DatDut.Com – Kalau ngomongin tentang Jogja, emang gak ada habis-habisnya. Selain terkenal dengan wisatanya, Jogja juga masih banyak menyimpan keunikan di dalamnya. Salah satunya adalah keberadaan Masjid Pathok Negara. Eiitss, apaan itu ya?
Masjid Pathok Negara adalah masjid-masjid yang dibangun di daerah tapal batas Kraton Ngayogyakarta saat itu. Pembangunan masjid pathok negara bagi Kraton Ngayogyakarta bermula ketika Sultan Hamengku Buwono I berguru kepada seorang ulama bernama Kyai Nur Iman yang tidak lain adalah kerabat beliau. Kyai Nur Iman menasehatkan agar Sultan membuat pathok-pathok negara.
Selain sebagai batas negara, fungsi utama masjid pathok negara adalah sebagai Pengadilan Agama sekaligus dakwah Islam di tapal batas Kraton Ngayogyakarta saat itu. Jumlah masjid pathok negara ini ada 5, lho.
Dan yang menjadi salah satu keunikannya adalah kelima masjid tersebut tersebar di empat penjuru mata angin (Kiblat Papat Lima Pancer). Pasti penasaran kan? Oke, berikut 5 masjid pathok negara tersebut:
1. Masjid Sulthoni Plosokuning (Utara)
Masjid Pathok Negara ini terletak di arah utara. Arsitektur Masjid Sulthoni ini masih terjaga seperti saat masjid ini dibangun. Dan yang menarik, jamaah di masjid ini masih melafalkan shalawat dengan Gending Jawi yang kini kian langka.
Masjid ini terletak di desa Minomartani, Ngaglik, Sleman. Oh iya, karena keunikan arsitekturnya, masjid ini pernah dipakai untuk syuting film “Dalam Mihrab Cinta”, lho.
2. Masjid Jami’ An-Nur Mlangi (Barat)
Masjid Pathok Negara ini terletak di arah barat. Lokasinya di Dusun Mlangi, Nogotirto, Gamping, Sleman. Posisinya tepat di depan Rumah Sakit Queen Latifa.
Nah, di seberang barat dari rumah sakit tersebut ada jalan menuju Desa Wisata Religi Mlangi. Dan, di tengah Desa Wisata Religi Mlangi itulah Masjid Pathok Negara ini berada.
Perlu diketahui, nuansa santri di sekitar masjid ini sangatlah kental. Itu disebabkan ada lebih dari 10 pondok pesantren yang tersebar di dusun Mlangi ini.
Sama seperti jama’ah Masjid Sulthoni, jamaah masjid ini juga masih sering melafalkan shalawat dengan Gending Jawi atau biasa disebut dengan “ngelik”.
3. Masjid Ad-Darojat Babadan (Timur)
Masjid Pathok Negara ini terletak di arah timur. Lokasinya di Desa Babadan, Banguntapan, Bantul. Masjid ini juga punya sejarah yang cukup unik, lho. Di masa Perang Dunia II, masjid ini sempat digusur oleh penjajah Jepang. Ini dikarenakan desa Babadan hendak dijadikan pangkalan udara dan gudang senjata.
Alhasil masjid beserta warga desa Babadan pindah ke desa Babadan Baru yang letaknya di Depok Sleman. Nah, baru pada tahun 1960, Masjid Pathok Negara di Desa Babadan kembali didirikan.
Pembangunan itu dilaksanakan atas dukungan Sultan Hamengkubuwono IX, maka nama asli Sultan, Dorojatun, diabadikan menjadi nama masjid tersebut. Masjid “pindahan” di Desa Babadan Baru juga masih bertahan hingga kini dan diberi nama Masjid Sultan Agung.
4. Masjid Nurul Huda Dongkelan (Selatan)
Masjid Pathok Negara ini terletak di arah selatan. Lokasinya di dukuh Kauman, dusun Dongkelan, desa Tirtonirmolo, Kasihan, Bantul. Rute ke Masjid ini adalah rute yang tersulit. Ikuti Jl. Bugisan ke arah selatan (Madukismo) hingga sampai di perempatan Ringroad.
Dari perempatan Ringroad berbelok ke barat untuk menyusuri Ringroad hingga sampai di gapura dusun Senggotan, sebelum jembatan.
Ikuti jalan dari gapura dusun Senggotan itu ke arah utara. Nah, daripada entar bingung gak tau arah di jalan, mending bertanya ke warga sekitar karena masjidnya tersebut terletak di tengah perkampungan yang banyak gang.
5. Masjid Taqwa Wonokromo (Selatan)
Masjid Pathok Negara ini letaknya di arah selatan. Masjid ini terletak di desa Wonokromo, Pleret, Bantul. Lokasi masjid ini berada di dekat Pasar Jejeran yang terkenal dengan sate klathaknya itu lho. Posisi tepatnya di Jl. Imogiri Timur KM 10 Bantul.
Sebelum jembatan ada gapura di sisi kiri jalan. Nah, masuk ke sana saja. Arsitektur masjid ini masih mempertahankan keasliannya. Arsitekturnya mirip dengan Masjid Sulthoni di Plosokuning. Hanya saja ukuran masjid lebih besar.
Banyak info yg aku dapat dari laman ini .Aku juga jadi tahu tentang masjid pathok Negoro terimakasih mas Hamim tohari