Menu Tutup

Melawan Hoax Juga Jihad! Bergabunglah dengan Komunitas Anti-Hoax! Camkan 5 Hal Ini

DatDut.Com – Mencari dan menelusuri kebenaran berita provokatif maupun penggiringan opini sendiri? Memang mampu? Tentu hanya sedikit orang saja yang bisa.

Perlu waktu luang, kuota berlimpah, dan kemauan serta kesabaran lebih untuk mau bersusah payah menelusuri berita aneh yang tersebar di medsos. Padahal, di saat yang sama, saat sebagian orang menelusuri kebenaran berita viral, sekian banyak orang lainnya men-share berita tak terkendali.

Maka bergabung dengan komunitas dan gerakan antihoax menjadi salah satu pilihan tepat. Ada banyak grup-grup di Facebook yang khusus membahas berbagai berita viral namun meragukan. Misalnya Indonesian Hoaxes Community, FAFHH dan Sekoci. Namun perlu persiapan khusus dan kesadaran lebih jika Anda ingin bergabung.

Baca Juga: Jaga Kesehatan Otak Anda dari Virus Hoax! Ini 5 Langkah Sederhana Mencegah Peredarannya

Nah, melanjutkan bahasan menjaga otak dari virus hoax, berikut ini 5 hal yang harus Anda persiapkan jika ingin bergabung dengan komunitas gerakan anti hoax. Tetapi jika nanti kira-kira tidak mampu memenuhi persyaratan minimal ini, maka Anda cukup akses Fanpage grup-grup anti hoax.

1. Niatkan Mencari Berita yang Valid (Tabayun)

Tatalah niat dan hati Anda untuk mencari berita yang valid. Minimal dengan mengklarifikasikan suatu berita dengan bersama-sama, tentu banyak sumber lain yang akan jadi perbandingan. Di suasana darurat hoax seperti saat ini, tak hanya media abal-abal pencari recehan dollar saja, bahkan media besar juga kadang terpeleset hoax.

Tak hanya soal isu terkini, bahkan kisah-kisah bombastis seperti di beberapa situs ternama juga masih bisa kecolongan sumber tak jelas.

2. Jangan Menuduh Kelompok Tertentu sebagai Pembuat Hoax

Netral. Itulah sikap yang harus dipegang teguh jika Anda bergabung dengan komunitas pembongkar hoax. Sikap netral harus dijaga. Termasuk jika Anda menemukan hoax yang terindikasi muncul dari kelompok yang berseberangan dengan Anda.

Biasanya dalam diskusi grup antihoax, komentar-komentar yang mengarah kepada caci maki dan tuduhan tanpa bukti terhadapa kelompok, ormas dan lainnya akan diperingatkan oleh admin. Jika anggota yang melakukan hal itu masih saja berkelakukan sama, maka pasti dikeluarkan dari grup.

Netral berarti tak memihak. Minimal saat diskusi. Jika Anda membongkar berita yang dicurigai sebagai hoax, sejak awal sudah menuduhkan bahwa pembuatnya adalah kelompok ini atau ormas itu, maka sebenarnya Anda belum netral.

Anda hanya mencari bahan untuk tambahan cacian. Sebaliknya jika menemukan hoax yang sumbernya dari kelompok yang Anda bersimpati padanya, lalu Anda ngotot itu hanya fitnah, berarti Anda juga tidak netral. Anda hanya mencari kebenaran versi kelompok Anda alias pembenaran.

3. Jangan Kaget dan Marah Jika Ternyata Sumber Hoax Ada di Pihak yang Anda Dukung

Pada poin ini banyak member yang akhirnya “dipecat” dari grup antihoax. Jadi ketika membahas hoax yang memang munculnya dari kelompok yang didukungnya, si member ngamuk-ngamuk dengan pembelaan tak jelas. Banyak juga yang menuduh grup tersebut anti ini dan anti itu. Pendukung si anu dan sebagainya.

Forum-forum diskusi hoax selalu menekankan efesiensi waktu dan diskusi. Anggota yang berani komentar harus menggunakan bukti, bukan asumsi. Klarifikasi pun harus dari sumber-sumber yang terpercaya dan tak terindikasi sebagai sumber hoax pula.

Media berita online yang diajukan sebagai rujukan haruslah yang jelas tim redaksinya dan bukan media yang terindikasi sering membuat berita bohong dan provokasi.

4. Tahan Diri dan Emosi, Jangan Keluarkan Kata Kasar

Kata hujatan akan memperkeruh suasana. Karena dalam grup tak semuanya sama dalam pandangan politik, ormas, maupun pemahaman keagamaan. Karena itu kata-kata yang mulai kasar dan cenderung menghujat pihak yang terindikasi pembuat hoax akan diperingatkan oleh admin.

Banyak lho anggota yang menonjol kecenderungan dan fanatiknya sengaja oleh admin dibiarkan berkomentar liar. Tujuannya sebagai contoh buruk bagi anggota lain. Bahkan digunakan sebagai ukuran tinggi-rendahnya kesehatan berpikir orang-orang sejenis. Selain itu juga sebagai penyaringan ulang. Pada akhirnya anggota model tukang rusuh akan dikeluarkan oleh admin.

5. Grup Anti-Hoax Hanya Bongkar Haox, Bukan Tempat Debat Kusir atau Penghakiman.

Komitmen ini dipegang kukuh oleh pengurus grup-grup antihoax yang masih konsisten. Dalam diskusi membongkar hoax tak boleh menuduh, berasumsi tanpa bukti, ataupun mencaci. Ketika berita telah berhasil diketahui benar atau bohongnya, maka pengurus segera mematikan kolom komentar.

Misalnya admin Indonesian Hoaxes Community yang memiliki gembok sakti. Sebuah stiker yang diunggah di akhir diskusi dan semua anggota dilarang komentar lagi di bawahnya. Yang melanggar berarti siap-siap dipecat.

Itulah 5 hal yang harus Anda persiapkan untuk bergabung dalam gerakan antihoax dengan mengikuti grup-grup diskusi. Jika Anda masih emosian dan mudah marah, tak punya waktu luang untuk mencari kebenaran berita dari berbagai sumber, atau tak punya kuota cukup untuk bongkar-bongkar video, maka cukup jadi SR (Silent Reader). Seperti saya, hehe.

Oh ya satu lagi. Untuk bergabung ke dalam grup diskusi antihoax, Anda harus menggunakan akun yang cukup umur, bukan akun yang baru dibikin. Ini untuk bukti bahwa akun Anda buka akun palsu yang suka buat rusuh suasana diskusi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *