Menu Tutup

Makna Tangan Terbelenggu ke Leher

DatDut.Com – Salah satu ayat yang sulit dipahami maknanya bila diterjemahkan apa adanya adalah QS Al-Isra 29.

Pada ayat itu ada dua idiom yang khas budaya Arab. Tanpa pemadanan kebudayaan, rasanya akan sulit mendapat pemahaman yang sesuai dengan yang diharapkan teks.

Saya pernah melakukan penelitian kecil-kecilan mengenai terjemahan ayat ini kepada mahasiswa yang belum pernah belajar tafsir dan tak ditunjukkan catatan kakinya.

Seperti diduga bahwa ayat itu dipahami beragam. Tangan terbelenggu ke leher ada yang memahaminya larangan menyerah, larangan malas, atau yang paling parah memahaminya sebahai larangan skotjam.

Sementara itu, mengulurkannya dipahami sebagai larangan memberi atau larangan boros.

Sebetulnya tak dapat disalahkan sepenuhnya bila mahasiswa memahami demikian. Karena, memang tak ada idiom dalam bahasa Indonesia yang setara dengan idiom di ayat ini.

Saya justru menemukan idiom yang kurang lebih setara dalam bahasa dan keduayaan Jawa.

Dulu kiai saya di pesantren mengartikannya dengan “ojo jeru-jeru jitok’e” (yang secara harfiah artinya ‘jangan dalam-dalam tengkukmi’).

Meskipun ayah saya mengartikan “ojo nggegem” (yang semakna secara idiomatis dengan arti dari kiai saya).

Sedangkan, jangan mengulurkannya dipadankan secara idiomatis dengan “ojo bral-brol”.

Inilah uniknya penerjemahan ayat Alquran. Kadang di satu bahasa kita tidak ketemukan pasanan kebudayaannya, tapi di bahasa lain justru kita temukan.

Baca Juga:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *