Menu Tutup

Ini 5 Amal Saleh yang Terampas Oleh Dunia

Datdut.Com – Telah menjadi kepastian dari Allah bahwasannya manusia akan menjalani kehidupan di dua alam yaitu kehidupan di dunia dan akhirat. Usut punya usut ada banyak pendapat, lho, yang menjelaskan tentang perilaku kehidupan di dunia yang kelak menjadi perbandingan dan investasi pilihan situasi dan kondisi di akhirat. Oleh karena itu, seorang manusia seyogyanya tidak menyia-nyaikan hidup tanpa disertai amal saleh. Nah, berikut ini adalah kisi-kisi dari Habib Ali Zaenal Abidin Alatas agar amal saleh akhirat kita tidak dirampas oleh perilaku kehidupan di dunia, yuk gaes cek it dot :

1. Waktu sucimu dengan Tuhanmu

Sering kali manusia melalaikan makna hakikat kehidupan di dunia ini, yaitu beribadah kepada Tuhan. Kesibukan untuk menikmati dan mengejar dunia terkadang menjadikannya jauh dengan Sang Pencipta. Tuhan tidaklah mengekang, bahkan memaksakan dirimu untuk menyembah dan beribadah kepada-Nya di setiap waktu. Tetapi hanya waktu tertentu yang menjadi kewajiban manusia untuk menyetrumkan hati sucinya kepada  Tuhan. Waktu inilah yang sering kali terampas oleh dunia yang fatamorgana ini.

2. Waktu kebajikanmu dengan orang tuamu

Seseorang memang diberikan hasrat untuk hubbud dunya, cinta pada dunia. Tetapi, tetaplah ada kadar yang menjadi tolak ukur dalam mencintai dunia. Hal ini seringkali menjadi penyebab seseorang meninggalkan kewajiban terhadap orang tuanya. Ingatlah kawan, tidaklah berguna kehidupan indah di dunia tanpa bersamaan dengan indahnya kehidupan kedua orang tua kita, terlebih keindahan itu tercipta karena kita. Orang tua merupakan dua insan yang diberikan hati yang ikhlas tanpa goresan pamrih terhadap anaknya. Mereka tidak membutuhkan hartamu, tidak pula membutuhkan kemewahan duniamuang mereka butuhkan hanyalah waktu dan kasih sayang yang tulus darimu.

3. Kasih sayang terhadap keluargamu

Setiap manusia pasti membutuhkan kasih sayang dari orang-orang di sekitarnya. Khususnya orang yang menjadi tempat naungan dan ruangan pribadinya, yaitu keluarga. Entah mengapa, mungkin manusia  memang ditakdirkan sebagai makhluk yang identik dengan kasih sayang. Nah, yang menjadi permasalahannya itu terkadang kita lupa bahwa bukan hanya kita saja yang membutuhkan kasih sayang dari keluarga kita. Tetapi mereka juga butuh akan kasih sayang yang kita berikan. Keluarga sudahlah cukup bahagia jika kita selalu mengutamakan dan mencurahkan kasih sayang kita kepada mereka.

4. Waktumu bersosial dengan tetanggamu

Fitrah manusia sebagai makhluk sosial memang layak diperhatikan. Pada kenyataannya setiap individu akan membutuhkan individu lainnya dalam beraktivitas di kehidupan dunia. Lah, tetapi selama ini apakah kita sudah meluangkan waktu kita untuk bersosial dan berinteraksi kepada tetangga sekitar kita? Hal ini sangatlah diperlukan guna menyelaraskan frekuensi kehidupan sosial antara dirimu dengan masyarakat yang ada. Jadi, mulai sekarang marilah kita mulai bersosial kepada tetangga sekitar kita. Misalnya, dengan ikut berpartisipasi dalam kegiatan gotong-royong.

5. Keikhlasanmu dalam beramal

Banyak hal yang memaparkan tentang korelasi antara amal dan ikhlas. Tetapi seringkali kita menganggap sebelah mata hal ini. Yang mana ikhlas adalah ruh dari setiap amal, jika dipandang dari sudut diterimanya amal seorang hamba oleh Tuhannya. Nah, oleh sebab itu, banyak dari kita yang melakukan amal  tanpa menyertai rasa ikhlas saat melaksanakannya. Kita hanya sebatas beramal tanpa tujuan, dan bahkan hanya karena ingin dilihat atau dipandang orang lain, sehingga kita rawan tergelincir kepada sifat riya’. Hal seperti inilah yang menjadikan hilangnya subtansi dari sebuah amal.

hanifKontributor: Hanif Azhar | Pecinta film India

FB: Hanief Al-Azhar 

Baca Juga:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *