Menu Tutup

Menunggu Sikap HTI di Pilkada DKI! Tirulah Ketegasan Pesantren-pesantren Ini

DatDut.Com – Kalau Pilkada kali ini bukan Pilkada genting untuk umat Islam, tentu Gontor, Lirboyo, pesantren-pesantren di Jombang, dan pesantren-pesantren besar lainnya tak mengeluarkan edaran memberi izin santri untuk pulang menggunakan hak suaranya.

Sejauh yang saya tahu baru Pilkada ini, pesantren-pesantren itu melakukan itu (koreksi kalau saya salah data). Memang kalau Pilpres sudah sering, tapi ini Pilkada. Jadi, kalau Anda tanpa uzur apa-apa besok tidak nyoblos paslon gubernur Muslim, Anda sudah tahu konsekuensinya kan, baik di dunia maupun di akhirat. Ini bukan lagi fardhu kifayah, tapi fardhu ain.

Dalam konteks ini juga saya menunggu pernyataan sikap dari Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) terkait Pilkada, terutama Pilkada DKI. Saya menunggu apakah sikap HTI sama dengan sikapnya waktu Pilpres lalu yang memilih golput (koreksi kalau saya salah).

Kalau benar tak punya sikap atau malah golput, bagi saya agak janggal, sekalipun alasan mereka Pilkada adalah produk demokrasi yg tak mereka setujui. Pada titik ini konteks bela Islamnya saya belum ketemu. Padahal di aksi bela Islam, rayah (bendera HTI) banyak berkibar. Hemat saya, koar-koar bela Islam tapi golput dalam Pilkada DKI agak janggal dan tidak masuk dalam logika saya.

Semoga segera ada sikap tegas dari pimpinan HTI soal ini. Umat menunggu sikap jelas ormas ini. Sejarah akan mencatat apa pun sikap HTI soal Pilkada kali ini. Menurut saya, sebaiknya kesampingkan dulu perdebatan khilafah-demokrasi.

Tak ada cara lain bela Islam dalam konteks Pilkada DKI selain memilih paslon Muslim. Jadi, tidak boleh golput. Kalau tetap golput juga, saya khawatir masyarakat akan menilai jargon khilafah itu utopis dan bualan belaka. Semoga tidak. Sekali lagi mohon dikoreksi kalau saya salah.

Baca Juga:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *