Menu Tutup

Masya Allah! Hati 7 Jutaan Orang Digerakkan Allah untuk Ikut Aksi 212 dengan Tertib dan Damai

DatDut.Com – Bila Aksi 411 diperkirakan diikuti oleh 2,3 jutaan orang berdasarkan perhitungan dengan Google Earth, maka Aksi 212 berdasarkan laporan pandangan mata Tim DatDutNews 3 kali lipat lebih banyak dari Aksi 411. Bila dihitung tiga kali lipat dari 2,3 jutaan, maka didapat jumlah 7 jutaan lebih peserta aksi hari ini.

Tak salah jika beberapa stasiun televisi yang masih objektif dalam memberitakan, juga menginformasikan bahwa peserta Aksi 212 “juaaauuhhh lebih banyak” dibandingkan dengan peserta Aksi 411.

Pertanyaannya, siapakah yang menggerakkan orang sebanyak itu? Kalau dituduh lagi gara-gara dibayar 500 ribu, maka butuh berapa uang untuk membayar orang sebanyak itu.

Tuduhan itu juga sangat tak berdasar bila melihat fakta di lapangan yang justru didapati banyak sekali orang-orang berada dengan mobil-mobil mewah yang ikut aksi ini berbaur dengan orang kebanyakan.

Apalagi pada Aksi 212 Allah Swt. menurunkan hujan yang cukup deras di tengah-tengah aksiĀ berlangsung, tepatnya pada saat salat Jumat. Logika sederhananya, kalau dibayar, pasti para peserta aksi tak akan mau bertahan di tengah derasnya.

Kembali ke soal pertanyaan, siapa yang menggerakkan sekitar 7 jutaan orang itu? Allah-lah yang menggerakkannya. Dengan jumlah sefantastis itu, yang unik lagi Allah menata hati mereka untuk sabar, santun, tanpa amarah, damai, selama aksi.

Padahal, tak semuanya mudah untuk bisa sampai ke lokasi aksi. Ada begitu banyak yang terpaksa menghadapi pembatalan sepihak dan bahkan penghadangan dari aparat kepolisian.

Peserta dengan khusyuk mendengar tausiah, zikir, istighatsah, dan salat Jumat berjamaah dalam suasana hujan deras. Suasana persaudaraan yang kental, tanpa melihat asal ormasnya. Mereka melupakan khilafiah. Berjajar dalam shaf di tengah guyuran hujan lalu setelah itu membubarkan diri dengan tertib dan hati damai.

Tim DatDutNews melihat sendiri bagaimana antar peserta membagikan makanan, snack, air mineral, kue, plastik, jas hujan, persis suasana saat berada di Masjidilharam. Sungguh indah sekali. Mereka sadar negeri ini milik kita. Mereka tak mau merusaknya dengan tindakan anarkis. Mereka hanya ingin keadilan ditegakkan dan semua sama di mata hukum. Itu saja.

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *