkat ke-2 hilangnya hutan alam dan peringkat ke-3 untuk emisi CO2.

Tentu saja, akibat dari penebangan liar itu sudah mulai kita rasakan saat ini. Rusaknya hutan di Kalimantan, Sumatera, dan Papua telah menyebabkan kebakaran hutan dan musibah kabut asap sehingga banyak masyarakat terkena ISPA. Oksigen adalah hal yang mahal di Indonesia, bahkan dilansir dalam Republika Online tanggal 22 Oktober bahwa oksigen di apotek Palangkaraya mulai kehabisan stok.

Ayolah, Indonesia harus mulai save hutan dari sekarang!!!

4. Hutan di Afrika

Afrika memiliki hutan hujan tropis terluas di dunia yang melewati 6 negara di Afrika, yaitu Hutan Congo Basin, merupakan hutan yang menempati urutan ke-6 kerusakan hutan, akibat banyak penebangan liar untuk tujuan komersial sehingga mengalami tingkat deforesasi yang tinggi. Selain itu, hutan pesisir tranzania juga mengalami hal yang sama dan tingkat kerusakan hutannya di urutan ke-7.

Padahal, hutan hujan tropis sangat membantu penyerapan air hujan yang jatuh. Selain itu, keragaman hayati hutan hujan tropis sangat kaya, terbukti banyak ditemukan tumbuhan obat-obatan di hutan tipe ini. National Cancer Institut (NCI) menyebutkan bahwa 70% bahan obat kanker ditemukan di dalam hutan tersebut.

5. Hutan di Australia

Sekitar 21.23% wilayah Australia adalah hutan. Negara ini merupakan negara ke-6 yang memiliki hutan terluas di dunia, dan menempati urutan ke-8 untuk kerusakan hutan. Menurut WWF, deforesasi terjadi akibat konversi lahan menjadi padang rumput, tempat tinggal, dan peternakan, yang telah membuat Australia kehilangan sebagian lahan hutannya.

Nah, teman-teman, dengan semua kerusakan hutan ini, bagaimana kita akan melindungi bumi kita di masa mendatang?

(Editor : Elok)

nenengPenulis : Neneng Maghfiro (Pecinta alam yang belum sempet naik gunung)

twetter : @NengAirin

Baca Juga:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *