Menu Tutup

Waspadai Ancaman Gangguan Kesehatan Selama Lebaran, Bijaklah dalam 5 Hal Ini!

DatDut.Com – Lebaran sebentar lagi. Ramadan pun segera berpamit pergi. Selama Ramadan kita sudah menjalani puasa dan otomatis pola dan jadwal makan berubah. Dari siang hari pindah ke malam hari. Dari menu biasa menjadi tidak biasa dan kadang juga istimewa. Bagi sebagian orang, selain bulan penuh keberkahan, Ramadan adalah juga bulan penuh pengeluaran.

Setelah sebulan menjalani pola hidup malam hari, saat Syawal atau lebaran adalah titik permulaan kembali ke pola normal. Tentu ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar perubahan itu tidak menyebabkan efek negatif. Nah, hal-hal berikut ini adalah sebagian yang harus diperhatikan terkait menjaga kesehatan saat bulan Ramadan usai.

[nextpage title=”1. Menahan diri”]

1. Menahan diri

Imsak, atau menahan diri bukan hanya pas puasa lo. Imsak yang satu ini kembali ke arti bahasanya saja yang bearti menahan diri. Saat lebaran banyak makanan dan minuman beraneka ragam. Baik yang gurih, manis, asem, pokoknya rame rasanya. Karena selama sebulan kita biasa makan di malam hari dan siang harinya perut kosong, perpindahan jadwal makan jangan terlalu ekstrim. Pada hari-hari pertama lebaran, mengendalikan diri untuk tidak melahap setiap yang nikmat perlu diterapkan. Agar perut kita tidak kaget.

Di sebagian masyarakat Indonesia ada yang memiliki budaya mewajibkan tamunya untuk makan. Kalau sampai menyelisih budaya ini, bisa-bisa digunjing saudara dan dainggap tidak menghargai mereka. Bahkan menghina masakannya. Jadi harus bijak untuk makan sedikit. Sekadar mencicipi dan mengotori piring. Bayangkan kalau Anda bersilaturahmi ke 10 rumah dan di setiap rumah Anda makan banyak. Hem, bisa-bisa rencana silaturahmi tidak sesuai target.

[nextpage title=”2. Menjaga Pola Makan”]

2. Menjaga Pola Makan

Jagalah pola makan saat lebaran. Dianjurkan untuk tidak terlalu banyak mengomsumsi camilan lebaran hingga menghilangkan rasa lapar dan akhirnya perut hanya terisi makanan ringan. Perubahan pola makan dari bulan puasa ke bulan Syawal juga rawan membuat penyakit mag kambuh. Jadi, walaupun hanya sedikit, usahakan tetap makan pada waktu jam-jam makan.

Beberapa makanan pantangan bagi yang diet kolesterol ataupun takut berat badannya kembali naik, juga harus menerapkan prinsip menahan diri dan menjaga pola makan ini. Jangan sampai berat badan kembali melejit setelah puasa.

[nextpage title=”3. Hindari Bermacam-Macam Minuman”]

3. Hindari Bermacam-Macam Minuman

Selain makanan, minuman di saat lebaran juga beraneka ragam. Dari yang teh, kopi, syrup, es dan sebagainya. Soal minuman pun, kita harus pandai-pandai mengaturnya. Minum air putih tetap menjadi saran terbaik ketimbang meminum segala yang disuguhkan.

Soal air putih pun sekarang juga bisa jadi masalah. Kebanyakan orang lebih senang menyuguhkan air mineral dalam kemasan ketimbang harus repot-repot masak air. Masalahnya, kualitas air mineral sekarang pun banyak yang mengkhawatirkan. Merek-merek tertentu yang murah meriah biasanya kurang terjamin kualitasnya. Jadi, soal minum pun sebaiknya berhati-hati.

[nextpage title=”4. Puasa 6 Hari di Bulan Syawal”]

4. Puasa 6 Hari di Bulan Syawal

Tradisi di negara kita kebanyakan masyarakat merayakan Idul Fitri dengan bersilaturahmi tidak hanya sehari saja. Di masyarakat Jawa terlaku lebaran hingga 7 hari dan ditutup dengan sedekahan ketupat. Usut punya usut, ternyata sedekahan atau biasa disebut lebaran ketupat pada hari ke tujuh bulan Syawal itu sebenarnya adalah untuk menghormati dan merayakan mereka yang sukses melaksanakan puasa 6 hari bulan Syawal. Utamanya mereka yang mulai puasa sunah pada hari kedua.

Hari raya pertama merupakan hari yang terlarang untuk puasa. Haram. Sebagaimana diterangkan dalam hadis Bukhari. Sedangkan hari kedua lebaran dan selanjutnya, sudah tidak lagi haram puasa. Nah, puasa syawal mulai hari kedua ini sebenarnya juga baik sebagai jalan menjaga kesehatan saat lebaran. Kalaupun tidak enak dengan orang-orang, bisa disiasati dengan melakukan silaturahmi malam hari. Bisa juga tidak langsung enam hari. Saat tidak puasa, anda bisa bebas bersilaturahmi seperti biasa.

[nextpage title=”5. Persiapkan Obat-obatan”]

5. Persiapkan Obat-obatan

Obat-obatan terkait perut perlu disiapkan saat jelang lebaran. Biasanya obat mag, diare, hingga pilek dan batuk harus siap sedia. Tidak semua anggota keluarga bisa menjaga pola makan saat lebaran, terutama anak kecil. Mereka rawan terancam sakit perut atau diare karena berbagai makanan dan minuman yang dikonsumsi saat lebaran. Nah, selamat meyambut lebaran.

 

Baca Juga: