DatDut.Com – Tokoh ini masih terbilang muda. Umurnya mendekati 50-an tahun. Namun kiprahnya dalam menyebarkan dakwah Islam dengan segala lika-likunya telah banyak menarik perhatian. Lebih menarik lagi ketika kemunculan situs NU Garis Lurus (NUGL) dengan segala ulahnya tak pernah lepas membawa-bawa Kiai Luthfi sebagai Imam Besarnya.
Lahir di Singosari, Malang, 5 juli 1965, sebagai anak ke-9 dari 11 bersaudara, Luthfi menempuh pendidikan formal hingga SMP (1982). Selanjutnya putra dari K.H. M. Bashori Alwi dan Hj. Qomariyah ini masuk ke Pesantren Darut Tauhid Malang asuhan Ust. Abdullah Awadl Abdun. Ternyata Pesantren Darut Tauhid adalah pintu gerbang yang mengantarkannya berguru kepada Sayyid Muhammad Alwi al-Maliki al-Hasani (alm).
Selama belajar kepada Sayyid Muhammad, Luthfi Bashori termasuk santri yang dekat dan tekun mengabdi pada sang guru. Baginya, dalam menuntut ilmu selain belajar haruslah mengutamakan ikhlas mengabdi. Selama 8 tahun (1983-1991) ia pernah mengabdikan diri sebagai pelayan para tamu Sayyid Muhammad. Menyuguhkan teh hijau dan kopi arab. Ketika tahun 1987 ia mengikuti perintah Sayyid Muhammad untuk pindah ke Mekah, ia bertugas sebagai katib (juru tulis) Sayyid Muhammad.
Menelusuri biografi dan sepak terjang dakwahnya, banyak hal yang mengagumkan untuk diungkap. Belum lagi terkait keberadaan situs dan kelompok NUGL yang memasyhurkan gelar Imam Besar kepada dirinya. Mari kita telusuri 5 fakta berikut ini, bersumber dari profilnya dalam situs resmi pejuang Islam, dan penelusuran IPNU-IPPNU Brawijaya:
- ADDAI Akan Anugerahkan Sejumlah Penghargaan Bergengsi untuk Dai dan Program Dakwah di TV - 18 November 2023
- Pengumuman Kelulusan Sertifikasi Dai Moderat ADDAI Batch 3 - 2 September 2023
- ADDAI Gelar Global Talk Perdana, Bahas Wajah Islam di Asia Tenggara - 7 Oktober 2022