DatDut.Com – Entah siapa yang memulai, yang jelas nama Mukidi akhir-akhir ini sangat terkenal di jagat media sosial, terutama grup Whatsapp (WA). Cerita bersambungnya dishare dari satu grup ke grup lainnya dalam berbagai versi dan redaksi. Kita yang banyak jadi anggota grup WA sampai bosan karena saking banyak, dan kadang berulang atau yang itu lagi itu lagi ceritanya dari satu grup ke grup lain.
Meskipun ini cerita rekaan dan pasti fiksi, tapi tokoh Mukidi jadi sangat booming. Ceritanya memang cenderung lucu dan menghibur. Maka tak heran bila para aktivis WA dengan sadar dan ikhlas men-share serial kisah ini. Berikut beberapa cerita bersambung Mukidi dalam berbagai versi yang beredar di grup-grup WA:
1. Istri Mukidi
*Isteri*: “Mas tadi waktu aku buka BH di depan jendela …. Eeh ada cowok ganteng lihatin aku terus……….”
*Mukidi*: “Terus apa yang kamu lakukan”?
*Isteri*: “Aku malu bangeeeet mas, lalu aku tutupin aja muka aku pake BH”.
*Mukidi*: Dasar dodollllll …..😩😩😩😩👊😛😛
2. Istri Mukidi Lahiran
Suatu hari istri Mukidi akan melahirkan anak pertama mereka.
Mukidi pun buru-buru ke rumah sakit dan disuruh masuk untuk menyaksikan proses persalinan istrinya.
Waahh begitu mencekam & mengerikan, penuh perjuangan, antara hidup & mati.
Setelah persalinan selesai Mukidiipun mengecup kening istrinya sambil berkata:
Mukidi:
“Alhamdulillah… anak kita perempuan, makasih yaa, sayaang…?”
Istri:
“Iyaa, kang”
Mukidi:
“Sakit yaa, sayang…?”
Istri:
“Iyaa kang…sakiit banget !”
Mukidi:
“Yaaang… aku sayaaang banget sama kamu… aku ga tega
Istri:
“Iyaa kang…sakiit banget !”
Mukidi:
Nanti kalau untuk anak kedua dari yang lain aja yaa… jangan dari kamu lagi, aku ga tega, yaang…”
Istri: …😡😡😁😁👊👊…
Diiiii…diiiiiii…..rupamu kilho diiiiiii!!, tak uleg ndasmu ngko kapok……..
😆😆😆🏃🏃🏃🏃🏃
3. Ketika Mukidi Sekolah
Inilah hasil se waktu Mukidi ditest baru masuk SD kelas 1..
Hari pertama dia sudah protes sama Ibu Guru:
“Bu.. Saya seharusnya duduk di kelas 3.”
Bu Gurunya heran, “Kenapa kamu yakin begitu?”
Mukidi menjawab mantap: ”Soalnya saya lebih pintar dari kakak saya yang sekarang kelas 3.”
Akhirnya Bu Guru membawa Mukidi ke ruang Kep Sek. Setelah diceritakan oleh Bu Guru, Pak Kep Sek mencoba menguji Mukidi langsung dgn berbagai materi pelajaran murid kelas 3 SD.
+ Kep Sek : “Berapa 16 dikali 26?”
– Mukidi : “416.”
+ Kepsek : “Perang Diponegoro berlangsung tahun berapa?”
– Mukidi: “1825 – 1830”
+ Kep Sek: “Siapa penemu lampu bohlam?”
– Mukidi: “Thomas Alfa Edison”.
+ Kep Sek: “Hewan yang memakan daging dan tumbuhan termasuk golongan apa?”
– Mukidi: “Omnivora.”
Setelah beberapa pertanyaan, Pak Kep Sek bilang ke Ibu Guru:
“Kelihatannya Mukidi memang cerdas, saya rasa bisa masuk di kelas 3.”
Tapi Ibu Guru masih
belum yakin: “Coba saya tes lagi Pak”, kata Bu Guru.
+ Ibu Guru : “Benda apakah yg huruf pertamanya K huruf terakhirnya L, yg bisa menjadi tegang, bisa lemas?” (mendengar pertanyaan seperti itu Pak
Kep Sek melongo kaget).
– Mukidi: “KETAPEL.”
+ Ibu Guru : “OK, sekarang apakah yg huruf pertamanya M huruf terakhir K, di tengah benda itu ada kacangnya?” (Pak Kep Sek makin melongo sambil melap keringat di jidatnya).
– Mukidi: “MARTABAK..”
+ Ibu Guru: “Oke. Berikutnya. Kegiatan apakah yang biasa dilakukan anak remaja di kamar mandi dengan gerakan yang berulang ulang? Huruf pertamanya M huruf terakhir I.” (Pak Kep Sek makin salah tingkah denger pertanyaan Bu Guru).
-Mukidi: “MENGGOSOK GIGI.”
+ Ibu Guru: “Kegiatan apakah yg biasa dilakukan pria dan wanita yang lagi pacaran di malam hari, huruf pertamanya N
huruf terakhir T.” (Pak Kep Sek nyaris pingsan denger pertanyaan terakhir).
– Mukidi: “NONTON MIDNIGHT.”
Sebelum Bu Guru melanjutkan pertanyaan berikutnya, Pak Kep Sek memotong:
”Ibu Guru, Mukidi masukin ke Universitas aja..
Saya yang lulusan S2 aja salah terus nebaknya..”
Berfikirlah positif dan jadilah spt Mukidi..
😀😀😀
4. Ketika Mukidi Melancong ke Arab
Mukidi lagi melancong ke Arab, seperti orang Indonesia yang lainnya ia juga ikut tour naik onta.🐫 Tapi onta di Arab tidak seperti onta di Indonesia, ketika Mukidi bilang :
“Duduk” onta langsung duduk.
Namun lain kejadiannya, onta di Arab, walaupun Mukidi sudah bilang :
“Duduk, sit..sit, jongkok, diuk” ….
sang onta tetap berdiri, dan akibatnya mukidi tidak bisa naik.
Pawang Onta (PO) : “Bilang Assalamualaikum, baru onta duduk”
Mukidi : “Asalamualaikum” langsung onta duduk, Mukidi naik, onta langsung berdiri lagi..
Mukidi : “Jalan.. jalan..” onta tetap diam. Dipukul pukul punggungnya, onta tetap tidak mau jalan.
PO :”Bilang Bismillah ”
Mukidi : “Bismillah”
Onta jalan, Mukidi senang jalan naik onta dengan Pawang Onta berjalan di sampingnya.
Tak lama kemudian Mukidi bertanya : “Pawang.. gimana cara nyuruh ontanya lari ya?”
PO : “Bilang aja Alhamdulilah”
Mukidi : “Alhamdulilah” … dan ontapun berlari.
Mukidi senang sekali,
saking senangnya Mukidi bilang lagi “Alhamdulilah..”,
dan si onta berlari tambah kencang, dan si Pawang Onta makin ketinggalan.
Ketika Mukidi sudah jauh si Pawang Onta baru ingat, belum memberi tahu caranya onta berhenti ….
Dari jauh PO berteriak :”Kalo mau berhenti bilang Innalillahi..”
Karena sudah jauh Mukidi tidak mendengar..
Dan si onta terus berlari dengan kencang… sampai akhirnya di kejauhan Mukidi melihat di depan ada jurang yg sangat dalam.
Mukidi ketakutan, dan mencoba menghentikan onta :
“Stop, stop, stoooop, stooop, oop, oop..!!”
Onta tetap berlari, jurang sudah terpampang di depan mata.
“Mati gue!”… kata Mukidi, tahu dia akan jatuh kejurang & mati.
Dalam kepanikannya dia berteriak :
“Innalillahi..!!” sambil memejamkan mata pasrah…
Ciuuuuut onta berhenti⛔ ,,,
dan ketika Mukidi membuka mata….
dia melihat persis di tepi jurang… Saking senangnya tidak jadi mati Mukidi berteriak : “Alhamdullilah!”
5. Hadiah Ulang Tahun
Mukidi : “Selamat ulang tahun ya Dik Srii, mmuuuuua/ aachh..😘😘
Sri : “Terima kasih Mas Mukidi. Aku kira sampean lupa sama Ultah ku (senyum sambil dimanis-maniskan)”
Mukidi : Ya ingat lah Dik. Tapi aku hanya bisa kasih kado ini (sambil menyerahkan kado)”
Sri : “Makasih ya Mas Mukidi. Ini isinya apa? Aku buka ya?”
Mukidi : “Jangan sekarang. Bukanya nanti kalau aku sudah pulang”.
Sri : “Oke deh Mas… (sambil ngedip ngedipkan matanya)”
Mukidi terus pamit pulang.
Baru saja sampai di rumah, Mukidi dipanggil oleh Ibunya.
Ibu : “Di …di…, keluar lah dari kamar sebentar”
Mukidi : “Iya Bu. Ada apa memanggil saya?”
Ibu : “Ibu tadi habis beli celana dalam, warna pink. Tadi Ibu letakkan di kursi sini. Kok gak ada? Terus ini ada kerudung warna pink punya siapa Di???”
Mukidi : “Mati aku!!”, sambil menepuk jidatnya berkali-kali.
Ibu : “Ada apa Di?”
Mukidi : “Ini kerudung untuk hadiah Ultahnya Sri!! Berarti tadi yang aku bungkus untuk kado celana dalamnya Ibu!!!”, sambil mengusap-usap wajahnya.
Ibu : ” Ya sudah gak apa-apa. Besuk Ibu beli lagi”
Mukidi : “Wah…wah…wah. Bisa jadi jomblo aku nanti Buk”
Ibu : “Hlaa emangnya kenapa Nak?”
Mukidi : “Sebab di dalam kado aku kasih tulisan,
“SRI…, NANTI KALAU PAS PAKAI KADO INI, RAMBUTNYA DIPERLIHATKAN SEDIKIT YA. BIAR TAMPAK KEREN”.😂😂😂
PLUNG!!! …..
Mukidi matek
tamat. 😂😂😂
6. Setelah Mukidi Wafat di Arab
-mukidi seng wes mati …. arwahe moleh –
Suatu malam arwah Mukidi datang: kerumah istrinya ;
Arwah Mukidi : TOK TOK TOK…
Istri : siapa diluar?
Arwah Mukidi : nih suami mu.
Istri : kok balik lagi kan udah mati.
Arwah Mukudi : aku mau bicara.
Istri : ga ah takut kan udah mati.
Arwah Mukidi : serius ini penting.
Istri : kalo udah mati, mati aja jangan ganggu aku lagi.
Arwah Mukidi : aku mau bicara biarpun cuma 1 menit .
Istri : (sambil buka pintu) mau bilang apa sih ?
Arwah Mukidi : CIYE CIYE CIYE JANDA NI’YEE…
ISTRI : DASAR SETAN GILA!!,,,,,
7. Mukidi Liburan di Singapura
Mukidi sedang ketiban rejeki dapat bonus✈✈ jalan-jalan ke Singapura dan menginap di🏢 hotel bintang 5 di Orchid Road….. 📺Saat menikmati tontonan TV di kamar, dia melihat ada tikus🐀 lewat…..!
Dia mau complaint tapi nggak tau cara ngomongnya dalam bahasa Inggris…… Akhirnya dia nekad menelpon resepsionis,☎ begini :
👴Mukidi: “Sir, do you know Tom and Jerry?”🐱🐀🐹🐁
Resepsionis: “Yes I know, why sir?”
Mukidi: *_”Jerry is here..!!!!”_*🐀🐁
😄😅😃
8. Mukidi Pelit
Semenjak pindah dari desa ke kota, Mukidi rejekinya lancar, sekarang sudah jadi orang kaya, tetapi pelitnya tetap tidak hilang-hilang juga.
“Pak uang kita sudah banyak, tetapi aku belum pernah sekalipun naik pesawat!!” kata Ngatmini istrinya Mukidi merajuk.
“Mahal…!! Gak usah aja!!” kata Mukidi.
“Pakai uangku saja pak, simpanan dari sisa2 uang belanja!!” kata Ngatmini yang sepertinya kepingin banget naik pesawat.
Tidak berapa lama Mukidi dan Ngatmini sudah sampai di bandara untuk mencarter helicopter. Mereka bertemu dengan Pardono, pilotnya.
Setelah setuju dengan ongkos carternya, Pardono kasih tau begini: “Naik pesawat ini syaratnya harus diam ya Pak. Kalau sampai ngomong 1 kata, saya denda 1 juta, 2 kata 2 jt, tetapi kalau gak ada yang ngomong sama sekali, saya beri 5 jt! kata Pardono menjelaskan.
“Cocok Pak. Saya setuju!” kata Mukidi.
Kemudian mereka bertiga masuk ke dalam pesawat. Pardono mulai menerbangkan pesawat.
Dia membuat manuver, belok ke kanan, ke kiri, jungkir balik. Sejam kemudian helikopter itu pun mendarat.
Sambil tertawa, Pardono mendekati Mukidi.
“Wah pak Mukidi hebat, gak ngomong sama sekali. Ini hadiahnya 5 jt.” kata Pardono.
“Sebenarnya aku mau ngomong, tetapi takut didenda..” kata Mukidi pelan.
“Mau ngomong apa pak?” tanya Pardono penasaran.
*”Istriku jatuh…!!!”*
9. Mukidi Ngajak Dinner
Mukidi: “Sayang, udah pulang..? Dinner bareng ya, aku jemput…”
Markonah : “Ok sayang, kita mau dinner dimana..?”
Mukidi : “Ada resto favorit aku pokoknya.”
Markonah : “Hhmm..boleh, favorit kamu apa emang..?”
Mukidi : ” Garlic nut sauce with rice cake, soft fried tofu and crackers”
Markonah : “Ketoprak maksud lo..???!!!”
Mukidi : “Yaa…gitu deh…”
Markonah : “Yaelaaaahhh….”
😃😃😃😃
10. Mukidi Ditangkep Pak Polisi
*Polisi:* “Gimana critanya kamu bisa nabrak orang 20 itu?”…
*Mukidi* “Aku nyetir mobil kecepatan 90 km/jam.
Pas di pertigaan tiba-tiba remnya blong. Kalau kekiri ada 2 orang laki-laki, lha kalo kekanan ada pesta nikahan.
Cobak kalo Bapak, pilih nabrak yang mana?”…
*Polisi:* “Ya pasti ke kiri, korban nya lebih sedikit.”…
*Mukidi:*”Persis..!! Aku juga mikir begitu Pak !”…
*Polisi:* “Trus lha kenapa orang-orang yang di pesta nikahan yang kena tabrak?!”…
*Mukidi:* “Lhaaa, itu masalahnya. Aku sudah milih dua orang laki-laki yang di kiri,….eh mereka malah lari menyeberang ke pesta nikahan…jadi aku ya banting stir ke kanan, ngejar dua orang laki-laki tadi Pak…!”…
*Polisi:* ” Dasar Guoobluooogg.!!!!…
*Mukidi:* “Iya betulllll!! emang dua laki-laki tadi gubloook, Pak ..!!!!!”….
😀😀😀😀😀😜😜😜
11. Berita Mukidi di Media China
Berita tentang MUKIDI sampai juga ke China, bahkan masuk ke berita koran ternama
*Begini beritanya*….
楼前锋一下雨露露是否定律了是 你 好了了
来生态系统软件产业发展中国家 有 的的一些
在哪呢了了了来吧一只能在哪儿 童 童的不可惜不可靠不住不了 有限见识在上天气馁在中国政府
J职 能人生态势 的在家长相知心里头部队的是因
为 不会见面孔庙
我不会见面前景致使其他会见识 我 是真的好想念你是你有个 a中间谍不要不会上帝保佑不要让
你 好吗是你好吗了是因为它一生了 不 同志的是真的爱我们家人员的有
限 额我是你 想起你在哪儿戏弄死掉的是谁的
一 只见识的在下来看来吧在哪儿孙 是 因为人们不要我们的爱情一些
了 了
楼前锋一下雨露露是否定律了是 你 好了了
来生态系统软件产业发展中国家 有 的的一些
在哪呢了了了来吧一只能在哪儿 童 童的不可惜不可靠不住不了 有限见识在上天气馁在中国政府
职 能人生态势 的在家长相知心里头部队的是因
为 不会见面孔庙
我不会见面前景致使其他会见识 我 是真的好想念你是你有个 a中间谍不要不会上帝保佑不要让
你 好吗是你好吗了是因为它一生了 不 同志的是真的爱我们家人员的有
限 额我是你 想起你在哪儿戏弄死掉的是谁的
一 只见识的在下来看来吧在哪儿孙 是 因为人们不要我们的爱情一些
楼前锋一下雨露露是否定律了是 你 好了了
来生态系统软件产业发展中国家 有 的的一些
在哪呢了了了来吧一只能在哪儿 童童的不可惜不可靠不住不了限见识在上天气馁在中国政府
职 能人生态势 的在家长相知心里头部队的是因
为 不会见面孔庙
我不会见面前景致使其他会见识 我 是真的好想念你是你有个 a中间谍不要不会上帝保佑不要让
你 好吗是你好吗了是因为它一生了 不 同志的是真的爱我们家人员的有
限 额我是你 想起你在哪儿戏弄死掉的是谁的
一 只见识的在下来看来吧在哪儿孙 是 因为人们不要我们的爱情一些
了 了
Selamat mas Mukidi
12. Bunuh Diri
Ade seorang cewe cantik mau bunuh diri di rel kereta api. Kebetulan Mukidi lewat..
Ngelihat kecantikan cewe ntu mulailah Mukidi melancarkan jurus *Syair* mautnye..
Mukidi : *”Duhai wanita idaman..*
*Sedang apakah gerangan _Dinda_ berdiri dipinggir rel kereta api..??”*
Cewe : *”Jangan cegah saya..!!*
*Saya mau bunuh diri..!!”*
Mukidi : *”Baiklah.. _Kanda_ tidak akan mencegah, namun sudilah berikan kecupan _dinda_ yang terakhir sebagai kenang-kenangan buat _Kakanda_..?!”*
Tanpa ragu lg Cewek ntu menghampiri Mukidi untuk memberikan kecupan yang sangat mesra serta bergairah dibibirnye..
Mukidi pun membalasnye,… Setelah sekian lama mereka berciuman Mukidi pun bertanya lagi..
Mukidi: *” _Dinda_ .. sungguh lembut dan nikmat . Satu hal yang _Kanda_ mau tanya, kenapa _dinda_ mau bunuh diri sayang..??”*
Sambil terisak-isak Si Cewek menjawab..
Cewe: *”Hiks..Hiks..!!*
*Hidup saya sudah tidak berarti lagi Bang..*
*Kedua orang tua saya melarang saya berdandan seperti wanita..* *Hiks..Hiks..!!”*
👱 : *”Haah..!! Cuih..!! Cuih..!!*
*Kampreet.. Najis..!!*
*Banci sialaaan..lu..!!*
*Biar disamber kereta sonooo..!!”*
=)) =)) =)) =D =D
🙄😱😝😂😂😂
13. Asal-usul Mukidi
Bila Anda tergabung dalam whatsapp group pasti tengah heran dengan humor Mukidi yang terus menerus datang. Sejak dua hari ini, nama Mukidi memang viral menyebar lewat WA group. Isinya humor dan candaan soal Mukidi.
Banyak yang bertanya-tanya, siapa sih Mukidi? Kenapa sih dia jadi bahan candaan?
Tak ada yang tahu pasti kenapa nama Mukidi yang terpilih. Tapi konon katanya, nama Mukidi ini memang sudah lama menjadi bahan candaan di daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur. Arti Mukidi bergantung kepada siapa yang menafsirkan, bisa berarti positif bisa juga negatif.
Pastinya nama Mukidi ini berkesan ndeso, kampungan, atau bahasa kekiniannya bully able. Tak heran bila joke-joke bermunculan soal Mukidi ini. Bila di Jawa Barat, sosok Mukidi ini mungkin bisa disandingkan dengan Kabayan.
Mukidi terus merajai isu di WA. Orang-orang terus menyebarkan virus Mukidi. Ada juga yang menyebar foto orang bernama Mukidi. Sekali lagi Mukidi ini sebatas canda. Orang-orang pun sepertinya walau tak mengerti bagaimana Mukidi bisa ramai, akhirnya menikmati joke soal Mukidi.
Kunci soal Mukidi ini jangan terlalu serius menyikapinya. Nikmati saja keriuhan masyarakat di era digital. Kelucuan Mukidi ini apabila dalam batas wajar tentu tak mengapa. Mungkin ini lebih baik daripada menyebar isu SARA atau fitnah. Enjoy Mukidi! Atau Anda punya cerita lain soal asal usul joke Mukidi?
Berikut beberapa joke soal Mukidi yang tersebar:
Jaya adalah tetangga Mukidi, tapi mereka tak pernah rukun. Mukidi merasa Jaya adalah saingannya.
Jika Jaya beli sepeda baru, Mukidi tidak mau kalah. Mukidi ya beli sepeda baru juga.
Ketika menjelang Lebaran, rumah Jaya dicat merah. Besoknya, Mukidi mengecat dengan warna merah juga.
Karena kini 17 Agustusan, Jaya memasang spanduk di depan rumah bertulisan “INDONESIA TETAP JAYA”.
Hati Mukidi panas dan memasang spanduk juga dangan tulisan “INDONESIA TETAP MUKIDI”
14. Mukidi Plesir ke Tanah Melayu
MUKIDI ke Tanjung Pinang naik peawat, sudah nahan kebelet dari Jakarta.
Sampai disana langsung buru-buru nyari toilet. Pas mau masuk, eh dihalangin oleh penjaganya dengan *berpantun.*
“Wet et et et … tunggu, tunggu”, kata penjaganya.
Celana bukan sembarang celana
Celana panjang baju berdasi
Tak peduli awak darimana
Masuk toilet harus permisi
Beuuuuh. Lalu Mukidi balas.
Emas perak adalah harta
Mohon dijaga sepenuh hati
Saya menahan berak dari Jakarta
Tolong lah pinjam toilet barang sekali.
Penjaganya bilang “Wah, awak ni laaah…”
Zaitun bukan sembarang zaitun
Zaitun bulat seperti semangka
Pandai kali awak berpantun
Bolehlah pakai toilet sesukanya.
Mukidi bergegas menuju toilet. Baru beberapa langkah, Mukidi balik lagi ke penjaganya.
Zaitun bukan sembarang zaitun
Pulau kembang jauh disana
Lama sekali awak ngajak berpantun
Saya sudah berak di celana.
Kapok kon………
15. Kisah Mukidi versi Bahasa Jawa
Mukidi (8 th) cah Klaten arep lungo, diterke simbokne nyegat bis.
Kernet bis: “Suroboyo, Suroboyo, bu?”
Simboke Mukidi: “Pak tulung nggih, mengke nek pun tekan Jombang, lare niki dikandani.
Kernet: “nggeh bu, tariiiikkk”
Nang terminal Solo Mukidi takon kernet bis, “Wes cedhak Jombang durung Lik ?”
Kernet: “Durung lee.. jek suwe”
Ora let suwe tekan Sragen, Mukidi takon maneh, “Wes tekan Jombang Lik ?”
Kernet: “Durung Lee…. jik uuuaduuooohh”
Mukidi bosen ora tekan-tekan. Akhire keturon. Bus terus mlaku arah Suroboyo. Ora kroso bis wes ngliwati Jombang. Kenek lali pesenane mboke Mukidi. Bareng kelingan, kernet langsung omong nang sopir, “Duuh kang, aku duso nang bocah kui, karo nuding Mukidi seng lagi turu nggleser.
Sopir: “Lho kenopo, to?”
Kernet: “Mau mboke nitipke, yen tekan Jombang bocahe tulung kandanono”
“Wah, lha piye kowe kui. Jombang wes kliwat adoh”, Jawab sopire, bingung.
Tujune sopire apikan, gelem balik nang Jombang. Sak wise njaluk persetujuan karo penumpang liyane, mergo mesakke karo si Mukidi. Sak wise bis tekan Jombang, Mukidi digugah.
Kernet: “Lee… tangi lee. Wes tekan Jombang, ki”, karo nggoyang goyang awakke Mukidi.
Mukidi njenggirat, “Wes tekan Jombang lik?”, Karo grusa grusu mbukak kantong, ngetokke sangune; sego sambel, lawuhe iwak asin.
Kernet takon, “Arep mudhun kene lee..?”
“Ora Lik….. wong aku arep nang Suroboyo. Mau simbokku pesen, sangune mengko dipangan nek wes tekan Jombang wae yo le”, jawab Mukidi karo muluk sego.
Kernet, sopir, lan kabeh penumpang muni bareng:
“WEDHUUUSS tenan cah iki…. tiwase mbaliiik!”
- ADDAI Akan Anugerahkan Sejumlah Penghargaan Bergengsi untuk Dai dan Program Dakwah di TV - 18 November 2023
- Pengumuman Kelulusan Sertifikasi Dai Moderat ADDAI Batch 3 - 2 September 2023
- ADDAI Gelar Global Talk Perdana, Bahas Wajah Islam di Asia Tenggara - 7 Oktober 2022