Menu Tutup

Mau Menikahi Santriwati? Pilih Saja Yang Ini! Kamu Dapat 5 Plus-plusnya

DatDut.Com – Sudah pernah baca artikel tentang memperistri santri putri? Kalau belum, baca dulu artikel 5 Alasan Kenapa Kamu Harus Mempersunting Santri Putri. Tetapi tahukah kamu bahwa di antara sekian keunggulan santri putri, ada kelompok santri yang punya keunggulan lebih dari lima keunggulan santri putri biasa.

Merekalah para santri putri abdi dalem pengasuh atau santri yang membantu pekerjaan di rumah pengasuh pesantren. Abdi dalem kalau di luar pesantren bisa dikatakan pembantu.

Tapi bagi santri, menjadi pembantu kiai itu justru merupakan kepuasan dan kebahagiaan tersendiri selain juga ada suka dukanya. Mereka bukan buruh kerja paksa, namun sukarela. Hal itu juga tak lepas dari apa yang dicontohkan dalam Ta’lim Mutaallim, kitab etika pesantren salaf.

Disebutkan dalam Ta’lim al-Muta’alim bahwa Qadhi Imam Fakhruddin al-Arsabandi menceritakan kisahnya ketika menuntut ilmu. Beliau melayanai gurunya, Qadhi Abu Yazid ad-Dabusi, memasakkan hidangan untuk sang guru, bahkan ia sendiri tidak turut makan hidangan itu.

Itulah salah satu perilaku yang dicontoh para santri abdi dalem kiai. Di sisi lain, para kiai juga tidak seenaknya sendiri memperkerjakan santrinya tanpa memberi apa pun. Minimal para santri itu terbebaskan dari biaya makan dan iuran di pesantren.

Nah, kalau para santri putri umumnya memiliki 5 keunggulan, maka para santri putri abdi dalem mempunyai 5 lagi keunggulan tambahan (plus-plus). Karenanya, kalau mau memperistri santri, para santri abdi dalem sangat layak dipertimbangkan sebagai pilihan utama. Ini dia ulasannya.

[nextpage title=”1. Sudah Terlatih Mengerjakan Pekerjaan Rumah Tangga”]

1. Sudah Terlatih Mengerjakan Pekerjaan Rumah Tangga

Karena keseharian para abdi dalem tidak jauh dari pekerjaan rumah tangga, maka santri-santri tersebut menjadi terlatih dan terbiasa. Kalau nanti sudah berumah tangga, tentu lebih nyaman memiliki istri yang tanggap dengan berbagai pekerjaan rumah bukan? Mulai bersih-bersih hingga menata ruangan mereka sudah terbiasa.

Urusan menyuguhkan hidangan pada tamu pun sudah luwes karena mereka sering disuruh menyuguhkan makanan dan minuman untuk para tamu kiai. Urusan sopan-santun juga lebih tertata karena setiap hari harus berhadapan langsung dengan keluarga pengasuh pesantren.

[nextpage title=”1. Sudah Terlatih Mengerjakan Pekerjaan Rumah Tangga”]

2. Sudah Terlatih Masak

Untuk urusan masak, para santri abdi dalem sudah terlatih setiap harinya. Apalagi kalau sang ibu nyai, istri pak kiai juga pandai memasak. Bisa dipastikan para santri putri abdi dalemnya banyak yang ketularan pintar masak karena setiap hari memasak selalu diawasi bu nyai. Jadi terbiasa dengan takaran bumbu dan sejenisnya.

Bukankah ada yang mengatakan, wanita yang pandai memasak itu jadi semakin cantik?

[nextpage title=”3. Lebih Mengerti Pengaturan Belanja”]

3. Lebih Mengerti Pengaturan Belanja

Sebagian abdi dalem kiai ada yang diberi tugas berbelanja keperluan dapur. Bahkan ada bu nyai yang menyerahkan tugas mengatur uang dapur pada santri kepercayaannya. Jadi, bu nyai hanya menyerahkan sejumlah uang untuk keperluan sekian hari.

Nah, di sinilah si santri itu belajar mengatur uang belanja yang ada agar cukup untuk waktu yang telah ditentukan. Sehingga kalau nantinya sudah berumah tangga, ia menjadi terbiasa mengatur pengeluaran uang belanja.

[nextpage title=”4. Tertanam Sifat Keibuan”]

4. Tertanam Sifat Keibuan

Sebagian santri putri yang bertugas di rumah kiai juga diserahi untuk membantu mengemong anak kiai yang masih balita. Nah, di sinilah sifat keibuan itu tumbuh dan berkembang. Mereka jadi terlatih dan terbiasa dengan mengurus anak-anak. Terbiasa kena kotoran dan kencing bayi. Kalau nanti menikah, mereka tidak akan kaget dan gagap lagi urusan mengasuh bayi.

[nextpage title=”5. Pandai Mengatur Waktu”]

5. Pandai Mengatur Waktu

Menjadi santri abdi dalem merupakan tugas yang lumayan berat. Karena selain harus melakukan berbagai tugas rumah tangga, status santri juga mengharuskan mereka untuk tetap mengaji dan mengikuti berbagai kegiatan di pesantren.

Meskipun ada sebagian pesantren yang memberi kelonggaran kepada para abdi dalem, tetapi tetap saja mereka juga harus mengatur waktu sendiri agar bisa mengikuti pengajian dan kegiatan pesantren.

Nah, kelima hal tersebut bisa kumpul dalam diri satu santri, bisa juga dia hanya memiliki satu atau dua keunggulan tambahan. Dibanding dengan santri umumnya, soal keilmuan mungkin para santri abdi dalem bisa kalah karena waktu belajar mereka banyak tersita untuk bekerja.

Tetapi, dari lima hal tersebut, mereka mampu menutupi kekurangan tadi. Apalagi kalau mempertimbangkan unsur keberkahan, jelas para santri abdi dalem lebih dekat dengan doa keberkahan dari kiai.

Baca Juga:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *