Menu Tutup

Ada 5 Kejadian Memalukan Gara-Gara Tertidur Saat Jumatan

DatDut.Com – Mungkin karena pelaksanaan salat Jumat itu pada jam-jam kantuk siang, tertidur saat jumatan menjadi hal lumrah. Begitu mudahnya tertidur dalam jumatan, sampai-sampai ada orang yang berkata, obat paling manjur untuk insomnia adalah jumatan.

Memang tertidur saat jumatan, utamanya waktu khutbah sering tidak disadari. Awalnya kita memperhatikan, menyimak khutbah dengan saksama, tiba-tiba semuanya hilang dan tahu-tahu khutbah usai tanpa kita tahu apa isinya.

Membicarakan soal tertidur dalam jumatan, jika mengikuti pendapat utama mazhab Syafi’i yang mengharuskan 40 orang peserta salat Jumat, ternyata jamaah yang tertidur bisa mengurangi hitungan 40 orang itu (Hasyiyah asy-Syarqawi, I/265). Sehingga bisa saja Jumatan orang semasjid jadi batal dan harus diikuti dengan salat Dzuhur.

Ini bisa saja terjadi di masjid yang jumlah jamaah Jumatnya hanya pas-pasan. Untungnya, masih ada pembesar mazhab Syafi’i yang menguatkan fatwa pertama alias qaul qadim-nya Imam Syafi’i yang mengesahkan jumatan dengan 4 orang peserta termasuk imam, seperti penjelasan dalam I’anah ath-Thalibin, II/58-59.

Nah, sebaiknya kita berusaha keras agar tidak tertidur dalam prosesi salat Jumat terutama saat dua khutbah. Karena 5 hal ini bisa terjadi pada orang yang tertidur saat jumatan, dan bisa saja memalukan. Apa saja kejadian memalukan gara-gara tertidur saat jumatan? Berikut ini penjelasannya:

[nextpage title=”1. Kentut”]

1. Kentut

Dalam keadaan tertidur, posisi badan kadang berubah. Goyang ke kiri dan ke kanan, terantuk ke depan dan ke belakang. Pernah kejadian seorang jamaah terkantuk-kantuk dan terantuk-antuk ke arah depan hingga pantatnya terangkat.

Saat itulah angin menerobos keluar dari jalan belakangnya. Bruuut! Waduh. Malu nian. Terlebih itu terjadi saat khutbah. Otomatis suasana senyap selain suara khotib. Dan banyak orang mendengar suara aneh itu.

[nextpage title=”2. Peci Jatuh”]

2. Peci Jatuh

Pernah juga saat terantuk-antuk ke depan dan belakang, songkok atau peci salah seorang jamaah terjatuh dan menggelinding. Bayangkan kalau peci itu jatuh dan menggelindingnya agak jauh. Si pemilik terbangun geragapan meraih pecinya. Kalau pecinya menggelinding jauh kan malu…

[nextpage title=”3. Terjengkang”]

3. Terjengkang

Yang ini selevel malunya dengan kentut saat khutbah. Terjengkang. Posisi duduk bersila dengan punggung tegak, lama-lama bergoyang ke depan dan belakang, tahu-tahu “gludak” sudah terjengkang.

Hadirin di sekitarnya menutup mulut menahan tawa. Dan si pelaku sekaligus korban langsung hilang kantuknya. Tinggal bagian belakang kepala mungkin agak nyeri terantuk lantai atau kepala jamaah lain di belakangnya.

[nextpage title=”4. Kesemutan”]

4. Kesemutan

Kesemutan biasanya terjadi saat perubahan posisi dari duduk mendengar khutbah ke posisi berdiri untuk salat Jumat. Pembuluh darah yang tertekan saat duduk bersila dan tertidur membuat aliran darah tidak lancar. Saat bangkit mau salat rasanya kaki nyeri seperti ditusuk-tusuk. Bisa-bisa badan limbung atau kembali jatuh terduduk. Padahal, salat jumat sudah mulai dilaksanakan.

[nextpage title=”5. Linglung”]

5. Linglung

Linglung karena kantuk bisa saja menyerang saat kita salat. Mungkin kantuknya sangat berat sehingga saat salat pun bisa tertidur sekejap. Repotnya, saat duduk tasyahud yang memang agak lama kita lantas tertidur.

Begitu terjaga imam sudah salam sedang kita linglung atau bingung apakah sudah baca tasyahud ataukah belum. Kelinglungan inilah yang bisa membatalkan salat karena bisa saja beberapa rukun tertinggal.

Kalau hanya sebatas kantuk atau tertidur dalam posisi duduk tasyahud, memang belum tergolong berpotensi membatalkan salat. Tetapi kalau sudah kita kebingungan dalam salat itu tentu urusannya lain. Demikian, selamat berjuang untuk tidak tertidur dalam jumatan.

 

Baca Juga:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *