DatDut.Com – Jabatan menteri sebagai pembantu presiden bagi sebagian orang merupakan hal prestisisus. Presiden berhak memilih menterinya berdasarkan kompetensi, kedekatan, dan juga lobi politik.
Karenanya, fenomena lobi-lobi politik di Indonesia terlihat saat jelang Pemilihan Umum, baik taraf nasional maupun daerah.
Selama ini, Presiden Republik Indonesia yang pernah menjabat itu semuanya berasal dari Jawa, dari Soekarno hingga Joko Widodo, kecuali Habibie.
Terlepas dari cara presiden memilih menterinya itu dan fakta presiden berasal dari Jawa, ternyata sejarah mencatat bahwa Indonesia pernah miliki menteri-menteri keturunan Arab. Paling tidak, ini 5 menteri keturunan Arab yang tercatat dalam sejarah.
1. Ali Alatas
Ali Alatas Menteri Luar Negeri RI (1987-1999) ini lahir di Jakarta pada 4 November 1932. Kiprahnya dalam dunia politik cukup gemilang. Pria yang akrab disapa Alex ini pernah dinominasikan menjadi Sekjen PBB oleh sejumlah negara Asia pada 1996.
Pria keturunan Alatas ini juga pernah menjadi Penasihat Presiden untuk Urusan Luar Negeri (2001-2004), sebagaiman dikutip dari Tokohindonesia.com. Pria yang dijuluki “Singa Tua Diplomat Indonesia” ini tutup usia pada 11 Desember 2008.
2. Fuad Bawazier
Fuad Bawazier seorang politikus dan mantan menteri. Pria kelahiran Tegal, Jawa Tengah, ini pernah menjabat Menteri Keuangan Indonesia pada Kabinet Pembangunan VII era Presiden Soeharto, sebagaimana dikutip dari Merdeka.com.
Setelah masa jabatannya selesai, alumni University of Maryland ini bergabung dengan Partai Amanat Nasional. Pakar ekonomi ini dianggap sebagai salah satu tokoh reformasi yang berhasil dan berkontribusi besar untuk Indonesia.
3. Alwi Shihab
Pria yang memiliki nama lengkap Alwi Abdurrahman Shihab ini lahir di Rappang, Sulawesi Selatan, pada Senin, 19 Agustus 1946. Namanya sebagai cendekiawan Muslim pun tercatat dalam nama-nama tokoh Muslim penting di Barat.
Adik M. Quraish Shihab ini pernah mengemban dua kali jabatan menteri, yaitu Menteri Luar Negeri Republik Indonesia (1999-2000) era Presiden Abdurrahman Wahid dan Menteri Kordinator Kesejahteraan (2004-2005), sebagaimana dikutip dari Merdeka.com.
4. Salim Segaf Al-Jufri
Salim Segaf Al-Jufri keturunan ulama terkenal di Palu. Kakeknya terkenal dengan julukan “Guru Tua Al-Jufri”, pendiri Yayasan Al-Khairat. Pria kelahiran Solo 1954 ini, menyelesaikan jenjang kuliah S1 (1976), S2 (1980), dan S3 (1986) di Universitas Islam Madinah, Arab Saudi.
Dikutip dari Merdeka.com, pria kelahiran Solo ini, pernah menjabat sebagai Menteri Sosial Indonesia (2009-2014) era Presiden Susilo Bambang Yudoyono. Sejak Agustus 2015, ia menjabat sebagai Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
5. Anies Baswedan
Seperti dikutip Kompas.com, Anies Baswedan adalah cucu dari Abdul Rahman Baswedan, seorang politikus, jurnalis berdarah Arab yang rela menjadi warga pribumi. Kakeknya sempat mengumpulkan anak-anak muda keturunan Arab untuk bergabung dalam Partai Arab Indonesia.
Menurut kakeknya, nasionalisme tinggi itu bukan karena darah, melainkan pendidikan. Karenanya, ia rela menjadi warga Indonesia atas dasar nasionalisme.
Mantan Rektor Paramadina itu, dipilih Presiden Joko widodo menjadi Menteri Pendidikan Republik Indonesia (2014). Saat ini dia sedang maju dalam Pilkada DKI menghadapi sang petahana. Bila dia terpilih, tentu saja ini akan menambah panjang prestasi keturunan Arab di negeri ini.