Menu Tutup

Ini 5 Hadis Motivasi Hafal Alquran, Salah Satunya Bisa Jadi Mahar!

DatDut.Com – Bagi yang ingin atau berminat menghafal Alquran, motivasi adalah hal pertama yang perlu ditanamkan dalam diri. Sebab, dengan motivasi itu akan tumbuhlan niat dan tekad kuat. Sehingga menghafal Alquran yang sekian tebal mushafnya akan ditempuh dengan sabar.

Latar belakang orang yang tergugah untuk menghafal kitab suci ini memang bisa saja berbeda-beda. Hal tersebut berefek pula pada perjalanan proses menghafal nantinya. Contoh gampangnya, orang yang terdorong menghafal Alquran karena lawan jenis yang ditaksirnya juga hafalan Alquran, bisa jadi di tengah perjalanan akan gagal ketika ternyata kekasihnya itu bukan jodohnya.

Untuk itu, motivasi awal yang salah harus segera diperbaiki ketika telah mulai memasuki proses menghafal. Karena Alquran adalah kitab suci, maka kesucian niat dan motivasi merupakan hal penting untuk mengarungi perjalanan panjang menghafal ratusan lembar mushaf. Berikut ini 5 di antara hadis-hadis motivasi menghafal Alquran yang layak diperhatikan:

[nextpage title=”1. Hafalan Alquran Bisa Dijadikan Mahar”]

1. Hafalan Alquran Bisa Dijadikan Mahar

Dari Sahal bin Sa’d as-Sa’idi, seorang perempuan datang kepada Rasulullah Saw. Perempuan itu berkata, “Aku datang untuk menyerahkan diriku kepada Anda (maksudnya dinikahi–pent.), Rasulallah.” Rasulullah lantas memandang perempuan itu dengan teliti lalu menundukkan kepalanya (tanda beliau tidak berkenan memperistri perempuan tersebut–pent.) Ketika perempuan itu melihat tanda bahwa Rasulullah tidak berkenan atas dirinya, ia lalu duduk.”

Maka, seorang sahabat berdiri lantas berkata, “Rasulullah, jika Anda tidak berminat, maka nikahkanlah saya dengan perempuan itu.” Bersabda Rasulullah Saw, “Engkau punya sesuatu sebagai mahar?” Lelaki itu menjawab, “Demi Allah, saya tidak punya.” Nabi berkata, “Pulanglah pada keluargamu dan lihat apakah engkau memiliki sesuatu.”

Lelaki itu lantas pergi dan kemudian kembali seraya berkata, “Tidak! Demi Allah, saya tidak menemukan apa pun.” Rasulullah bersabda, “Lihatlah lagi, mungkin ada meskipun cincin dari besi.” Lelaki itu pulang lalu kembali lagi seraya berkata, “Tidak ada! Meskpun hanya cincin besi. Tetapi ini saya punya selembar kain, untuk dia separuhnya.” Padahal tidak ada lagi kain selain yang dipakainya.

Rasulullah berkata, “Apa yang akan kau perbuat dengan kain itu? Kalau kau pakai, maka perempuan itu tidak memakai apa pun darinya. Jika dia pakai, maka kau tidak memakai apa pun dari kain itu.”

Lelaki itu lalu duduk diam hingga lama. Beberapa lama kemudian ia berdiri dan berpaling hendak pergi. Rasulullah lantas memanggilnya dan bertanya, “Adakah bersamamu bagian dari Alquran?” “Surat ini dan ini bersama saya,” jawabnya. “Kau hafal ayat-ayat itu di luar kepala?” tanya Nabi. “Benar.” Rasulullah bersabda, “Pergilah, aku nikahkan kamu dengan perempuan itu dengan mahar hafalan Alquranmu,”  (HR Bukhari).

Melihat kronologi kisah pemuda tersebut, sebenarnya hafalan Alquran adalah pilihan terakhir untuk dijadikan mahar setelah mahar berbentuk harta benda tidak ada. Tetapi, seandainya pemuda tersebut tidak memiliki hafalan Alquran sama sekali, niscaya tidak ada pertimbangan sama sekali untuk Rasulullah menikahkannya.

[nextpage title=”2. Menambah Derajat Luhur di Akhirat”]

2. Menambah Derajat Luhur di Akhirat

Dari Abdullah bin Umar, Rasulullah Saw bersabda, “Dikatakan (pada Hari Kiamat) kepada panghafal Alquran, ‘Bacalah dan naiklah. Bacalah dengan tartil sebagaimana kamu membacanya di dunia. Sesungguhnya kedudukanmu di akhir ayat yang kamu baca’” (HR Abu Dawud).

“Penghafal Alquran akan datang pada Hari Kiamat, kemudian Alquran akan berkata, ‘Wahai Tuhanku pakaikanlah pakaian untuknya,’ Kemudian orang itu dipakaikan mahkota karamah (kehormatan). Alquran kembali meminta, ‘Wahai Tuhanku tambahkanlah.’ Lalu orang itu dipakaikan jubah karamah.

Kemudian Alquran memohon lagi, ‘Wahai Tuhanku, ridailah dia.’ Allah Swt. pun meridlaiya. Dan diperintahkan kepada orang itu, ‘Bacalah dan teruslah naiki (derajat-derajat surga). Allah Swt. menambahkan dari setiap ayat yang dibacanya tambahan nikmat dan kebaikan,” (HR Baihaqi).

[nextpage title=”3. Janji Allah untuk Hafiz Alquran”]

3. Janji Allah untuk Hafiz Alquran

Bagi hafiz Alquran, sibuk dengan menjaga hafalannya sama halnya dengan zikir. Apalagi Alquran yang merupakan kalam ilahi, tentunya merupakan zikir tertinggi. Pada waktu-waktu tertentu bisa lebih utama ketimbang zikir lainnya. Sehingga, Allah Swt. menjanjikan karunia kepada orang yang tersibukkan dengan Alquran dan zikir sehingga tidak meminta kepada Allah.

Dari Abu Sa’id, ia berkata, Rasulullah Saw. bersabda, “Siapa yang tak sempat meminta kepadaku karena  tersibukkan dengan alquran dan zikir, maka aku berikan kepadanya pemberian terbaik-Ku kepada orang-orang yang meminta kepada-Ku. Keutamaan kalam Allah atas seluruh kalam adalah seperti keutamaan Allah atas seluruh makhluk-Nya,” (HR Tirmidzi).

[nextpage title=”4. Memuliakan Orangtuanya di Akhirat”]

4. Memuliakan Orangtuanya di Akhirat

Salah satu motivasi untuk menghafal dan mempelajari Alquran adalah ingin memuliakan orangtua kelak di akhirat. Mungkin bagi sebagian orangtua kurang menghargai anaknya yang menghafal Alquran karena kurang mengerti. Tapi pada saatnya nanti mereka akan tahu bahwa anaknya ternyata sangat berbakti.

“Siapa yang membaca Alquran, mempelajarinya dan mengamalkannya, maka dipakaikan mahkota dari cahaya pada Hari Kiamat. Cahayanya seperti cahaya matahari. Kedua orangtuanya dipakaikan dua jubah (kemuliaan), yang tidak pernah didapatkan di dunia. Keduanya bertanya, ‘Mengapa kami dipakaikan jubah ini?’ Dijawab, ‘Karena kalian berdua memerintahkan anak kalian untuk mempelajari Alquran,’” (HR Hakim).

[nextpage title=”4. Memuliakan Orangtuanya di Akhirat”]

5. Menolong Keluarganya di Akhirat

Tidak hanya para nabi yang diizinkan menolong atau memberi syafaat umatnya di Hari Perhitungan. Para hafiz Alquran yang mengamalkan ajaran Alquran juga diberi keunggulan dengan pemberian syafaat untuk sepuluh anggota keluarganya.

Dari Jabir, Rasulullah bersabda, “Orang yang hafal Alquran, bila dia mengamalkannya lalu menghalalkan yang halal dan mengharamkan yang haram menurut Alquran, maka pada Hari Kiamat ia akan bisa menolong sepuluh orang dari keluarganya yang telah pasti masuk neraka,” (HR Baihaqi).

Nah, 5 hadis tersebut semoga memberi motivasi agar umat muslim tidak ragu menjadi barisan penjaga kalam ilahi. Tetapi, bagi yang telah berhasil menghafal Alquran, sebaiknya baca juga 5 hadis yang harus diperhatikan oleh para hafiz Alquran pada tulisan berikutnya.

Baca Juga:

1 Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *