Menu Tutup

Melalui Aksi 212, Habib Rizieq dan FPI Dibersihkan Nama Baiknya Oleh Allah

DatDut.Com – Aksi 212 meninggalkan banyak cerita dan fakta. Seperti tak henti-hentinya orang terus mengisahkan kesan dan kekagumannya. Sebagian orang berfokus pada dirinya, sementara sebagian lainnya berfokus pada orang-orang di sekelilingnya.

Salah satu yang tak banyak dikisahkan adalah justru tentang sosok di balik kesuksesan Aksi 212. Dialah Habib Rizieq, seorang ulama pemberani yang selama ini selalu dicap dan distigmakan negatif.

Setelah Aksi 212, banyak orang bertanya-tanya, apakah Allah SWT tengah memberi bonus berupa bara’ah (pembersihan nama baik) bagi Habib Rizieq dan FPI melalui keberhasilannya menghimpun umat dalam Aksi Bela Islam, terutama 212?

Karena selama ini Habib Rizieq dan FPI terus digempur berita negatif oleh media-media mainstream, karena nyata keberadaan Habib Rizieq dan FPI membuat beberapa pihak tidak nyaman. Tapi, sepertinya keikhlasannya berbuat selama yang membuatnya mendapat kado bara’ah ini.

Saya jadi teringat kisah Aisyah yang mendapat gempuran negatif atas peristiwa hoax (haditsul ifki). Dan, Allah memberi kado terindah berupa bara’ah setelah sekian lama beliau hanya pasrah atas berita hoax yang disebar kaum munafik.

Kembali soal Habib Rizieq dan FPI. Meskipun sebagai manusia dan organisasi manusia, mungkin ada juga kesalahan yang diperbuat. Atau mungkin juga selama ini ada oknum yang mengambil keuntungan dari nama FPI, tapi kesuksesan Aksi 212 menghapus kesan negatif yang selama ini dilekatkan pada Habib Rizieq dan FPI.

Oleh karenanya, kita berharap semoga Habib Rizieq dan FPI tetap istiqamah dalam menjalankan tugas amar makruf nahi munkar. Dan, sebagai wujud kecintaan kita pada Habib Rizieq dan FPI, kita juga tetap harus mengingatkan dan mengkritik bila mereka salah langkah atau keluar dari visinya yang kita kenal selama ini.

Kini diam-diam banyak yang mulai simpati pada Habib Rizieq dan FPI. Padahal, sebelumnya banyak orang yang menyebut namanya saja sudah ogah. Dari bincang di berbagai tempat, saya ambil kesimpulan ini.

Saya sendiri bahkan heran. Di semester ini tiba-tiba saya memasukkan materi tentang Pemikiran  Nahi Mungkar Habib Rizieq dalam mata kuliah Ghazwul Fikri di International Institute for Hadith Sciences Darussunnah (IIHSD) yang saya ampu.

Dari makalah mahasiswa saya yang menulis tentang Habib Rizieq dari mahasiswa IIHSD, saya banyak mendapat info. Salah satunya tentang mekanisme pengambilan langkah dalam nahi mungkar. Selama ini saya sendiri termasuk yang salah sangka. Saya pikir tak ada mekanisme yang diterapkan oleh FPI untuk nahi mungkar. Eh ternyata ada dan ada buku panduannya.

Benar kata pepatah. Tak kenal, maka kenalan.

 

Baca Juga:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *