Menu Tutup

Kewaraan dan Hubungan Ayah-Anak K.H. Maimoen Zubair Jadi Viral di Medsos

DatDut.Com – Adalah Fanpage Ustad Salim A. Fillah yang pertama kali menerbitkan tulisan soal bagaimana kehatian-hatian (kewaraan) K.H. Maimoen Zubair dalam soal harta yang diterimanya.

Tulisan yang berjudul “Ayah dan Anak” itu langsung menjadi viral. Sampai tulisan ini dibuat, apa yang dituliskan oleh Salim A. Fillah itu pada 3 Juni itu disukai lebih dari 4 ribu, dibagikan oleh 1,3 ribu, dan dikomentari 146 orang.

Mengapa tulisan itu begitu menarik hati netizen? Tak lain karena tulisan itu menggambarkan dengan baik bagaimana ulama paling dihormati seperti Mbah Moen begitu berhati-hati soal harta. Hal yang mungkin amat langka bagi orang-orang zaman ini. Meskipun di kalangan ulama yang zahid, kehatian-kehatian seperti ini adalah hal biasa.

Salim A. Fillah membuka tulisannya dengan memyebut bahwa amal wara’ yang menjadikan Allah menjaga seseorang dan anak keturunannya dalam kemuliaan. Terkait dengan kewaraan Mba Moen, ia tuliskan sebagai berikut:

“Syaikhana Maimoen Zubair yang kita kenal, adalah yang memisah-misah uang di rumahnya. Yang berasal dari ilmu kembali ke ilmu. Yang datang melalui dakwah maka kembali ke dakwah. Yang dari siyasah hanya terguna untuk hajat siyasiyah. Dan nafkah bagi keluarga benar-benar murni hanya diambilkan dari pendapatan petak sawahnya.

Syaikhana Maimoen Zubair yang kita kenal adalah yang tak berniat membangun pondok pesantren. Pada yang minta restu untuk itu, beliau menasehatkan, ‘Yang penting itu ta’limnya.. Bukan pondoknya.. Yang penting kamu mulang ngaji.. Bukan gedung temboknya. Kalau memang nanti santrimu yang mempeng ngaji memerlukan nginap, Allah pasti maringi wasilah.’ Begitu pulalah Al Anwar Sarang, asrama hanyalah makmum bagi ta’lim yang kian semarak.

Maka kita menyaksikan putra-putra beliau antara lain Gus Ubab, Gus Najieh, Gus Kamil, Gus Rouf, Gus Ghofur, Gus Wafi, hingga yang amat muda namun tawadhuknya masyaallah, Gus Idror. Semua tumbuh menjadi pengkhidmah ilmu yang mumpuni lagi rendah hati. Betapa berkah. Betapa indah. Betapa membahagiakan. Betapa membanggakan.”

Sementara itu, terkait bagaimana hubungan Mbah Moen dengan ayaknya, Gus Wafi, yang di dalam foto artikel ini terlihat sakit, Salim A. Fillah menuliskan sebagai berikut:

“Menyaksikan gambar ini, tak terasa airmata meleleh. Ketika Gus Wafi sakit dan dirawat di RS Karima Utama-nya Allahuyarham dr. Tunjung Soeharso; sang ayah yang sepuh itu menunggui sang permata para qurra’ Sarang dengan penuh welas asih.

Ya Allah, kami jauh dari ‘amal wara’ seorang ayah seperti Syaikhana Maimoen Zubair. Tapi betapa kami berharap memiliki anak-anak shalih, pengkhidmah ilmu, dan pendekar dakwah. Andai bukan karena Engkaulah tempat kami berharap, niscaya putuslah segala asa. Tapi ya Rabbana kami memohon pada-Mu dan takkan kecewa siapa pun yang sandarannya hanya Engkau.”

Baca Juga: