Menu Tutup

LGBT Bawaan Lahir? Ini 5 Bantahan Imam Islamic Center New York

DatDut.Com – Ramainya fenomena pelegalan LGBT ini memaksa hampir semua tokoh penting di negeri ini untuk “turun gunung”. Ini tak lain karena kampanye LGBT itu dilakukan secara sistematis dan dibiayai oleh UNDP (United Nations Development Program), salah satu lembaga PBB.

Padahal bahaya akibat LGBT mengancam tidak hanya terkait dengan penyakit menular seksual, tapi juga masa depan umat manusia. Ancaman depopulasi (menurunnya jumlah penghuni bumi) dalam jumlah yang besar, mengintai di depan mata. Konon ini juga bagian dari program salah satu organisasi di Amerika Serikat yang mengkampanyekan program depopulasi.

Hal inilah yang kemudian menarik Muhammad Syamsi Ali, biasa dipanggil Syamsi Ali atau dieja Shamsi Ali dalam bahasa Inggris, untuk ikut urun rembug. Ia adalah imam di Islamic Center of New York dan direktur Jamaica Muslim Center, sebuah yayasan dan masjid yang dikelola oleh komunitas Muslim asal Asia Selatan.

Berikut ini 5 pendapat Imam Shamsi Ali sebagai bantahan atas anggapan bahwa LGBT itu bawaan lahir, sebagaimana tertulis di Fanpage-nya:

1. Variasi Preferensi Seksual?

Para pendukung LGBT sering menyebut bahwa kecenderungan homo dan lesbi bukan penyelewengan seksual yang diakibatkan oleh salah satunya lingkungan dan/atau pergaulan. Tapi lebih kepada variasi preferensi seksual.

Menurut Shamsi Ali, variasi preferensi seksual pasti bukan bawaan lahir. Sebab baik kata “variasi” ataupun “preferensi” bernuansa “pilihan” dan bukan bawaan. Artinya istilah “variasi preferensi seksual” yang diyakini sebagai alami terbawa sejak lahir adalah sangat aneh.

2. Lingkungan atau Pergaulan yang Membentuk

Jika kecenderungan homo dan lesbi itu karena variasi preferensi seksual, maka itu bukan hal yang terbawa lahir. Tapi lebih kepada ditumbuhkan oleh suasana sekitar, lingkungan atau pergaulan.

Imam Shamsi Ali masih teringat ketika pertama kali dia membeli durian di New York. Dia makan durian itu di depan teman Amerika. Temannya hampir muntah karena tidak tahan dengan baunya. Imam Shamsi membujuk agar menutup hidung mencobanya. Singkat cerita temannya itu kini doyan durian.

Dalam kasus temannya itu, Imam Shamsi menganggap bahwa temannya itu telah menjadikan durian sebagai variasi preferensi taste-nya. Dan itu karena lingkungan pergaulannya dengan orang-orang Asia.

3. Argumen Pendukung LGBT Tak Sesuai Realitas

Argumentasi yang mengatakan bahwa kecenderungan homo dan lesbi itu bawaan dan variasi preferensi seksual dan bukan penularan adalah argumentasi yang self contradictory (bertolak belakang).

Bayangkan di kota New York, di akhir pekan di bagian bawah Manhattan ada tempat yang disebut East dan West village. Ribuan mereka yang mengaku gay (pria wanita) melalui akhir pekan mereka.

Dari sekitar 8 juta penduduk kota New York, masuk akalkah ribuan di antaranya terlahir dalam keadaan demikian? Kenapa mereka semakin bertambah setelah pergaulan itu dinyatakan lumrah atau bahkan menjadi HAM dan kebebasan? Jawabannya karena pergaulan itulah yang ditopang oleh rasa ketidakpuasan dalam hidup menjadikannya berkembang pesat.

4. LGBT Tak Tersembuhkan?

Betulkah kecenderungan homo dan lesbi tidak dapat diubah? Betulkah jika upaya pengobatam atau penyembuhan itu adalah sia-sia?

Imam Shamsi memberi contoh bagaimana seorang pria sejati berubah menjadi gay. Dan seorang yang pernah mengaku gay berubah menjadi seorang suami dan ayah.

Contoh yang pertama adalah Jim Mcgreevey, mantan gubernur New Jersey di AS. Setelah bertahun-tahun menjadi seorang politisi sukses, seorang suami yang ideal dengan tiga anak, tiba-tiba mengumumkan jika dirinya adalah seorang gay.

Setelah diteliti secara dekat oleh beberapa kolega di New Jersey ternyata perubahan suami dan ayah tiga putri yang cantik-cantik itu disebabkan oleh pergaulannya dengan salah seorang asistennya yang juga gay.

Dengan demikian Jim berubah preferensi seksualnya ketika sering bergaul dengan seorang gay. Mungkin terbiasa di bawah ke dunia itu dan mengalami pengalaman baru dalam suasana ketidakpuasan hidup. Dia pun harus mengakhiri karirnya sebagai politisi yang brilian.

Cerita lain adalah murid Imam Shamsi sendiri. Beberapa tahun lalu Imam Shamsi ditelpon oleh seorang sopir limo di kota New York. Menurut si sopir, ada pelanggan mobil dia yang ingin belajar Islam. Imam Shamsi meminta dia agar datang ke masjid.

Di suatu hari datanglah orang itu. Orang putih tinggi besar dan bertatto. Setelah duduk, Imam Shamsi bertanya kenapa mau belajar Islam? Dia mengatakan karena dia ingin jalan hidup yang menuntunnya dalam 24 jam 7 hari.

Dia beragama Budha saat itu. Walaupun lahir Katolik, lalu pindah Protestan, dan akhirnya masuk Budha. Bahkan ketika datang ke Imam Shamsi dia berpakaian biksu untuk tujuan menghargai Shamsi sebagai imam.

Singkat cerita, tamu Imam Shamsi ingin masuk Islam dan masih khawatir bisa diterima sebagai Muslim karena dia seorang gay. Dalam hal ini, Imam Shamsi menanyakan kapan dia menjadi gay. Ternyata orang ini baru menjadi gay setelah memulai bisnis event organizer. Pergaulannya di dunia model yang menjadikannya memiliki kecenderungan seperti itu.

Alhamdulillah setelah masuk Islam, dua bulan kemudian di bulan Ramadan dia menelpon Imam Shamsi memberitahu kalau orang itu puasa dan merasakan ketenangan. Setahun kemudian di musim haji, Imam Shamsi kembali mendapat telpon menyampaikan kalau orang itu lagi di Maroko untuk melamar calon istrinya. Dia rupanya diam-diam mencari jodoh lewat biro jodoh di internet. Dia bisa berubah dari gay menjadi tidak gay.

5. Paradoksnya Kepribadian Pembela LGBT

Tidak ada di dunia ini yang tidak bisa berubah. Apalagi itu adalah bagian dari preferensi gaya hidup. Imam Shamsi memang kurang mengerti dengan mereka yang membela homo dan lesbi.

Di satu sisi meninggikan “kemampuan manusia untuk menentukan pilihan”. Tapi di sisi lain mereka berargumen seolah kaum homo dan lesbi itu tunduk patuh pada ketentuan lahir. Imam Shami menutup tulisannya dengan menyampaikan keheranannya pada para pembela LGBT, “Di dunia ini memang banyak paradoks!”

Baca Juga:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *